JATIMTIMES - Pasca peringatan tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2024, manajemen Arema FC ingin membangun komunikasi lebih baik. Terutama kepada Aremania yang disebut sebagai pemain kedua belas pada sebuah tim.
Manajer Bisnis Arema FC Munif Bagaskara Wakid mengatakan bahwa duka memang masih menyelimuti keluarga besar Arema karena 135 nyawa melayang pada 1 Oktober 2022 silam.
Baca Juga : Pengurus HKTI Jatim 2024 Dilantik, Ada Nama Khofifah dan Arum Sabil Sebagai Ketua
Namun di balik duka itu, manajemen Arema FC ingin kembali membangun hubungan antara klub dan suporter. Sehingga, ke depan dapat terjalin suatu hubungan yang apik.
“Kami inginnya ada hubungan jauh lebih positif ke depannya karena dari klub itu butuh suporter dari suporter juga butuh identitas klub. Pengennya ya hubungannya sama-sama baiklah,” kata Munif.
Diakui Munif, manajemen Arema FC berencana melibatkan keluarga korban tragedi Kanjuruhan pada program-program yang akan dirancang. Dia memastikan bahwa komunikasi dengan keluarga korban akan selalu terbuka.
“Mungkin akan banyak pengelolaan yang bisa kami diskusikan lebih lanjut. Saya berharap ada program-program kita siapkan bersama-sama. Jadi klub itu tidak terbebani sisi suporter juga merasa diperhatikan juga,” tutur Munif.
“Intinya komunikasi yang kami ke depannya. Ke depannya kami akan saling bersilaturahmi antar manajemen ke masing-masing organisasi. Kita juga membuka pintu di kantor untuk menerima mereka,” imbuhnya.
Baca Juga : Inilah Daftar Para Pemain Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ada Pratama Arhan
Terlepas dari itu, Munif mengapresiasi kegiatan doa bersama memperingati 2 tahun tragedi Kanjuruhan berlangsung kondusif. Bahkan, pihaknya juga hadir langsung pada kegiatan yang digelar di gate 13 Stadion Kanjuruhan.
“Kami juga berdoa khusyuk, kami merasa tenang. Insya Allah ini adalah pertanda baik bahwa doanya diterima serta sampai dan keluarga diberikan kekuatan. Korban Insya Allah husnul khatimah,” tukas Munif.