JATIMTIMES- Silaturahmi yang dilakukan oleh calon Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin (Mas Ibin), dengan dua tokoh penting Nahdlatul Ulama, Gus Salam dan Gus Kautsar. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam perjuangannya di Pilkada 2024.
Pertemuan tersebut berlangsung pada 5 Oktober 2024, di mana Mas Ibin menyampaikan rasa syukur atas dukungan dan restu dari kedua kiai tersebut.
Baca Juga : Operasi Gabungan, Petugas Bersih-Bersih Sisa Pembongkaran PKL di Jalan Sultan Agung
“Beliau adalah sosok panutan bagi saya. Matur sembah nuwun atas doa dan restunya untuk saya maju dalam pemilihan calon Wali Kota Blitar. Semoga langkah ini bisa menambah ke SAE-an di Kota Blitar,” ujar Mas Ibin, penuh harapan.
KH Abdussalam Shohib, atau yang akrab disapa Gus Salam, merupakan kiai muda yang disegani di lingkungan Nahdlatul Ulama. Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Denanyar di Jombang, sebuah pesantren yang dikenal melahirkan banyak kader NU dan tokoh-tokoh penting di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Salam menyatakan dukungannya kepada Mas Ibin sebagai seorang santri yang berani untuk tampil di panggung politik.
“Semoga berhasil. Beliau adalah salah satu kader santri yang berani untuk ikut berkompetisi dalam pilkada. Perjuangannya harus kita hargai dan kita dukung,” ujar Gus Salam.
Menurutnya, perjuangan Mas Ibin adalah simbol dari kaum santri yang tak hanya berkiprah di ranah pendidikan dan keagamaan, tetapi juga dalam kancah politik, demi kemaslahatan masyarakat luas.
Senada dengan Gus Salam, Gus Kautsar, seorang ulama terkemuka dari Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, juga menyampaikan harapannya agar Mas Ibin bisa membawa perubahan positif bagi Kota Blitar.
“Semoga kalau memang ditakdirkan berhasil oleh Allah SWT, benar-benar bermanfaat untuk Kota Blitar. Ini adalah bagian dari kita, kaum santri, untuk berkidmah lebih luas di Kota Blitar. Mudah-mudahan diterima oleh masyarakat. Mas Ibin SAE,” tutur Gus Kautsar dengan penuh keyakinan.
Mas Ibin adalah figur yang kuat dalam lingkup santri. Dengan latar belakang pendidikan keagamaan yang kuat, ia membawa nilai-nilai santri dalam setiap visi dan misinya untuk Kota Blitar. Dukungan dari dua ulama ini memperkuat posisinya sebagai calon Wali Kota yang mewakili aspirasi kaum santri dan masyarakat Blitar yang menginginkan perubahan.
Sebagai santri yang terdidik dalam lingkungan pesantren, Mas Ibin menyadari betul pentingnya pendidikan, keadilan sosial, dan kesejahteraan masyarakat. Ia meyakini bahwa pendidikan yang baik dan merata adalah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Blitar.
Baca Juga : Membanggakan, Kabupaten Kediri Berhasil Raih Top 5 Raka Pemilihan Duta Wisata Jawa Timur 2024
“Saya akan terus berjuang untuk memberikan pendidikan yang lebih baik, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Masyarakat Blitar harus maju bersama, tanpa ada yang tertinggal,” ungkap Mas Ibin.
Pilkada Kota Blitar 2024 akan menjadi ajang kompetisi yang menarik antara dua pasangan calon (paslon) yang siap membawa visi masing-masing. Paslon nomor urut 2, Syauqul Muhibbin dan Elim Tyu Samba, didukung oleh sejumlah partai besar seperti PKB, Nasdem, PKN, PAN, Demokrat, dan PSI. Pasangan ini mengusung agenda pendidikan, lapangan pekerjaan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai fokus utama.
Di sisi lain, paslon nomor urut 1, Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro, mendapat dukungan dari partai-partai seperti Gerindra, PDIP, Golkar, dan PPP. Mereka menawarkan visi pembangunan infrastruktur dan kebijakan ekonomi yang diharapkan mampu membawa Kota Blitar menjadi lebih sejahtera.
Dengan dukungan dari Gus Salam dan Gus Kautsar, Mas Ibin semakin percaya diri bahwa perjuangannya dalam Pilkada ini tidak hanya didukung oleh partai politik, tetapi juga oleh kalangan ulama dan santri. Ia yakin, dengan doa dan restu dari para kiai serta dukungan masyarakat Blitar, ia bisa membawa perubahan yang diinginkan untuk kota yang ia cintai.
“Semoga langkah saya ini bisa menambah keberkahan dan kebaikan di Kota Blitar. Saya ingin seluruh masyarakat Blitar merasakan perubahan yang positif, terutama di bidang pendidikan dan kesejahteraan,” pungkas Mas Ibin.
Pilkada 2024 semakin dekat, dan persaingan antar pasangan calon semakin sengit. Dukungan dari tokoh-tokoh agama menjadi salah satu penentu penting dalam pertempuran politik ini, terutama di kota yang memiliki basis masyarakat religius seperti Blitar. Bagaimana hasil akhirnya, masyarakat Blitar akan menentukan pilihan terbaik mereka pada hari pemilihan nanti.
