free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Ini Dampak Memaksa Anak Kidal Menggunakan Tangan Kanan Menurut Medis

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

18 - Oct - 2024, 16:32

Placeholder
Tampak seorang anak memakai tangan kiri untuk menulis di papan tulis. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Pernahkah kamu melihat seorang anak kecil yang lebih suka menggunakan tangan kirinya saat menulis, menggambar, atau makan? Anak yang lebih dominan menggunakan tangan kiri biasanya disebut "kidal." 

Meskipun menjadi kidal adalah hal yang alami, masih banyak orang tua yang merasa perlu melatih anak mereka menggunakan tangan kanan. Namun, apakah langkah ini bijak? 

Menurut dr Citra SpA IBLCL MKes, seorang dokter spesialis anak, kecenderungan seorang anak untuk menjadi kidal umumnya mulai tampak setelah usia 2 tahun. Pada usia ini, anak mulai menunjukkan preferensi tangan yang lebih jelas, apakah ia lebih nyaman menggunakan tangan kiri atau kanan. 

"Biasanya, kita bisa melihat kecenderungan anak apakah ia kidal setelah usia dua tahun, ketika mereka mulai memilih tangan mana yang lebih sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti menggambar, makan, dan sebagainya," jelas dr Citra, sebagaimana dilansir Instagramnya @citra_amelinda, Jumat (18/10). 

Kidal sering diturunkan secara genetik, terutama jika salah satu atau kedua orang tua juga kidal. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan menjadi kidal bukanlah hasil dari kebiasaan atau pengajaran, melainkan faktor alamiah yang sudah ada dalam diri seorang anak sejak lahir. 

Pertanyaan yang sering diajukan oleh orang tua adalah: bolehkah anak yang kidal dilatih untuk menggunakan tangan kanan? Terkadang, ada orang tua yang khawatir jika anaknya kidal, ia mungkin menghadapi kesulitan dalam dunia yang mayoritas didesain untuk pengguna tangan kanan. Namun, dr Citra menegaskan bahwa memaksa anak kidal untuk beralih menggunakan tangan kanan dapat menimbulkan berbagai konsekuensi negatif. 

Studi menunjukkan bahwa meskipun melatih anak kidal untuk menggunakan tangan kanan dapat memberikan dampak positif pada hasil pendidikan dan ukuran kemampuan kognitif, pengalihan tangan secara paksa juga memiliki efek buruk. 

"Beberapa studi memang menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap hasil pendidikan ketika seorang anak kidal dilatih menggunakan tangan kanan, namun tidak ada alasan kuat untuk memaksa mereka melakukan itu." tandas dr. Citra. 

Hasil penelitian tersebut juga menyatakan bahwa memaksa anak kidal beralih tangan tidak mempengaruhi kepribadian, kesehatan mental, atau fisik secara langsung. Namun, risiko gangguan lain tetap ada. "Anak yang dipaksa menggunakan tangan kanan meskipun ia lebih nyaman dengan tangan kiri dapat mengalami masalah fisik dan emosional," tambah dr Citra. 

Walaupun ada beberapa manfaat pendidikan, dampak negatif dari memaksa anak kidal menggunakan tangan kanan jauh lebih besar. Berikut ini beberapa dampak yang dilaporkan: 

1. Tulisan Tangan yang Buruk

Anak yang dipaksa menggunakan tangan kanan bisa kesulitan menulis dengan rapi. Tangan dominan mereka yang seharusnya digunakan secara alami malah tidak dimanfaatkan, sehingga mereka harus belajar menulis dari awal dengan tangan yang tidak dominan. Akibatnya, tulisan tangan mereka bisa menjadi lebih sulit dibaca atau tidak teratur. 

2. Mengompol

Baca Juga : Anies Baswedan Minta Rekomendasi Sushi di Jakarta, Cuitannya Diduga Sindir Erina Gudono

Beberapa kasus menunjukkan bahwa anak yang dipaksa menggunakan tangan kanan lebih rentan mengalami gangguan kontrol diri seperti mengompol. Hal ini disebabkan oleh tekanan dan kebingungan yang dialami anak saat harus beradaptasi dengan perubahan penggunaan tangan yang tidak wajar bagi mereka. 

3. Gagap

Keterkaitan antara penggunaan tangan dan perkembangan bahasa juga dapat mempengaruhi anak. Dokter Citra menjelaskan bahwa ada kasus anak yang mengalami gagap setelah dipaksa menggunakan tangan kanan. 

4. Kebiasaan Menggigit Kuku  

Kebiasaan menggigit kuku atau kebiasaan buruk lainnya, seperti sering mencubit atau menarik rambut, juga bisa berkembang pada anak yang dipaksa beralih tangan. Kebiasaan ini muncul sebagai bentuk pelarian dari kecemasan yang mereka rasakan akibat tekanan untuk menggunakan tangan yang tidak dominan. 

5. Kecenderungan Pemalu

Anak yang dipaksa menggunakan tangan kanan mungkin juga menjadi lebih pemalu atau kurang percaya diri. Ini karena mereka terus-menerus merasa tidak mampu atau tidak sesuai dengan harapan orang tua atau lingkungan sekitarnya. 

6. Konsentrasi dan Daya Ingat yang Buruk

Anak yang mengalami tekanan dalam belajar bisa mengalami penurunan kemampuan konsentrasi dan daya ingat. Menurut dr Citra, ketidaknyamanan yang dirasakan anak ketika harus beralih tangan dapat mengalihkan fokus mereka dari proses pembelajaran, sehingga kemampuan kognitif mereka tidak berkembang secara optimal. 

7. Mudah Cemas

Baca Juga : Sebut Firhando Gumelar Bakal Bawa Percepatan Pembangunan, Cucu KH Muchit Muzadi: Butuh Anak Muda Berpotensi

Kecemasan adalah salah satu dampak psikologis terbesar yang sering dialami oleh anak-anak yang dipaksa menggunakan tangan kanan. Perasaan cemas ini muncul dari ketidaknyamanan fisik serta perasaan tidak mampu memenuhi ekspektasi. 

Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

Menurut dr Citra, tidak ada alasan yang cukup kuat untuk memaksa seorang anak kidal menggunakan tangan kanan. "Kecuali ada kondisi medis yang sangat mendesak, sebaiknya biarkan anak menggunakan tangan yang menurutnya lebih nyaman. Anak harus diberi kesempatan untuk belajar dan bereksplorasi tanpa tekanan," ujarnya. 

Proses belajar pada anak adalah tahap penting dalam tumbuh kembang mereka. Anak yang diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi dunia dengan cara mereka sendiri cenderung lebih percaya diri dan bahagia. Mengubah atau memaksa tangan dominan anak hanya akan menghambat perkembangan alami mereka. 

"Pada dasarnya, setiap anak memiliki caranya sendiri untuk tumbuh. Yang terpenting adalah memberikan dukungan penuh dan memahami bahwa kidal atau tidak, anak tetap memiliki potensi yang sama besarnya," pungkas dr Citra.


Topik

Serba Serbi Anak kidal kidal



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy