JATIMTIMES - Salah satu ayat dalam Surat Yasin, mempunyai fadhilah yang mampu untuk melindungi seseorang dari bahaya gangguan tak kasat mata. Dengan memahami dan mengamalkannya pada kehidupan sehari-hari, bukan hanya dapat melindungi diri, tetapi juga memperkuat iman dan mendapatkan perlindungan Allah.
Dalam hal ini, ayat yang mempunyai fadhilah mengusir setan atau jin yang menganggu manusia dalam surat Yasin adalah ayat 9. Mengamalkan ayat ini, maka Allah SWT memberikan perlindungan bagi umatnya dari segala hal buruk, termasuk mengusir jin atu setan yang menganggu.
Ayat yang dimaksud berbunyi sebagai berikut :
Baca Juga : 4 Amalan untuk Menghuni Rumah Baru Menurut Ajaran Islam
"Wa ja‘alnâ mim baini aidîhim saddaw wa min khalfihim saddan fa aghsyainâhum fa hum lâ yubshirûn.
Artinya: "Kami memasang penghalang di hadapan mereka dan di belakang mereka, sehingga Kami menutupi (pandangan) mereka. Mereka pun tidak dapat melihat." (QS. Yasin:9)
Ayat ini, memiliki tafsir, "Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat, yakni dinding penghalang antara mereka dengan kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad, dan di belakang mereka juga Kami ciptakan sekat, dan Kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran".
Surat Yasin ayat 9 ini dibaca Nabi Muhammad SAW ketika rumahnya dikepung kaum kafir Quraisy pimpinan Abu Jahal saat akan hijrah ke Madinah. Kemudian salah satunya menunjukkan posisi Rasulullah. Tetapi Abu Jahal saat itu merasa kebingungan dan tak bisa melihat keberadaan Rasulullah. Allah SWT telah menutup pandangan mereka. Rasulullah berjalan diantara mereka dengan membawa segenggam pasir.
Pasir yang digenggamnya kemudian ditaburkan ke kepala mereka dengan membaca Yasin. Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah. (Yasin: 1-2) sampai dengan firman-Nya: Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (Yasin: 9).
Setelah itu, Rasulullah pergi meninggalkan mereka, sementara mereka masih menunggu kedatangan Rasulullah yang telah sejak lama pergi meninggalkan mereka. Kemudian ada sosok yang menanyakan keberadaan mereka didekat persinggahan Rasulullah.
"Sedang apa kalian di sini?"
Mereka kemudian menjawab, "Kami sedang menunggu Muhammad."
Orang tersebut kembali menjawab, "Dia telah keluar melalui kalian, dan tiada seorang pun dari kalian, melainkan Nabi SAW telah meletakkan pasir di atas kepalanya, lalu beliau pergi menuju ke tempat keperluannya."
Selain itu, Surat Yasin ini juga dapat digunakan sebagai sarana ruqyah, yang mana akan membentengi diri dan pelindung dengan tetap atas izin Allah SWT. Kemudian, ada doa yang telah banyak diketahui atau kerap diamalkan, yakni Ayat Kursi. Doa ini diketahui begitu mustajab dalam mengusir gangguan jin. Hal ini berdasarkan satu kisah yang diriwayatkan Imam Malik, An-Nasa’i, Ath-Thabrani.
Baca Juga : Dukung WALI, Saudagar Kedungkandang Berangkatkan 32 Bus Ziarah Wali 5
Saat itu, Rasulullah SAW, pernah didatangi jin ifrit yang juga membawa obor di tangannya. Kemudian Rasulullah mengusir jin tersebut dengan membacakan ayat-ayat suci. Tetapi, jin tersebut tidak bergeming dan justru semakin mendekat.
Kemudian datanglah malaikat Jibril yang kemudian menawarkan untuk mengajarkan sebuah doa ampuh kepada Rasulullah, "Maukah jika aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang jika engkau membacanya, maka ia akan jatuh tersungkur dan obornya akan mati?” kata Malaikat Jibril.
Barulah diketahui, bahwa doa yang diajarkan kepada Rasulullah tersebut adalah adalah ayat kursi yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 255. Rasulullah kemudian membaca doa yang diajarkan oleh malaikat Jibril untuk mengusir jin tersebut. Setelah mendengar doa yang dibacakan Rasulullah, jin tersebut langsung tersungkur dan obornya pun padam.
"Allahu la ilaha illa huw al-hayyul-qayyum, la ta`khuzuhu sinatuw wa la na'um, lahu ma fis-samawati wa ma fil-ard, man zallazi yasyfa'u 'indaha illa bi`iznih, ya'lamu mā baina aidihim wa ma khalfahum, wa la yuhituna bisyai`im min 'ilmihi illa bima sya`, wasi'a kursiyyuhus-samawati wal-arḍ, wa la ya`uduhi hifzuhuma, wa huwal-'aliyyul-'azim".
Doa tersebut memiliki arti, "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar".
