JATIMTIMES - Proyek pembangunan Museum PETA Kota Blitar telah resmi dimulai dan ditargetkan selesai pada pertengahan Desember 2024. Proyek tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Blitar untuk mempercantik kawasan museum sekaligus meningkatkan daya tarik wisata sejarah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Blitar, Edy Wasono, menyatakan bahwa proyek ini mencakup pembangunan Taman Plaza di sekitar Museum PETA dengan alokasi anggaran sebesar Rp 760 juta. Ia menambahkan, tahap pembangunan yang saat ini tengah berjalan meliputi berbagai aspek penataan ulang di sekitar museum.
Baca Juga : Ini Orang Pertama yang Merayakan Maulid Nabi Menurut Ustaz Abdul Somad
“Proyek ini sudah masuk ke tahap pembangunan pagar, keramik, pedestrian, dan tempat duduk untuk pengunjung. Kami targetkan semuanya selesai pada pertengahan Desember,” ungkap Edy dalam keterangannya, Kamis (12/9/2024).
Salah satu perubahan signifikan dalam proyek ini adalah pembongkaran pagar tembok di depan museum, yang akan digantikan dengan pagar rantai. Edy menjelaskan, pergantian ini dilakukan dengan tujuan estetika dan untuk memberikan kesan lebih terbuka di sekitar kawasan museum. “Pagar yang sebelumnya berbentuk tembok akan diganti dengan rantai. Kami berharap ini bisa memberikan kesan lebih terbuka dan ramah bagi pengunjung,” jelasnya.
Selain itu, keramik dan marmer yang sudah mengalami kerusakan di area museum juga akan diganti. Pemerintah juga berencana menambahkan lampu-lampu penerangan untuk memperindah suasana malam hari di kawasan Museum Peta. Dengan penambahan pencahayaan, diharapkan kawasan ini akan menjadi lebih hidup dan menarik bagi wisatawan yang datang di malam hari.
Tidak hanya itu, pembangunan Taman Plaza Museum PETA juga akan dilengkapi dengan spot foto dan ruang kreasi bagi para seniman lokal. Namun, Edy mengakui bahwa realisasi spot foto dan ruang kreasi ini baru bisa dilakukan tahun depan karena terbatasnya anggaran. “Untuk penambahan spot foto dan ruang kreasi bagi seniman, kami rencanakan baru bisa dilakukan tahun depan, karena saat ini anggaran yang ada masih terbatas,” imbuhnya.
Kawasan Museum PETA sendiri sudah menjadi salah satu destinasi sejarah penting di Kota Blitar. Dengan berbagai perbaikan ini, Pemerintah Kota Blitar berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik lokal maupun dari luar daerah. Penambahan fasilitas dan perbaikan infrastruktur di sekitar museum juga diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih bagi para pengunjung.
Seperti diketahui, rencana pembangunan kawasan Museum PETA sebenarnya sudah dipersiapkan sejak tahun lalu. Selain proyek pembangunan Museum PETA itu sendiri, Edy menyebutkan bahwa replika pesawat yang ada di museum juga akan diperbaiki dan ditata ulang, menambah daya tarik bagi pengunjung yang tertarik dengan sejarah militer.
Proyek ini menjadi salah satu wujud komitmen Pemerintah Kota Blitar dalam meningkatkan sektor pariwisata, terutama yang berbasis sejarah dan edukasi. Dengan rampungnya pembangunan Museum PETA pada Desember mendatang, kawasan tersebut diharapkan dapat menjadi ikon baru bagi Kota Blitar dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota ini.
Baca Juga : Katino Taat Keputusan Partai, Siap Dukung Penuh Pasangan Vinanda-Gus Qowim
“Semoga dengan selesainya proyek ini, Museum Peta bisa menjadi destinasi unggulan yang menarik perhatian lebih banyak wisatawan. Kami terus berupaya memberikan yang terbaik bagi sektor pariwisata Kota Blitar,” kata Edy.
Museum PETA Kota Blitar merupakan salah satu museum yang memiliki nilai sejarah tinggi, terutama terkait dengan perjuangan militer Indonesia. Diharapkan, perbaikan ini juga akan menambah kenyamanan dan pengalaman pengunjung saat mengunjungi situs bersejarah ini.
Dengan selesainya proyek ini pada Desember, masyarakat Kota Blitar dan sekitarnya akan dapat menikmati fasilitas yang lebih baik di Museum PETA, sekaligus menjadikannya sebagai ruang kreatif dan destinasi edukasi sejarah yang lebih lengkap.
