JATIMTIMES - Kulit bergelambir setelah diet kerap dialami oleh sebagian orang, terlebih yang berhasil menurunkan cukup banyak berat badan. Kondisi ini adalah excess skin.
Kulit bergelambir ini terjadi karena kerusakan serat elastin dan kolagen pada kulit akibat perubahan berat badan. Namun, bagi kalian yang punya kondisi ini, dokter umum yang juga aktif sebagai content creator yakni dr. Dion Haryadi membagikan cara menghilangkan di sosial medianya.
Baca Juga : Paslon GUS akan Beberkan Program Kerja untuk Perubahan di Kabupaten Malang pada Debat Publik Pertama
“Siapa di sini yang punya kondisi yang sama jadi nama kondisi ini adalah excess skin. Kondisi ini terjadi pada teman-teman yang nurunin berat badan dari kondisi berat badan yang cukup tinggi,” ungkap dokter Dion.
Saat berat badan kita meningkat kulit akan meregang untuk mengakomodir peningkatan dari massa lemak. Lalu dapat menurunkan berat badan dan massa lemaknya berkurang, kulit yang sudah meradang ini tidak bisa kembali pada kondisi semula.
Dokter Dion memberikan cara mengatasi kondisi ini, mulai dari yang mudah. Pertama, penurunan berat badan yang lebih perlahan. Harapannya, kulitnya bisa beradaptasi dengan baik.
Kedua, mengonsumsi protein yang cukup. Dan melakukan latihan beban untuk meningkatkan massa otot. Berharap juga bisa menstimulasi perbaikan jaringan kulit yang mungkin bisa terjadi.
“Tapi juga membutuhkan waktu yang cukup lama atau kulit bergelambirnya kondisi cukup parah,” imbuh dokter Dion dikutip JatimTIMES, Kamis (24/10/2024).
Baca Juga : Persebaya Ditahan Imbang PSM di Kandang, Semua Kecewa!
Solusinya yang terakhir dengan melakukan operasi. Salah satunya yakni, tummy tuck. operasi bedah plastik yang bertujuan untuk mengencangkan, meratakan, dan menghaluskan perut.
Prosedur ini dilakukan dengan membuang lemak dan kulit berlebih, serta mengencangkan otot-otot di dinding perut. “Di mana otot di bawah kulit itu akan dijahit lebih rapat. Lalu kulit di atasnya itu akan ditarik ke bawah dan sisi kulitnya itu akan dipotong dibuang.
Kulit bergelambir, kondisi ini sebenarnya bukan sesuatu yang berbahaya tapi bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Jadi jika sangat berlebihan dan mengganggu disarankan untuk berkonsultasi ke dokter untuk perencanaan.
