JATIMTIMES - Juru Bicara Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) HM. Sanusi-Lathifah Shohib (SALAF) Ahmad Khoesairi memastikan tak melibatkan pejabat pemerintahan yang masih aktif guna memenangkan pasangan nomor urut 1. Sebaliknya, Khoesairi juga mengimbau para kepala desa untuk tidak ikut kampanye saat penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2024.
Pernyataan yang disampaikan Khoesairi tersebut sekaligus ditujukan guna menanggapi pengaduan yang diajukan Paslon nomor urut 2 H. Gunawan HS-dokter Umar Usman (GUS). "Sebaiknya kepala desa itu tidak ikut kampanye lah," ujar Khoesairi.
Baca Juga : Laporan Pelanggaran KPU Blitar Terkait Lagu “Ini Rindu” Tidak Terbukti Melanggar Etik
Sebagaimana diberitakan, Tim Hukum Paslon GUS mengadukan Paslon SALAF terkait dugaan pelanggaran kampanye ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Malang, Senin (30/9/2024). Terdapat dua dugaan pelanggaran kampanye yang diadukan oleh Paslon GUS.
Pertama, Tim Hukum Paslon GUS menyebut, saat serangkaian Launching Paslon SALAF yang berlangsung di Lapangan Gondanglegi, Kabupaten Malang pada Sabtu (28/9/2024) diduga terjadi pelanggaran lantaran melibatkan anak-anak. Salah satunya mengenai kehadiran Niken Salindry dalam acara tersebut.
Sekedar informasi, dalam serangkaian Launching Paslon SALAF juga diwarnai dengan agenda jalan sehat gratis. Di mana, pada saat itu memang ada anak-anak yang turut hadir. Namun, Khoesairi memastikan tidak ada kampanye Paslon SALAF yang ditujukan atau melibatkan anak-anak.
Terkait Niken Salindry, Khoesairi menyebut penyanyi sekaligus sinden berusia 16 tahun tersebut hanya sebagai pengisi acara. Penyanyi asal Kediri, Jawa Timur tersebut dipastikan Khoesairi tidak turut berkampanye untuk memenangkan Paslon SALAF.
Sementara itu, terkait banyaknya anak-anak saat jalan sehat, Khoesairi juga memastikan kehadiran anak di bawah umur tersebut tidak dijadikan objek kampanye. Hal itu dikuatkan dengan pembagian kupon doorprize yang hanya ditujukan kepada peserta jalan sehat yang telah dewasa.
Selain dugaan keterlibatan anak-anak, Paslon GUS juga mengadukan terkait dugaan keterlibatan kepala desa saat agenda Launching Paslon SALAF. "Kami juga tidak tahu itu, terkait keberadaan kepala desa," ujar Khoesairi.
Baca Juga : Gelar Deklarasi, Kiai dan Gawagis Siap Menangkan dan Sukseskan Pasangan Dhito - Dewi
Sementara itu, dalam pengaduannya, Paslon GUS juga melampirkan sejumlah bukti. Di antaranya, sejumlah dokumentasi yang juga beredar di platform media sosial (medsos) terkait dugaan keterlibatan kepala desa di kubu Paslon SALAF. Termasuk saat serangkaian Launching Paslon SALAF.
"Kami malah tidak tahu, kami tidak tahu kalau ada kepala desa di sana," ujarnya.
Sebaliknya, disampaikan Khoesairi, dalam komitmennya Paslon SALAF memastikan tidak ada pejabat aktif yang tergabung sebagai Tim Pemenangan atau Tim Sukses (Timses). "Kami tidak pernah melibatkan kepala desa maupun pejabat lainnya menjadi tim kampanye," pungkasnya.