JATIMTIMES - Kebakaran lahan kerap melanda lahan kosong di Kota Malang. Selama bulan Agustus 2024 tercatat ada 4 kejadian kebakaran yang diduga karena warga membakar sampah di lahan kosong, hingga merambat cukup luas.
Jumlah tersebut dari total 11 kejadian kebakaran selama bulan Agutus 2024. Sementara di awal September ini sudah ada 1 kejadian kebakaran lahan yang melanda di kawasan Jalan Teluk Etna, Kecamatan Blimbing.
Baca Juga : Santri di Malang Diduga Dianiaya Gegara Beli Air Galon, Polisi Segera Periksa Pihak Ponpes
Penyebabnya mayoritas karena membakar sampah, yang tidak diawasi. Jadi saat api menyala, tiba-tiba membesar karena terkena hembusan angin kencang.
Melihat saat ini cuaca cukup terik ditambah hembusan angin cukup kencang melanda di kawasan Kota Malang. Kondisi ini yang memperparah membuat bara api membesar.
Karena itu, jika membakar sampah ditinggalkan begitu saja tanpa diawasi bisa merembet atau meluas. Terlebih, rata-rata lahan kosong yang dilalap si jago merah kondisinya ditumbuhi rumput liar cukup tinggi dan kering.
Baca Juga : KPU Banyuwangi Umumkan Hasil Penelitian Berkas, Plus Pemeriksaan Kesehatan Bakal Pasangan Cabup-Cawabup
Hal ini membuat api mudah membakar semak belukar. “Sehingga api semakin besar dan membuat api tak terkendali. Ini yang berbahaya karena bisa merambat ke objek lain, seperti bangunan rumah atau semacamnya,” ungkap Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang, Agoes Soebekti.
Mengantisipasi hal ini terjadi lagi, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak lalai saat membakar sampah maupun aktivitas lainnya. Sehingga apabila api sudah mulai terlihat membesar, bisa segera dipadamkan.
“Mari kita jaga bersama lingkungan sekitar. Karena musibah kebakaran ini, merupakan bencana yang seharusnya bisa dihindari. Yakni melalui upaya preventif dan tidak ceroboh,” tutup Agoes.