free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Profil

Profil Muhammad Faishol, Eks Wartawan JatimTIMES yang Ditunjuk Sebagai Panelis Debat Pilbup Banyuwangi 2024

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

24 - Oct - 2024, 08:27

Placeholder
Muhammad Faishol, mantan wartawan JatimTIMES yang terpilih sebagai salah satu dari lima panelis dalam debat perdana yang diadakan oleh KPU Banyuwangi. (Foto: istimewa)

JATIMTIMES - Pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2024, Muhammad Faishol terpilih sebagai salah satu dari lima panelis dalam debat perdana yang diadakan oleh KPU Banyuwangi. Sebagai sosok yang berasal dari latar belakang akademisi dan profesional, Faishol membawa pengalaman luas di dunia pendidikan dan jurnalistik, menjadikannya panelis yang menarik perhatian. Lantas siapa sosoknya?

Muhammad Faishol saat ini merupakan mahasiswa akhir program Doktoral Manajemen Kependidikan di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Ia sedang menyelesaikan disertasi terkait pendidikan, melanjutkan kiprahnya sebagai seorang aktivis pendidikan yang telah menulis banyak opini kritis.

Baca Juga : Dorong Digitalisasi Talent Development, Mahasiswa Polije Belajar Pembuatan CV dan Portofolio Digital

Melalui media massa, buku, dan karya ilmiah, Faishol menyoroti berbagai isu penting di dunia pendidikan. Seperti kesejahteraan guru, masalah bullying di sekolah, dan pentingnya moderasi beragama.

Lahir dan besar di Banyuwangi, Faishol pernah mengajar di berbagai institusi pendidikan, mulai dari SMP Shalahuddin Malang hingga SMAN 1 Tegaldlimo. Karirnya sebagai pengajar juga berkembang di tingkat perguruan tinggi, di antaranya sebagai dosen di MSAA UIN Maliki Malang, Institut Agama Islam Ibrahimy Genteng Banyuwangi (2017-2018), dan Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) dari 2017 hingga 2022.

Dalam dunia literasi, Faishol telah menghasilkan sejumlah karya tulis yang mengangkat isu-isu penting. Beberapa bukunya, seperti "Kenapa Harus NKRI?", "Salik", "Berdamai dengan Jarak", dan "Menggerakkan Ekonomi Kerakyatan", mendapat perhatian luas. Ia juga menulis riset ilmiah yang membahas inovasi pendidikan, termasuk kajian kurikulum berbasis nilai anti-bullying dalam pendidikan agama Islam.

Tidak hanya aktif di dunia pendidikan, Faishol juga memiliki rekam jejak yang kuat di dunia jurnalistik. Ia pernah bekerja sebagai wartawan di Jawa Pos Radar Malang dan JatimTIMES.com, serta menjabat sebagai Pemimpin Redaksi di MSN Media Santri Nu.com. Pengalamannya sebagai jurnalis membawanya dekat dengan berbagai kalangan, mulai dari birokrat hingga aktivis komunitas, memperkaya wawasannya dalam memahami dinamika sosial.

Baca Juga : Persebaya Ditahan Imbang PSM di Kandang, Semua Kecewa!

Bersama Faishol, empat panelis lainnya yang terlibat dalam debat Pilbup Banyuwangi 2024 adalah Muhammad Imam Khaudli (Kaprodi S2 MPI UIMSYA), Novi Prayekti (Wakil Rektor 1 Universitas Banyuwangi), Andang Subaharianto (Ketua Senat Universitas Jember), dan Didik Suhariyanto (Rektor Universitas Bung Karno Jakarta). Para panelis ini ditugaskan oleh KPU Banyuwangi untuk merumuskan tema, subtema, serta melakukan kajian-kajian yang memastikan debat berjalan menarik dan substansial.

Untuk diketahui, pada Pilbup Banyuwangi 2024, ada dua pasangan calon yang bersaing memperebutkan kursi bupati, yaitu Ipuk Fiestiandani-Mujiono dan Ali Makki Zaini-Ali Ruchi. Debat ini diharapkan menjadi ajang adu gagasan yang konstruktif, dengan panduan dari panelis berpengalaman seperti Muhammad Faishol dan timnya.


Topik

Profil Muhammad Faishol panelis debat Pilbup Banyuwangi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri