JATIMTIMES- Dampak kemarau panjang di Kabupaten Blitar semakin dirasakan oleh masyarakat, terutama di wilayah selatan yang kini menghadapi krisis air bersih. Salah satu desa yang terdampak adalah Desa Sumberagung di Kecamatan Panggungrejo.
Pada Senin, 2 September 2024, Bupati Blitar, Rini Syarifah, yang akrab disapa Mak Rini, turun langsung untuk memantau penyaluran air bersih ke desa tersebut.
Baca Juga : Jelang Pilkada Sampang PKS Gelar Apel Siaga Pemenangan Pasangan Jimad Sakteh
Pagi itu, truk tangki BPBD Kabupaten Blitar tiba di Desa Sumberagung membawa 12 ribu liter air bersih yang sangat dinantikan oleh warga. Kedatangan air ini disambut hangat oleh masyarakat setempat yang telah berhari-hari mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Dalam kunjungannya, Mak Rini menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan. “Alhamdulillah, pagi ini saya datang ke Desa Sumberagung Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar untuk melaksanakan penyaluran air bersih. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah daerah kepada masyarakat yang membutuhkan,” ucap Mak Rini.
Mak Rini juga menambahkan bahwa kondisi cuaca ekstrem saat ini telah menyebabkan penurunan debit air di sumur-sumur warga, sehingga bantuan air bersih menjadi kebutuhan mendesak.
“Kita bisa melihat bahwa dampak yang ditimbulkan cuaca hari ini telah mengakibatkan beberapa faktor, salah satunya adalah debit air atau sumur warga mengalami penurunan, sehingga banyak yang memerlukan dropping air bersih,” jelasnya.
Tidak hanya memantau penyaluran air bersih, Mak Rini juga memastikan bahwa proses distribusi akan terus dilakukan secara bergantian ke desa-desa lain yang terdampak. “Kami terus melakukan monitoring di Kabupaten Blitar terkait pendistribusian air bersih bagi wilayah yang membutuhkan. Semoga semua lapisan masyarakat dapat menerima dan mempergunakan secara bijak,” katanya.
Mak Rini juga mengingatkan pentingnya menjaga dan melestarikan sumber daya air yang semakin langka, khususnya di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. “Air bersih bukan hanya sekadar kebutuhan, tetapi juga hak asasi setiap warga negara yang harus kita jaga dan lestarikan,” tegasnya.
Desa Sumberagung merupakan salah satu dari sembilan desa di lima kecamatan yang kini mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Berttryanto, sebelumnya menyebutkan bahwa kekeringan ini telah berdampak pada 983 Kepala Keluarga (KK) di sembilan desa tersebut.
Baca Juga : Deretan Perenang dan Sekolah Terbaik di Turnamen Renang Antar Sekolah Piala Bupati Malang 2024
Sejak bulan Juli, BPBD Kabupaten Blitar telah melakukan distribusi air bersih secara bergantian ke desa-desa yang terdampak. Hingga akhir Agustus, total 228 ribu liter air bersih telah didistribusikan. "Keterbatasan anggaran membuat distribusi harus dilakukan secara bergantian, tapi kami terus berupaya untuk menjangkau semua desa yang membutuhkan," ujar Ivong.
Ia menambahkan bahwa krisis air bersih ini tidak hanya mempengaruhi kebutuhan sehari-hari warga, tetapi juga berdampak pada kegiatan pertanian di desa-desa terdampak. "Sawah-sawah mulai mengering, dan tanaman padi terancam gagal panen jika situasi ini terus berlanjut," kata Ivong.
Sementara itu, warga Desa Sumberagung berharap agar bantuan air bersih dapat terus diberikan hingga musim hujan tiba. Mereka mengaku kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber air di desa mereka hampir sepenuhnya kering.
Krisis air bersih di Kabupaten Blitar ini menjadi perhatian serius, mengingat wilayah selatan kabupaten ini memang dikenal rawan kekeringan setiap kali musim kemarau tiba. Pemerintah daerah bersama BPBD dan pihak terkait diharapkan dapat terus berkoordinasi untuk memastikan kebutuhan air bersih masyarakat terpenuhi.
Dengan kondisi yang semakin memprihatinkan, Bupati Blitar berharap masyarakat tetap waspada dan bijak dalam menggunakan air. Ia juga meminta agar semua pihak bekerja sama dalam menghadapi krisis ini, demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Blitar.