JATIMTIMES - Lingkungan kerja yang serba kompetitif, situasi kurang kondusif dan penuh tekanan tak dipungkiri sering berdampak negatif pada kondisi kesehatan mental seseorang. Maka, menjaga kesehatan mental di berbagai lingkungan yang ada, seperti halnya tempat kerja, menjadi hal yang harus diperhatikan.
Lantas, bagaimana kiat menjaga kesehatan mental di tengah lingkungan kerja? Mari simak tips dari dr Febria Like Erliana SpKJ, dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang.
Baca Juga : Santri, Kyai dan Nahdliyin Kota Kediri Titip Harapan pada Vinanda-Gus Qowim
Dokter Febria menjelaskan, bahwa bukan hanya kesehatan fisik, kesehatan mental juga menjadi salah satu hal yang juga sangat penting bagi seseorang. World Health Organization (WHO) menaruh perhatian terkait kesehatan mental. Tema yang dicanangkan WHO dalam Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2024, yakni "Mental Health at Work".
Terlebih, 60 persen populasi di dunia merupakan pekerja. Hal ini tentunya perlu mendapatkan perhatian karena para pekerja rentan dalam terkena gangguan kesehatan mental. Apalagi, situasi di lingkungan tempat kerja yang kurang kondusif memang kerap memiliki dampak yang cukup siginifikan pada kondisi kesehatan mental seseorang.
"Mungkin karena memiliki beban kerja yang tinggi, jadwal yang padat, tekanan dari atasan atau klien, serta lingkungan kerja yang kurang kondusif," urai dokter yang akrab disapa Rike ini.
Adanya gangguan kesehatan mental, seperti stres yang berlebih-lebihan, terus-menerus dengan resiliensi atau kemampuan mengahadapi stres yang kurang, maka berimbas pada timbulnya permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang akhirnya memengaruhi kualitas hidup penderitanya,
"Kemampuan seseorang menghadapi stres yang kurang dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hidup secara umum," ucap Rike.
Untuk itulah, butuh satu upaya untuk menghindari atau mencegah gangguan kesehatan mental yang memang harus dipahami oleh seseorang. Ada beberapa kiat yang paparkan Rike untuk mencegah gangguan kesehatan mental di tempat kerja.
Kiat yang pertama adalah harus meluangkan waktu untuk beristirahat atau refreshing. Artinya, seseorang harus meluangkan waktu untuk benar-benar lepas dari aktivitas. Misalnya saat jam istirahat, sepulang kerja atau disaat akhir pekan.
Baca Juga : Raffi Ahmad dan Gus Miftah Jadi Utusan Khusus Presiden dengan Gaji Setara Menteri, Ini Tugas-tugasnya
Kiat kedua, membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan saling membantu. Di sini, berupaya menciptakan suasana kerja yang menyenangkan agar dalam aktivitas kerja menjadi lebih kondusif.
Kiat selanjutnya adalah melakukan identifikasi penyebab stres dan berupaya mencari solusi yang sesuai. Selain itu, seseorang pekerja juga harus berani untuk mendistribusikan dengan atasan.
Dan langkah selanjutnya adalah dapat berkonsultasi dengan dokter seperti halnya di Poli Jiwa RSI Unisma yang mempunyai dokter spesialis kejiwaan.
Terdapat dua dokter spesialis kejiwaan di Poli Jiwa RSI Unisma, yakni dr Nindita Pinastikasari SpKJ
dan dr Febria Rike Erliana SpKJ.
Berikut jadwal praktik dokter spesialis kejiwaan RSI Unisma Malang :