free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Jadi Pro Player Esports Ternyata Sangat Prospek, Gaji Bisa Sampai Dua Digit

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

28 - Sep - 2024, 18:42

Placeholder
Rasya Rasyid (tengah) anak SMP yang menjadi Pro Player dan tergabung dalam tim EVOS (ist)

JATIMTIMES - Banyak orang menganggap, bahwa bermain game hanyalah kegiatan sia-sia dan membuang waktu. Anggapan ini mungkin cukup beralasan karena seseorang yang bermain game dapat menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer, laptop ataupun perangkat smartphone.

Tetapi, anggapan ini dapat dipatahkan. Terbukti dari seorang anak berusia 15 tahun bernama Rasya Rasyid yang sukses menjadi Pro Player. Bahkan, kini dari bermain game sebagai Pro Player, ia dapat meraih pundi-pundi penghasilan sampai dua digit. Tentu, bisa tebak, bahwa penghasilan Rasya ini melebihi UMR tertinggi di Indonesia.

Baca Juga : Maggie Smith Pemeran Profesor McGonagall "Harry Potter" Meninggal Dunia

Dalam sebuah event AXIS Esports Labs in Collaboration with EVOS yang digelar disalah satu mall di Malang (28-29/9/2024), Rasya menjelaskan, bahwa jauh sebelum menjadi Pro Player, ia merupakan seorang YouTuber. Ia mulai menekuni bidang ini sejak berumur 12 tahun atau tepatnya pada tahun 2017, dimana saat itu ia masih SD.

1

"Dulu YouTuber Mobile Legends, PUBG dan Free Fire, kemudian ditarik tim. Kemudian aktif YouTube dan menjadi Pro Player," ujarnya.

Namun, Rasya yang dijuluki "Bocil Ajaib" karena kemampuannya dalam bermain game Free Fire ini, mulai naik daun setelah unggahan konten game Mobile Legends. Barulah pada 2019, ia kemudian beralih fokus pada game Free Fire dan kemudian bergabung dalam tim EVOS. 

"Sudah ada beberapa juara yang saya raih, bahkan sempat juara dua pada kompetisi di Arab," katanya.

3

Rasya saat ini masih duduk di bangku kelas 12 SMP. Dalam membagi waktu antara sekolah dan bermain game, ia mengaku tak terlalu kesulitan. Hal ini karena memang ada keterlibatan pelatih dari tim. Selain itu, dari pihak sekolah pun memberikan kesempatan Rasya untuk berkembang dan mengukir prestasi.

"Didukung kepala sekolahnya. Dulu awalnya mulai kelas 6 SD masih homeschooling. Jam 7 sampai jam 10 belajar, kemudian jam 12 sampai jam 10 main game. Sempat break waktu magrib," katanya.

Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa menjadi seorang Pro Player merupakan hal yang cukup menjanjikan untuk dapat menjadi sebuah pekerjaan. Apalagi, saat ini dunia esports semakin berkembang dan banyak juga gelaran event bergengsi yang diselenggarakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Menjadi Pro Player merupakan hal yang sangat seru dan mengasyikkan. Selain mampu mengembangkan nalar berfikir atau logika, di sana seorang pro player juga dapat lebih mengembangkan jejaring yang ia miliki.

"Tahun ini belum ada target,  karena belum cukup umur, beberapa event memang ada batasan usia. Tahun depan baru ada target," terangnya.

2

Tony Tham, Head of Commercial EVOS, mengungkapkan antusiasmenya. Gelaran AXIS Esports Labs in Collaboration with EVOS, diselenggarakan memang untuk mencari Pro Player yang kemudian dapat menjadi atlet Esports.

"Setelah sukses di tiga kota sebelumnya, Surabaya, Yogyakarta, dan Palembang, kini giliran Malang yang kami pilih sebagai destinasi AXIS Esports Labs berikutnya," katanya.

Kota Malang dipilih lantaran terkenal dengan basis komunitas gamer yang sangat besar, termasuk EVOS Fams, dan tentunya banyak dari user AXIS. 
Selain itu, selama ini EVOS banyak tersentralisasi di Jakarta. Sehingga, banyak mereka yang ikut hanya melalui sambungan online. 

Baca Juga : Ramai Cek Jenis Kelamin Pakai Baking Soda, Ini Faktanya Menurut Dokter

Maka dengan kehadiran secara offline di Malang ini, menjadi kesempatan untuk melihat secara langsung potensi-potensi yang ada di Kota Malang. Tentu, arahannya adalah mereka dapat menjadi pro player mewakili EVOS ataupun menjadi wadah tempat berkumpulnya bakat-bakat potensial. 

Dalam ajang ini, telah dibuka dengan ratusan pendaftaran dengan lewati kualifikasi terlebih dulu. Hingga kemudian ada 40 an tim yang datang dan langsung berkompetisi untuk disaring menjadi 12 tim. 

"Untuk menemukan bakat-bakat baru bagi EVOS atau tim esports lain, yang kemudian bisa mewakili dalam pertandingan nasional maupun internasional," ungkapnya.

Menjadi menjadi seorang pro player tentunya sangatlah prospek. Bahkan, semua usia pun dpat menjadi Pro Player dengan catatan memiliki skill yang bagus.

Kebanyakan atlet dari tim berawal dari sebuah komunitas. Namun ketika mereka berkompeten, mereka dapat direkrut dan dikontrak oleh tim esport sehingga mendapatkan salary fix setiap bulannya. 
Bahkan device, tempat tinggal, fasilitas lainnya akan didapatkan oleh seorang Pro Player.

"Jatuhnya mereka sebagai atlet. Kalau rookie range (gaji) di buka Rp 4 sampai Rp 5 juta. Tapi kalau merek sudah punya engagement, sosial media dan punya market tersendiri, salary-nya bisa sampai Rp 20 juta ke atas," tandasnya.

Deri Puspita Yani, Head of Sales salah satu provider ternama menambahkan, bahwa AXIS Esports Labs di Malang bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga tentang kebersamaan dan pemberdayaan komunitas gaming.

"Ini adalah bukti nyata komitmen dalam mendukung gamer muda untuk mengejar impian mereka dan menciptakan prestasi di dunia esports," pungkasnya.

 

 


Topik

Serba Serbi Rasya Rasyid game free fire pro player gamer



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya