JATIMTIMES - Minggu 1 September 2024, di Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, dilaksanakan sosialisasi program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Kegiatan ini bertempat di halaman MI Roudlotul Muslihin.
Untuk diketahui, acara BPBL ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk meningkatkan akses listrik bagi masyarakat kurang mampu.
Baca Juga : 5 Pasangan Calon Tunggal di Pilkada Jatim 2024: Surabaya hingga Trenggalek
Acara ini dihadiri oleh berbagai perwakilan instansi dan BUMN. Di antaranya, Ridwan Hisjam selaku anggota Komisi VII DPR RI, Dandung Julhardjanto (kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Kota Malang), serta beberapa pejabat dari PT PLN (Persero). Antara lain Priyo Wurianto (staf ahli direksi PT PLN) dan Martindar Jalu Respati (senior manager niaga dan manajemen pelanggan PLN UID Jawa Timur).
Momen para petugas dan pejabat PLN saat di lokasi acara pemasangan listrik untuk penerima Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Kedungkandang, Kota Malang. (Foto: istimewa)
Acara dimulai dengan sesi penjelasan program BPBL yang disampaikan oleh tim Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik PLN Jawa Timur. Priyo Wurianto, yang mewakili dirut PLN Darmawan Prasojo, mengungkapkan bahwa rasio elektrifikasi di Indonesia telah mencapai 99,81%.
“PLN siap bersinergi dengan berbagai lembaga strategis untuk menyalurkan program BPBL. Di Jawa Timur sendiri, ada tambahan 21.115 pelanggan pada tahap kedua ini. Di Kota Malang, ada 333 penerima bantuan yang tersebar di beberapa kecamatan, termasuk 309 pelanggan di Kedungkandang,” jelas Priyo.
Priyo juga menekankan pentingnya program BPBL dalam mendukung pengentasan kemiskinan. “Semoga program ini dapat menurunkan angka kemiskinan dan mempermudah akses tenaga listrik bagi masyarakat,” tambahnya.
Pj wali kota Malang, melalui Kepala DPUPRPKP Dandung Julhardjanto, turut mengucapkan apresiasi kepada PLN atas dukungan mereka. “Pemerintah Kota Malang mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah mendukung program ini. Semoga ini menjadi semangat dalam membangun kesejahteraan warga Kota Malang,” ujar Dandung.
Program BPBL ini, menurut Dandung, merupakan bagian dari upaya pemerataan akses energi dan kesejahteraan masyarakat Kota Malang. Data penerima bantuan diperoleh melalui validasi dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, sehingga program ini juga menjadi langkah inovatif untuk mengurangi kemiskinan. “Harapannya, program ini akan meningkatkan kualitas hidup warga Kota Malang agar lebih sejahtera,” harapnya.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu juga memberikan pernyataan terkait pencapaian program BPBL secara nasional. Hingga tahun 2024, sebanyak 122.000 pelanggan di seluruh Indonesia telah menerima bantuan, dan jika anggaran memungkinkan, jumlah ini akan ditingkatkan menjadi 150.000 penerima.
"Ini adalah bukti bahwa pemerintah berkomitmen untuk mencapai rasio elektrifikasi 100% demi meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Jisman.
Baca Juga : HUT ke-60, GRISA Gelar Acara Jalan Sehat Lintas Alumni
Syarat utama untuk menjadi penerima bantuan BPBL adalah belum terdaftar sebagai pelanggan PLN dan lokasinya dekat dengan jaringan PLN, sehingga tidak memerlukan perluasan jaringan. Program ini juga merupakan implementasi dari Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam (batik kuning) saat memantau peta pemasangan listrik kepada 333 penerima bantuan listrik di Kota Malang. (Foto: istimewa)
Ridwan Hisjam, dalam sambutannya, menekankan pentingnya akses listrik untuk kesejahteraan dan pendidikan masyarakat. “Bantuan listrik sangat penting karena erat kaitannya dengan pendidikan. Pendidikan ke depan sangat bergantung pada listrik, teknologi, dan internet. Semoga kesejahteraan warga Malang dapat meningkat dengan adanya bantuan ini,” ujarnya.
Acara ini diakhiri dengan seremoni penyalaan listrik di rumah warga secara simbolis oleh DPR, pemasangan stiker program BPBL, penyerahan CSR dari PLN, serta pengisian token listrik perdana oleh perwakilan pemerintah setempat.
Salah satu penerima bantuan, Ibu Bunati, menyampaikan rasa syukurnya. “Terima kasih kepada PLN yang sudah memberikan bantuan, sekarang saya sudah tidak perlu menyalur listrik dari tetangga lagi,” katanya dengan haru.
Program BPBL ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat kurang mampu di Kota Malang. Tidak hanya dalam hal akses energi, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan di wilayah tersebut.