free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Harga Bahan Pangan di Surabaya September 2024 Turun, Sumbang Deflasi Terbesar

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Yunan Helmy

01 - Oct - 2024, 19:29

Placeholder
Perkembangan inflasi Surabaya September 2024. (BPS Kota Surabaya)

JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat adanya tren penurunan harga bahan pangan dari bulan ke bulan. Hal ini tercermin dari angka deflasi month to month (m-to-m) pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mencapai 0,7 persen pada September 2024.

"Kelompok ini pada September 2024 memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m sebesar 0,16 persen," tulis BPS Kota Surabaya dalam laporan terbarunya, dikutip Selasa (1/10/2024).

Baca Juga : Kunjungi PWNU Jatim, Cagub Khofifah: Kami Tak Bahas Politik

Dengan sumbangan kelompok makanan, minuman dan tembakau tersebut, pada bulan yang sama, inflasi umum Surabaya ada di angka minus, alias terjadi deflasi m-to-m 0,11 persen. Angka itu berbanding terbalik dengan catatan tahun sebelumnya, yakni pada September 2023, ketika Surabaya mengalami inflasi 0,36 persen.

BPS Kota Surabaya menyebut, cabai rawit menjadi komoditas dengan andil/sumbangan deflasi m-to-m terbesar pada September 2024, yakni sebesar 0,11 persen. Komoditas lain yang juga menyumbang deflasi adalah daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah. Masing-masing sebesar 0,02 persen.

Selain itu, komoditas apel, susu bubuk untuk balita, bawang putih, jeruk, jagung manis, dan beras juga berandil terhadap deflasi, yakni masing-masing  0,01 persen. 

"Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m yaitu kopi bubuk sebesar 0,02 persen serta bawang merah, salak, pisang dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01 persen," papar BPS Kota Surabaya. 

Sementara itu, secara year on year (y-on-y) pada September 2024 terjadi inflasi di Surabaya sebesar 1,64 persen. Adapun inflasi year to date (y-to-d) mencapai dan 0,63 persen.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran. Kenaikan terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,61 persen.

Baca Juga : Rayakan Hari Bea Cukai ke-78, DJBC Jatim II: Berkarya Bersama adalah Kunci Keberhasilan

Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 2,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,54 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 0,56 persen.

Selanjutnya, kenaikan kelompok kesehatan sebesar 1,60 persen, kelompok transportasi sebesar 1,00 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,10 persen. Lalu kelompok pendidikan naik sebesar 1,30 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,55 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,33 persen. 

"Satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,56 persen," papar BPS Kota Surabaya.


Topik

Ekonomi Deflasi Surabaya BPS Surabaya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Choirul Anwar

Editor

Yunan Helmy