JATIMTIMES - Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, Handi Priyanto optimis bahwa penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) akan terus menunjukan trend positif. Terlebih menurutnya akan dapat memenuhi target di penghujung tahun 2024 nanti.
Berdasarkan catatan yang diterima JatimTIMES, sampai saat ini penerimaan PAD Kota Malang sudah terealisasi sekitar 65 persen. Atau sudah terealisasi sebesar Rp 545,2 miliar dari target sebesar Rp 845,5 miliar.
Baca Juga : PKB Blitar Satukan Barisan untuk Menangkan Mbak Luluk, Mas Ibin, dan Mak Rini di Pilkada 2024
Handi mengatakan keyakinannya bisa memenuhi target. Tentunya, ada beberapa skema yang telah ia lakukan untuk dapat merealisasikannya. Salah satunya dengan membuka layanan pajak secara door to door.
"Kami melakukan penagihan door to door untuk PBB. Kami juga ada Bapenda Sobo RW, sedangkan dulunya sampai tingkat kelurahan," ujar Handi.
Selain itu, Bapenda juga tengah mencoba untuk membuka layanan pembayaran pada malam hari. Untuk layanan ini, pihaknya terutama menyasar para wajib pajak (WP) yang ada di lingkungan perumahan.
"Lalu operasi gabungan dengan teman Satpol PP kami masifkan, kami lakukan pemeriksaan terkait e-Tax secara masif kami lakukan," imbuh Handi.
Selain itu menurut Handi, putusan kepailitan Malang City Point (MCP) ternyata juga menjadi angin segar bagi Pemkot Malang. Pasalnya, piutang pajak dari MCP telah lunas terbayar usai proses lelang rampung.
Baca Juga : KPU Kabupaten Malang Terima 2 Juta Surat Suara Pilkada 2024
"Dengan putusan sidang kepailitannya MCP Malang City Point itu kemarin sudah selesai lelang dan piutang semuanya sudah terbayar," jelas Handi.
Atas kepailitan MCP tersebut, Kota Malang menerima piutang pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar Rp 828 juta. Dan semuanya telah lunas terbayar.
"Kemudian BPHTB (bea perolehan hal atas tanah dan bangunan) atas peralihan lelang kami dapat Rp 7,5 miliar dari satu obyek saja," pungkas Handi.
