JATIMTIMES - Mi instan merupakan makanan yang digandrungi banyak orang. Namun, makanan yang satu ini diklaim sebagai makanan yang tidak sehat sehingga porsi pengonsumsiannya dibatasi.
Banyak masyarakat yang beranggapan mi instan memiliki segudang bahan pengawet berbahaya sehingga tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Baca Juga : Awas Jangan Pakai Cream Ini Buat Ngilangin Flek Hitam
Namun baru-baru ini klaim berbeda disampaikan oleh dr Tirta. Dalam podcast bersama dengan Samuel Christ, dr Tirta menjelaskan bahwa jika ada makanan yang dinilai berbahaya, perlu diketahui penyebabnya mengapa bisa bahaya dikonsumsi. Hal ini termasuk mi instan.
“Enggak juga. Sekarang tak tanya, orang bilang mi instan bahaya, oke bahayanya apa? Semua netizen mi instan bahaya, tak tantang bahayanya apa? Bahayanya harus jelas. Kalau kita mau mengatakan sebuah makanan berbahaya, kita harus tahu bahayanya apa," kata Tirta, dikutip dari tayangan YouTube Samuel Christ, Minggu (22/9/2024).
Tirta kemudian menyebut mi instan akan bisa memengaruhi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan dalam satu hari. Misalnya saja mengonsumsi mi instan sebanyak 10 atau 50 bungkus dalam satu hari.
“Apakah kamu makan mi instan 50 kali sehari? Sekali makan apa kamu kuat 10 bungkus gitu? Itu hanya karbo yang dibungkus tepung dan kasih bumbu, bumbunya natrium," Katanya.
"Kalau kamu makan mi terus-terusan dan kasih bumbunya natrium, kalau kamu makan mi instan terus-terusan sehari makan 10, tensimu naik. Kuat kamu sehari makan 10? Selama 10 tahun. Yang jadi masalah kita memandang makanan berbahaya kayak racun," sambungnya.
Baca Juga : Sosis dan Nugget Apakah Sumber Protein yang Sehat?
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa mi instan itu hanya jenis karbohidrat yang dibungkus dengan tepung dan diberi bumbu. Mi instan sendiri juga diperuntukkan bukan untuk dikonsumsi setiap saat melainkan dalam kondisi darurat. Dia pun menyebut mi instan itu bisa menjadi makanan yang sehat jika ditambahkan dengan sayur dan sumber protein seperti telur rebus.
“Mi instan itu enggak ada gizinya enggak ada proteinnya minimal. Mi instan ini digunakan untuk survival ternyata dari penelitian jika mi instan dimakan menggunakan sayur telur ada gizinya. Jadi, mi instan dicampurkan dengan sayur yang pure sayur dan gunakan telur rebus 2 itu bisa mengurangi efek dari pengawetnya,” katanya.
Ia pun menegaskan bahwa mi instan tidak berbahaya namun tidak ada gizinya. “Yang jadi masalah dia bukan berbahaya tapi dia enggak ada gizinya kalau hanya minya aja. Mi instan itu enggak ada apa-apanya (tanpa sayur dan telur) enggak ada gizinya. Jadi cuman membuat kenyang tapi tidak ada gizinya selain sebagai sumber energi. Kalau mi instan ditambah sawi dan telur, ada (gizinya),” ungkap dia.
