JATIMTIMES - Universitas Trunojoyo Madura (UTM) baru-baru ini dihebohkan dengan sebuah insiden kekerasan yang melibatkan salah satu mahasiswanya. Tindak kekerasan ini menjadi perhatian luas setelah video penganiayaan yang dilakukan oleh seorang mahasiswa terhadap pacarnya viral di media sosial. Menyikapi hal tersebut, pihak kampus segera merespons dengan tegas.
Rektor Universitas Trunojoyo Madura, melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Alumni, Surokim, menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden ini. "Kami sangat menyesalkan dan memohon maaf atas kejadian yang mencoreng kehormatan kampus. Tindak kekerasan seperti ini tidak bisa ditoleransi," tegas Surokim, dalam pernyataan resmi yang diunggah melalui akun Instagram resmi UTM @universitastrunojoyomadura.
Dalam pernyataannya, Surokim memastikan bahwa pihak kampus telah membentuk tim satgas khusus yang bernama Satgas Sahabat Trunojoyo. Tim ini bergerak cepat untuk melakukan investigasi terkait insiden tersebut. "Satgas Sahabat Trunojoyo telah merespons dengan investigasi yang menyeluruh dan cepat, dengan fokus utama pada perlindungan dan pemulihan psikis korban," jelas Surokim. Ia juga menambahkan bahwa investigasi ini bertujuan untuk memberikan keadilan dan memastikan insiden serupa tidak terulang di kemudian hari.
Sesuai dengan Peraturan Menteri dan Peraturan Rektor tentang pencegahan kekerasan di kampus, Surokim menjelaskan bahwa sanksi tegas akan dijatuhkan kepada pelaku kekerasan begitu proses investigasi selesai. "Sanksi akan diberikan sesuai peraturan yang berlaku agar memberikan efek jera kepada pelaku," ungkapnya dengan tegas.
Lebih lanjut, kampus berkomitmen untuk terus mengkampanyekan anti kekerasan di lingkungan universitas. Sosialisasi mengenai anti kekerasan, anti perundungan, dan perlindungan terhadap seluruh civitas academica akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan. "Kampus akan terus berkomitmen melaksanakan peraturan anti kekerasan dan memberikan perlindungan bagi civitas academica dari segala bentuk kekerasan," tambahnya.
Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan aksi kekerasan seorang mahasiswa UTM, Achmad Fikri Islamuddin, terhadap pacarnya membuat gempar jagat maya. Video ini pertama kali diunggah oleh akun @cingreborn dan @tanyarlfes di platform X (sebelumnya Twitter), yang kemudian menyebar luas.
Dalam video tersebut, Achmad Fikri terlihat melakukan kekerasan fisik terhadap pacarnya dengan memukul wajah dan tubuh korban, serta memitingnya. Salah satu unggahan akun @tanyarlfes berbunyi, "Ini mahasiswa salah satu kampus di Jatim mukul, nonjok, dan nginjek cewek, dan katanya mereka masih pacaran."
Adegan dalam video menunjukkan bahwa korban diperlakukan dengan kasar, bahkan hingga ditarik kerudungnya. Pada bagian lain video, kekerasan yang dilakukan Achmad Fikri semakin parah ketika ia menginjak-injak tubuh pacarnya. Rekaman tersebut diambil oleh teman perempuan korban, bukan rekaman CCTV seperti yang diduga banyak orang.
Tak hanya itu, akun lain @intinyadeh menuliskan bahwa teman-teman korban sempat melihat korban datang ke kampus dengan wajah lebam. "Temen kuliah korban bilang, korban ke kampus dengan muka lebam. Pelaku sudah digrebek teman seangkatannya dan dibawa ke Polres," tulis akun tersebut.
Setelah video tersebut viral, Achmad Fikri segera meminta agar video yang memperlihatkan tindakannya dihapus dari media sosial. Ia mengklaim bahwa masalah antara dirinya dan korban sudah diselesaikan secara damai. "Pelaku panik videonya udah kesebar, terus lock IG," tulis akun @aseloloey yang menanggapi tindakan pelaku setelah video tersebut viral.
Meski demikian, warganet tetap mengecam keras tindakan kekerasan ini dan mendesak pihak berwenang, termasuk kampus dan aparat hukum, untuk memberikan tindakan tegas kepada pelaku. Desakan ini datang dari berbagai kalangan yang berharap agar tidak ada toleransi terhadap segala bentuk kekerasan, terutama di lingkungan akademis.