free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Masuk 4 Besar Jaringan Kota Kreatif UNESCO, Hasil Visitasi Kemenparekraf: Kota Malang Punya Peluang Besar

Penulis : Irsya Richa - Editor : A Yahya

26 - Sep - 2024, 19:56

Placeholder
Tim Panselnas dan Kemenparekraf saat melakukan visitasi di MCC, Kota Malang, Kamis (26/9/2024). (Foto: Irsya Richa/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Kota Malang masuk empat besar dalam pengusulan nominasi anggota Jaringan Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Untuk bisa mewujudkan sebagai kota kreatif, tim panitia seleksi nasional (panselnas) dan tim Kementerian Pariwosata dan Ekonomi Kreatif melalukan visitasi ke beberapa titik, untuk memastikan kesesuaian dengan berkas usulan atau dossier, Kamis (26/9/2024).

Beberapa lokasi yang didatangi yakni, Kayutangan Hertiage, City Tour Malang menggunakan Macito, Candi Badut, Monumen Pahlawan Trip, Ijen, Alun-Alun, Kampung Warna-Warni, Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK), ditutup di Malang Creative Center (MCC). 

Baca Juga : Diskusi Bareng Apersi, Calon Wali Kota Wahyu Hidayat Carikan Solusi Pengembang Kota Malang

Di MCC tim melakukan beberapa kegiatan, yakni melihat beragam karya menarik warga Kota Malang. Melihat Design Archive & City Planning Gallery, dan berdiskusi bersama pelaku ekonomi kreatif.

a

“Kota Malang memasukan dossier dan sudah dipresentasikan beberapa saat lalu di Jakarta. Kemudian kami ingin melihat fakta di lapangan seperti apa,” ucap Tim Panselnas, Hari Waluyo usai tour di MCC. 

Visitasi ini nantinya bagian dari evaluasi apalah Kota Malang layak tidak menjadi kota kreatif. Dinilai dari kesesuain yang ada di lapangan. “Bisa jadi misalnya, saya melihat ini, oh mestinya bisa masuk kok tidak dimasukkan,” imbuh Hari. 

Saat visitasi itu, Hari mengapresiasi hadirnya Kayutangan Heritage saat ini, tertata dengan rapi. Hal ini terbukti dari peran pemerintah dan masyarakat terbangun dengan kompak. “Sehingga ini perlu diapresiasi juga,” imbuh Hari. 

Kemudian saat berkunjung di MCC, Hari juga merasa takjub. Bagaimana tidak, ada beragam aktivitas yang dihadirkan dengan penggunaan secara gratis. Hal ini dirasa sebuah kelebihan pemerintah dan komunitas yang saling mendukung.

a

Setelah melakukan visitasi ini, Hari merasa Kota Malang punya peluang besar menjadi kota kreatif. Namun, dari empat besar kota/kabupaten masih akan disaring menjadi dua besar.

Sementara itu Wakil Ketua Komite Ekraf, Vicky Arief menjelaskan, Kota Malang sudah melewati beberapa tahapan. Mulai dari masuk 12 besar, enam besar kini mengerucut empat besar. Untuk mengajukan sebagai kota kreatif, Kota Malang menunjukkan usulan ‘Masa Lalu, Hari ini dan Masa Depan’ diperlihatkan lewat beberapa obyek visitasi. 

“Nantinya jika Kota Malang bisa masuk dalam UCCN, ini peluang besar berdampak. Misalnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Indonesia memandang dari yang daerah masuk di UCCN,” ujar Vicky.

Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap masyarakat Kota Malang. Namun siapa yang terpilih nanti, pengumuman rencananya akan dilakukan sebelum 20 Oktober 2024 mendatang.

Terpisah, Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menapresiasi atas lolosnya Kota Malang dalam seleksi nasional pengusulan nominasi anggota Jaringan Kota Kreatif UNESCO. Iwan mengaku bangga dan sangat mengapresiasi capaian tersebut.

Baca Juga : Waspada Developer Ilegal, Ini Imbauan DPKPCK Kabupaten Malang

Atas hasil ini, Kota Malang mengikuti seleksi tahap selanjutnya bersama 3 daerah lain. Yakni Kota Makassar, Kota Tangerang, dan Kabupaten Ponorogo.

Ia meyakini bahwa lolosnya Kota Malang beberapa tahap seleksi tersebut juga tidak terjadi begitu saja. Hal itu menunjukkan bahwa Kota Malang punya kapasitas dan potensi besar untuk menjadi salah satu kota kreatif di dunia. Terlebih gagasan kreatif yang disajikan menjadi yang pertama ada di Indonesia.

“Tentu kita semua bersyukur dan menjadi satu kebanggaan bisa lolos di dua tahapan seleksi UCCN. Ini membuktikan begitu besar kapasitas dan potensi yang kita miliki untuk menjadi salah satu kota kreatif dunia,” ujar Iwan. 

Iwan menambahkan, Kota Malang punya segalanya untuk menjadi kota kreatif. Bahkan, landasan kreatif di Kota Malang sudah terbangun dengan baik dan berkelanjutan. Bahkan dirinya juga berkeyakinan bahwa keberadaan MCC, semakin menumbuhkan potensi kreatif dan mengampu segala sumber daya yang ada.

“Harapan, mimpi dan gairah besar ini menjadi stimulus positif sehingga bisa menciptakan ide, gagasan kreatif. Dan saya dilapori Bu Kaban (kepala Bappeda) dan Komite Ekonomi Kreatif (KEK), Malang city of media art ini jadi satu-satunya yang ada di Indonesia,” ungkap Iwan.

Selain itu, predikat sebagai Kota Pendidikan  telah menjadi identitas bagi Kota Malang dan turut memberikan keuntungan tersendiri. Menurut Iwan, keuntungan ini dibuktikan dengan maraknya kegiatan kreatif di MCC yang sebagain besar didominasi pelajar dan mahasiswa.

“Kota malang sebagai Kota Pendidikan juga ikut berpengaruh. Ada keuntungan di situ. Bisa kita lihat aktivitas di MCC. Dominasinya pelajar dan mahasiswa. Artinya mereka juga bisa sebagai pelaku, bisa juga sebagai market potensial," jelas Iwan.


Topik

Peristiwa kota malang unesco jaringan kota kreatif unseco vicky arief mcc



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

A Yahya