JATIMTIMES - Saat akhir pekan, banyak orang tua atau kakek nenek mengajak anak dan cucu mereka ke mall untuk mengisi hari libur mereka.
Umumnya, jika kita pergi ke Mall atau pun tempat yang disukai tujuan utamanya hanyalah untuk bersenang-senang.
Baca Juga : 3 Spot Tabebuya Ala-Ala Jepang di Malang
Namun selain bersenang-senang, pergi ke tempat yang kita sukai bisa menjadi nilai ibadah yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.
Untuk caranya sendiri diungkap oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha. Dilansir dari channel YouTube @arrumidesain88, Gus Baha mengatakan jika orang tua yang mengajak anak-anak atau ponakannya untuk bersenang-senang di tempat seperti mall atau warung enak pun bisa bernilai ibadah.
"Orang ngajak anak cucunya ke mall atau ngajak ponakane marung ning warung rodo enak itu juga termasuk jihad," ungkap Gus Baha mengawali, Minggu (6/10/2024).
Namun, jihad tersebut menurut Gus Baha hanya berlaku jika niatnya untuk menanamkan nilai-nilai tauhid dalam kehidupan anak-anak.
“Niat ketika sudah menanamkan kalimat tauhid. Saya pernah baca, memang saya benar-benar baca kitab, mboten akal-akalan kulo,” jelasnya, mempertegas bahwa pernyataan ini bukan sekadar ucapan tanpa dasar.
Ia kemudian memberikan contoh mengenai seorang wali yang tetap menjadi wali hingga akhir hayatnya karena selalu melonggarkan sedikit aturan dalam keluarga.
"Ada seorang wali yang akan jadi wali terus sampai mati ketika tausiah alal ahli agak longgar pada keluarga," jelas Gus Baha.
Lebih lanjut, Gus Baha juga menceritakan pengalaman pribadinya dalam mendidik anak untuk salat.
"Misalnya begini, ini yang saya alami mawon mboten wong sing kulo alami. Kulo nglatih anak kulo salat, wis sholat, Allahu Akbar, dan bagi saya Allahu Akbar itu kalimat yang spesial," katanya.
Menurutnya, saat anaknya bisa mengucapkan kalimat takbir dan bersujud itu adalah hal yang berharga. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa kebahagiaan seorang mukmin sejati tidak perlu bergantung pada status sosial atau materi.
"Kalau sampean memang Mukmin betul mukmin sejati, kamu gak usah pakai status itu anak kamu besok makan atau tidak," ucapnya.
Baca Juga : Profil Gita Savitri Devi, Konten Kreator yang Fotonya Dicatut sebagai Mahasiswa UIPM
Gus Baha pun menuturkan jika hal yang paling adalah bagaimana seseorang mendidik anak untuk mengucapkan kalimat thayibah dan menjaga agar anak tetap berada di jalan tauhid.
"Sesuatu yang spesial itu harus dipertahankan," tambah Gus Baha.
"Caranya gimana? Minimal seorang anak itu jangan kecewa sama bapaknya," lanjutnya.
Gus Baha juga menekankan pentingnya membahagiakan anak, misalnya dengan memberikan mereka makanan enak atau jajan yang mereka sukai.
"Nak senenge jajan yo jajakno, nak senenge mangan enak, mangan enak," jelasnya.
Ia pun menuturkan jika hal-hal kecil seperti ini penting untuk menjaga hubungan baik antara orang tua dan anak, serta untuk mengawal ajaran Islam yang telah ditanamkan.
Meski begitu, Gus Baha menekankan bahwa semua hal ini harus dilakukan dengan niat yang benar, yakni demi mengawal kalimat tauhid dan kebenaran-kebenaran Islam.
"Tapi semuanya ini demi mengawal kalimat tauhid dan kebenaran-kebenaran Islam yang kamu tanam," tutupnya.