JATIMTIMES - Mengatasi bau ketiak memang bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik alami ataupun perawatan. Namun selain kedua cara tersebut, belakangan ini cara anti mainstream untuk menghilangkan bau ketiak dan disebut-sebut sangat ampuh viral di media sosial.
Cara tersebut diungkap pertama kali oleh akun X @cyycynn. Dalam utasnya, wanita pemilik akun tersebut mengklaim bahwa ia tak mengalami bau ketiak sedikitpun seharian usai melakukan marinasi ketiak menggunakan obat kumur mengandung antiseptik itu.
Baca Juga : Atasi Pori-Pori Wajah Pakai Tomat? Dokter Gio Tak Sarankan Lebih Baik Lakukan Ini
Bahkan, saat dia tak mandi seharian dan berada di Bekasi yang terkenal memiliki udara yang sangat panas, ketiaknya tidak bau sedikitpun.
“Akulah si tukang marinasi ketek pake betadine sebelum mandi itu! Beneran ngilangin bau nggak enak, soalnya aku kalo di rumah suka males pake deorex biar ketek aku napas. Seharian nggak mandi, dengan udara panas bekasi, aman jaya no bau bau,” tutur akun tersebut, dikutip Kamis (19/9/2024).
Tak cukup sampai di situ saja, akun tersebut juga mengungkap bagaimana ia menggunakan obat kumur sebagai marinasi ketiaknya.
"Karena banyak yang nanya cara pake jadi aku mau share cara aku yah. Makenya pas kulitnya masih kering, aku olesin tanpa pake kapas dan aku diemin aja sambil sikat gigi. Selesai sikat gigi, aku bilas sambil digosok pelan biar ilang terus lanjut mandi biasa,” papar akun tersebut.
Utas marinasi ketiak mengggunakan obat kumur itupun langsung diserbu netizen dengan berbagai pertanyaan. Salah satunya mengenai keamanan dari cara tersebut. Lantas benarkah obat kumur dijadikan sebagai marinasi ketiak aman?
Pendapat Dokter soal Marinasi Ketiak Menggunakan Obat Kumur
dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, memperingatkan tren ini malah berisiko memicu berbagai masalah, terlebih saat dilakukan tanpa pemahaman yang benar.
Ia juga mengungkap sejumlah masalah kulit yang mungkin muncul akibat penggunaan antiseptik di area ketiak.
1. Kulit Kering
Salah satu risiko utama dari penggunaan antiseptik di ketiak adalah kulit menjadi kering. Penggunaan berlebihan, terutama jika rutin, dapat membuat kulit kehilangan kelembapannya, menyebabkan kulit terasa kering dan kasar.
"Antiseptik mengandung bahan kimia yang bisa menghilangkan kelembapan alami kulit," jelas dr Darma.
2. Iritasi Kulit
Baca Juga : 11 Penyakit yang Bisa Diwariskan dari Orang Tua ke Anak
dr Darma menjelaskan bahwa antiseptik yang digunakan langsung di area sensitif seperti ketiak dapat menyebabkan iritasi. "Risiko iritasi kulit sangat tinggi, terutama jika antiseptik digunakan dalam jangka panjang. Kulit bisa menjadi kemerahan, gatal, bahkan terasa terbakar," ujar dr Darma.
Jika tidak dibersihkan dengan baik setelah penggunaan, iritasi ini bisa semakin parah.
3. Dermatitis Kontak
Masalah yang lebih serius yang bisa muncul adalah dermatitis kontak. "Penggunaan antiseptik yang terus-menerus dapat memicu reaksi alergi pada kulit, yang dikenal sebagai dermatitis kontak," tambah dr Darma.
Gejala dermatitis kontak antara lain ruam, bengkak, hingga lepuhan kecil yang mengganggu, disebabkan oleh paparan bahan kimia dalam antiseptik.
4. Gangguan Keseimbangan Mikrobioma Kulit
Penggunaan antiseptik yang terlalu sering juga bisa mengganggu keseimbangan mikrobioma alami di kulit. "Keseimbangan bakteri baik di kulit sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Penggunaan antiseptik yang berlebihan bisa membunuh bakteri baik ini, membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi," jelas dr Darma. Hal ini dapat memicu munculnya infeksi bakteri atau jamur yang lebih serius.
5. Risiko bagi Kulit Sensitif
Bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, risiko dari tren ini bisa lebih tinggi. "Orang dengan kulit sensitif sangat berisiko mengalami iritasi berat atau reaksi alergi," ujar dr Darma.
Oleh karena itu, dr Darma menyarankan untuk selalu berhati-hati dan lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba tren viral seperti ini.