JATIMTIMES - Siapa yang tidak gemas melihat bayi mungil dan lucu? Karena ingin menunjukkan rasa sayang, banyak orang yang senang memeluk dan mencium bayi. Meski begitu, hal ini sebaiknya tidak dilakukan. Ada beberapa bahaya yang bisa terjadi jika bayi sering dicium oleh orang lain.
Kasus seperti ini baru saja menimpa aktris cantik, Jennifer Coppen. Dimana, putri semata wayangnya, Kamari Sky Wassink dipegang orang tidak dikenal saat berada di Jakarta.
Baca Juga : Mengambil Amalan dari Internet atau Medsos Apakah Boleh? Ini Kata Buya Yahya
Menanggapi anaknya dipegang orang tidak dikenal, Jennifer pun meminta agar siapapun tidak sembarangan memegang dan mencium Kamari.
Namun tindakan itu membuat Jennifer dihujat hingga akhirnya ia membuat sebuah klarifikasi. Sambil menangis, Jennifer pun mengaku hal itu ia lakukan karena ia sayang dengan Kamari dan tidak ingin apapun terjadi padanya.
Klarifikasi Jennifer ini pun mendapat sorotan dari para ahli kesehatan, salah satunya dr. Jennifer Christy. Melalui Tiktok pribadinya, dr Jennifer mengimbau agar jangan pernah menormalisasikan memegang dan mencium anak orang sembarangan.
“Jangan menormalisasi kalau pegang-pegang bayi atau cium-cium bayi itu normal,” katanya dikutip, Kamis (19/9/2024).
dr. Jennifer pun kemudian membeberkan sejumlah bahaya yang ditimbulkan jika bayi dicium dan dipegang oleh orang sembarangan. Berikut penjelasannya;
1. Herpes simpleks
Bahaya yang bisa menimpa bayi jika sering dicium oleh orang lain adalah tertular penyakit herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV 1).
Penyakit ini ditandai oleh muncul luka dan lepuhan serta ruam pada bibir dan kulit di sekitarnya, demam, lebih rewel atau tampak kesakitan, kurang mau menyusui atau makan, gusi merah dan bengkak, serta muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
2. ISPA
ISPA adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai penyakit dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu.
ISPA didefinisikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen infeksius yang ditularkan dari manusia ke manusia.
Bayi dapat tertular ISPA dari penderita yang mencium bayi atau batuk dan bersin di dekat bayi. Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari.
Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorok, pilek, sesak napas, mengi, atau kesulitan bernapas.
3. COVID-19
Bayi yang sering dicium berisiko mengalami penyakit COVID-19. Penyakit ini sangat mudah menular, terutama dari percikan air liur penderita ketika bersin atau batuk. Bayi yang terinfeksi virus Corona bisa mengalami beragam gejala tertentu, seperti demam, sakit kepala, sesak napas, lemas, atau diare.
4. Varisela (Cacar Air)
Infeksi akut oleh virus Varisela zoster bersifat muncul dan dapat sembuh dengan sendirinya. Infeksi virus ini mengenai kulit dan mukosa, yang ditandai dengan demam, rasa lelah dan kelainan kulit.
Apabila penderita mencium bayi, akan berisiko menularkan penyakit cacar air ke bayi yang bisa ditularkan melalui bersin dan batuk. Karena virus cacar air bisa dengan mudah menular melalui droplet dan airborne.
5. Tuberkulosis (TB)
Baca Juga : Pemkot Blitar Selesaikan Pembangunan Drainase di 21 Titik, Anggaran Capai Rp 1,1 Miliar
TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberkulosis.
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Bayi seringkali tidak menunjukkan gejala.
Gejala umum TB meliputi:
- Nafsu makan tidak ada atau berkurang, disertai gagal tumbuh
- Masalah berat badan turun atau tidak naik tanpa alasan
- Demam lama, lebih dari 2 minggu dan atau berulang tanpa sebab yang jelas. Demam umumnya tidak tinggi dan dapat disertai keringat malam.
- Lesu, bayi kurang aktif
- Batuk lama lebih dari 3 minggu, batuk bersifat tidak pernah reda atau intensitas semakin lama semakin parah
- Keringat malam dapat terjadi, apabila keringat malam saja, tidak disertai dengan gejala lain bukan merupakan gejala spesifik TB pada bayi.
6. Meningitis bakteri
Meningitis yang diakibatkan oleh infeksi bakteri merupakan kondisi serius yang dapat membahayakan nyawa bayi. Saat terkena meningitis, bayi akan menunjukkan gejala-gejala berupa lemas, demam, kejang, leher kaku, muntah-muntah, tidak mau makan atau menyusu, serta sering tidur dan sulit dibangunkan.
Bayi yang terkena meningitis bakteri perlu mendapatkan penanganan dari dokter anak di rumah sakit secepat mungkin. Apabila terlambat ditangani, bayi berisiko mengalami komplikasi, seperti sepsis dan kerusakan otak permanen.
7. Kissing disease (mononukleosis)
Bayi yang sering dicium bisa terkena penyakit yang disebut mononukleosis. Penyakit ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr yang bisa terdapat pada liur. Selain lewat mencium, bayi bisa tertular penyakit ini ketika menghirup percikan air liur saat penderita bersin atau batuk.
Saat bayi mengalami kondisi ini, akan muncul beberapa tanda dan gejala, seperti demam, tampak lemas dan kurang mau bermain, rewel karena kesakitan, ruam kulit, kurang mau makan atau menyusui, dan pembengkakan kelenjar getah bening.