JATIMTIMES - Skin barrier pada wajah merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung kulit dari berbagai hal yang dapat mengganggu kesehatannya. Jika skin barrier rusak tentu bisa menyebabkan beragam masalah.
Beragam masalah yang bisa terjadi pada wajah akibat skin barrier rusak, yakni kulit kering dan bersisik, kulit terasa gatal, kulit menjadi kasar atau berubah warna, timbul jerawat, kulit menjadi sensitif, perih atau meradang, serta infeksi kulit.
Baca Juga : Viral Tren 'My Girl' di Tiktok, Disebut Diperingati Setiap 1 Oktober: Benarkah?
Apalagi, skin barrier memiliki fungsi utama yang cukup besar untuk kulit. Ia bertugas mencegah berbagai paparan radikal bebas masuk ke dalam kulit dan membantu penyerapan air dan nutrisi untuk menjaga kulit tetap sehat.
“Kalau skin barrier yang rusak bisa muncul jerawat, tapi kalau jerawatan belum tentu skin barrier rusak,” ungkap Medical Doctor dr. Richard YL baru-baru ini di sosial medianya Instagramnya.
Dokter Richard pun memberikan tanda-tandanya skin barrier rusak pada wajah. Yakni, wajah marah, terasa perih, mudah mengelupas, serta banyak jerawat. Jadi untuk menghindari skin barrier rusak, jangan terlalu sering cuci wajah.
“Kalau keseringan cuci wajah, bisa bikin skin barrier rusak gara-gara minyak alami di kulit kamu jadi hilang,” kata dokter Richard dikutip JatimTIMES, Selasa (1/10/2024).
Sebab skin barrier rusak salah satu penyebabnya adalah terlalu sering cuci wajah. Lebih baik cuci wajah dua sampai maksimal tiga kali dalam sehari. Serta gunakan sabun cuci wajah yang gentle cleanser.
Baca Juga : Mengenal Stroke Iskemik, Penyakit yang Diderita Park Ji Ah Hingga Akhir Hayat
Tenang saja skin barrier bisa kembali normal, caranya rutin menggunakan basic skincare. Cuci waja menggunakan gentle cleanser, lalu gunakan sunscreen minimal punya SPF 30.
“Jangan lupa pakai pelembab yang ada kandungan hyaluronic acid. Tapi kalau muka kamu ada beruntusan dan jerawat berarti gak ada masalah,” tutup dokter Richard.
