JATIMTIMES - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perorangan, kelompok baik yang memiliki badan usaha maupun yang belum. UMKM berperan sebagai penggerak ekonomi lokal, terutama di daerah pedesaan dan kota kecil. Desa Wonosari, yang terletak di kawasan Gunung Kawi Kabupaten Malang, merupakan Desa wisata religi yang memiliki potensi UMKM cukup baik untuk dikembangkan, terutama dalam produk makanan seperti telur asin, roti dan permen lolipop. Namun, banyak pelaku usaha di desa ini menghadapi tantangan dalam hal pemasaran dan pengenalan produk mereka ke pasar yang lebih luas.
Beberapa tantangan yang dihadapi oleh pemilik UMKM di Desa Wonosari yaitu: pertama, belum mempunyai merek sehingga kemasan produk hanya mencantumkan stiker merek “thank you” yang dibeli secara online yang berdampak pada kurangnya kepercayaan konsumen akan produk tersebut. Selain itu minimnya identitas usaha di rumah pemilik usaha seperti papan nama ataupun banner menjadi alasan kurangnya kepercayaan konsumen akan produk tersebut.
Kedua, proses pemasaran masih sederhana hanya melalui aplikasi Whatsapp pribadi pemilik usaha sehingga berpengaruh pada pendapatan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan belum bisa untuk berinvestasi pada alat produksi yang bertujuan dalam peningkatan kapasitas produksi.
Ketiga, mengingat usaha termasuk pada industri pangan rumah tangga, ketiadaan legalitas usaha seperti NIB dan PIRT dapat berpengaruh pada rasa percaya diri pemilik UMKM terhadap proses pemasaran produknya.
Oleh karena itu, melalui program pendampingan UMKM oleh Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), program studi Magister Manajemen yaitu Sri Sulistiya Wati dan Sastiana Mandasari Fathonah berupaya membantu pemilik UMKM di desa Wonosari untuk melakukan penguatan branding produk yang menjadi strategi penting dalam pengelolaan UMKM berupa pembuatan logo/merek, pengembangan proses pemasaran digital dan pengurusan legalitas usaha.
Di bawah bimibingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Prof. Dr. Agung Winarno, M.M, para mahasiswa tersebut memulai kegiatan pertama, yaitu observasi kebutuhan di setiap UMKM pada tanggal 18 September 2024.
Baca Juga : Masalah Sampah di Kota Batu, Nurochman-Heli Tawarkan Perusahaan Daerah Khusus
“Tujuan program pendampingan ini yaitu, untuk meningkatkan daya saing UMKM lokal melalui pembuatan merek/logo usaha, memperkenalkan teknologi digital untuk pemasaran produk agar bisa menjangkau konsumen di luar Desa Wonosari, dan meningkatkan visibilitas produk UMKM di platform online serta penguatan legalitas usaha” ujar Sri Sulistiya, penanggung jawab program pendampingan ini.
Kegiatan pendampingan ini telah menghasilkan beberapa pencapaian signifikan, antara lain: kesadaran pemilik usaha akan pentingnya merek sebagai langkah pertama untuk melakukan proses pemasaran produk agar lebih mudah diingat oleh konsumen. Selain itu kesadaran pemilik usaha terkait proses pemasaran yang tidak hanya bisa dilakukan menggunakan whatsapp pribadi, namun juga bisa menggunakan media sosial lain seperti instagram dan marketplace untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi yang dapat berpengaruh pada hasil penjualan sehingga dapat digunakan untuk berinvestasi pada alat produksi dan menambah karyawan. Program pendampingan ini juga berhasil membantu pelaku UMKM dalam memperoleh legalitas usaha yang diperlukan, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPPIRT). Dengan mendapatkan legalitas tersebut, pelaku UMKM tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen, tetapi juga membuka akses terhadap permodalan dan peluang pasar yang lebih luas.
Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang pentingnya legalitas usaha telah meningkat di kalangan pelaku UMKM, yang sebelumnya sering kali mengabaikan aspek ini dalam pengembangan usaha mereka.
Salah satu pemilik UMKM Roti di Desa Wonosari, Ibu Luluk menyampaikan ucapan terima kasih atas pembuatan logo, stiker logo, dan banner usaha oleh mahasiswa program studi Magister Manajemen Universitas Negeri Malang. “Akhirnya roti saya tidak bermerek “Thank You” lagi, dengan adanya stiker logo di kemasan roti saya ini, semoga konsumen lebih mengenal dan mengingat roti saya dan bisa langsung menghubungi nomor saya jika tertarik untuk pesan,” ucapnya.
Baca Juga : Perkembangan Wirausaha Bisa Jadi Hal Membahayakan, Ini Penjelasan MRPTNI
Senada, Ibu Novi atau bisa dipanggil dengan Bu Nok salah satu pemilik usaha Telur Asin di Desa Wonosari juga mengucapkan rasa terima kasih kepada mahasiswa pendamping dari Program Magister Manajemen UM atas pembuatan papan nama sebagai tanda pengenal identitas usaha di rumahnya. “Adanya papan nama untuk usaha saya ini, semoga bisa membuat konsumen di sekitar rumah saya lebih mengingat telor asin Bu Nok dan semakin banyak yang membeli”.
Program Pendampingan UMKM oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang di Desa Wonosari menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan ekonomi lokal paska-pandemi. Dengan pendekatan yang tepat, dukungan teknologi, dan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, program ini tidak hanya membantu meningkatkan daya saing produk lokal tetapi juga memperkuat komunitas secara keseluruhan. Keberhasilan program ini menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk menerapkan strategi serupa dalam pengembangan ekonomi lokal.