free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kuliner

Botanis Ini Uraikan 4 Tanaman Pengempuk Daging Alami di Indonesia, Ada Penjelasan Ilmiahnya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

01 - Oct - 2024, 17:40

Placeholder
Potret daging saat dimasak. (Foto: TikTok @herisants)

JATIMTIMES - Keempukan daging merupakan salah satu parameter yang sangat penting dalam dunia kuliner. Dalam berbagai olahan daging, tekstur yang empuk lebih disukai dibandingkan dengan daging yang alot.

Keempukan ini tidak hanya mempengaruhi kenikmatan saat menyantap hidangan, tetapi juga menunjukkan kualitas dari cara pengolahannya. Di Indonesia, masyarakat telah memanfaatkan berbagai tanaman untuk mengempukkan daging dengan cara yang alami, sederhana, dan efektif.

Baca Juga : Diperingati Setiap 2 Oktober, ini Tema dan Sejarah Hari Batik Nasional 2024 

Penggunaan tanaman dalam pengolahan daging ini bukanlah hal baru. Proses tersebut melibatkan rekayasa enzimatik yang sederhana, di mana enzim-enzim dalam tanaman tertentu memecah protein dalam daging, sehingga menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan mudah dikunyah.

Menurut Heri Santoso, seorang botanis yang aktif berbagi pengetahuan tentang tanaman melalui akun TikToknya, @herisants, ada beberapa jenis tanaman yang memiliki enzim pengempuk daging. Berikut adalah ulasannya. 

1. Pepaya (Carica papaya)

1

Tanaman pepaya, terutama getahnya, sering dimanfaatkan dalam proses pengempukan daging. Getah pepaya mengandung enzim Papain yang berfungsi untuk memecah protein dalam daging menjadi peptida dan asam amino yang lebih kecil. Proses ini membantu mengurangi kekerasan daging dan menjadikannya lebih lembut.

Dalam penggunaannya, getah pepaya biasanya dioleskan langsung pada permukaan daging sebelum dimasak. Enzim papain memecah serat protein yang besar sehingga tekstur daging menjadi lebih empuk. Selain itu, papain juga sering dipakai dalam pembuatan produk pengempuk daging komersial karena efektivitasnya yang tinggi.

2. Jahe (Zingiber officinale)

2

Selain dikenal sebagai bumbu dapur yang menambah cita rasa pada masakan, jahe juga memiliki kemampuan untuk mengempukkan daging. Hal ini disebabkan oleh kandungan enzim Zingibain dalam jahe. Zingibain bekerja dengan memecah kolagen dalam daging, yang merupakan salah satu faktor penyebab kekerasan pada daging.

Selain meningkatkan keempukan, jahe juga memberikan rasa yang khas dan membuat daging menjadi lebih juicy. Penggunaan jahe sebagai pengempuk daging telah dikenal sejak lama dalam berbagai tradisi kuliner, terutama dalam masakan Asia, termasuk Indonesia.

3. Nanas (Ananas comosus)

3

Nanas adalah salah satu buah yang sering digunakan dalam industri pengolahan daging. Enzim Bromelain yang terkandung dalam nanas dapat memecah serat-serat daging dan kolagen secara berlebihan, sehingga membuat daging menjadi sangat empuk. Bromelain ini bekerja sangat cepat dan efisien, terutama ketika digunakan dalam pengolahan daging dalam skala besar.

Di Indonesia, penggunaan nanas dalam pengempukan daging kerap dijumpai dalam hidangan tertentu yang membutuhkan tekstur daging yang lembut, seperti sate atau rendang. Selain fungsinya sebagai pengempuk daging, nanas juga memberikan rasa segar yang menambah dimensi rasa pada masakan. 

4. Beringin (Ficus spp)

4

Tanaman beringin, yang mencakup berbagai spesies seperti loa, gondang, dan awar-awar, ternyata juga memiliki manfaat dalam pengempukan daging. Getah dari tanaman ini mengandung enzim Ficin, yang berfungsi untuk mendegradasi kolagen dalam daging. Seperti halnya papain dan bromelain, ficin bekerja dengan memecah serat protein yang keras, sehingga daging menjadi lebih empuk. 

5

Enzim ficin dapat diperoleh dari buah-buah muda atau daun-daun muda dari tanaman ini. Di beberapa daerah di Indonesia, penggunaan tanaman beringin untuk pengempukan daging telah lama dikenal dalam tradisi kuliner lokal. Selain sebagai pengempuk, tanaman beringin juga memiliki berbagai manfaat lain dalam pengobatan tradisional.

6

Demikian 4 tanaman yang bermanfaat untuk mengempukkan daging. Penggunaan tanaman sebagai pengempuk daging bukan hanya tradisi kuliner, tetapi juga didukung oleh ilmu pengetahuan modern tentang enzim dan proses pemecahan protein. Keempat tanaman yang telah dibahas di atas—pepaya, jahe, nanas, dan beringin—telah terbukti efektif dalam meningkatkan keempukan daging melalui mekanisme yang berbeda-beda.

Bagi masyarakat Indonesia, pengetahuan ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan hingga kini masih dipraktekkan dalam berbagai olahan masakan.

Penggunaan tanaman-tanaman ini tidak hanya membuat daging lebih lezat, tetapi juga menjadi bukti kearifan lokal yang memadukan tradisi dan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan hidangan yang lebih berkualitas dan memuaskan. Semoga informasi ini bermanfaat!


Topik

Kuliner botanis pengempuk daging alami



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri