JATIMTIMES - Tim basket Jawa Timur (Jatim) menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut) dengan penuh percaya diri. Kontingen basket Jatim mematok target tinggi, yakni menyapu bersih seluruh medali emas.
Pada cabang olahraga (cabor) ini, terdapat empat medali emas dari empat nomor yang dipertandingkan, yakni 5×5 putra dan putri, serta 3×3 putra dan putri. Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Jatim telah melepas keberangkatan tim, Rabu (28/8/2024).
Ketua Perbasi Jatim, Grace Evi Ekawati mengaku optimis target sapu bersih emas dapat tercapai. Pasalnya, tim Jatim diperkuat pemain-pemain berpengalaman di tampil di ajang nasional maupun internasional.
“Kami optimis karena kita sudah berjuang sudah mempersiapkan segala sesuatu sebaik mungkin. Kami ingin cetak sejarah bisa kawin gelar,” kata Evi di Surabaya, Kamis (29/8/ 2024).
Terlebih, hasil training center (TC) dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan hasil yang positif. Termasuk TC ke luar negeri, Evi mengaku ada progres cukup signifikan ditunjukkan atlet baik secara permainan, skill, dan mental.
“Dua tahun latihan biasa tentu ada titik jenuh dan ketika ada kesempatan TC luar negeri mereka senang, tanding di luar bisa main lepas, dapat rival kelas nasional. Mereka sudah tau bagaimana harus bertahan dan bagaimana keluar dari pressure lawan,” ujarnya.
Namun demikian, ia juga mengingatkan seluruh pemain agar tidak jumawa karena semua kontestan melakukan persiapan.
Sementara itu, Ketua KONI Jatim M Nabil mengaku memiliki ekspetasi tinggi terhadap basket yang sebelumnya berhasil membuat sejarah meraih emas pertama kali pada saat PON 2021 Papua. Di mana emas diraih tim basket 5×5 putri.
Baca Juga : Diiringi Seni Barongan, Pasangan Mak Rini-Mas Ghoni Daftar ke KPU Kabupaten Blitar
“Yang lain kami tata, 5×5 putri tetap emas, kemudian yang putra dan 3×3 kami tata semoga emas,” kata Nabil.
Ia menilai ikhtiar yang dilakukan oleh tim basket selama ini begitu serius untuk bisa meningkatkan prestasinya.
“Kami lihat semua punya semangat luar biasa karena mayoritas bukan atlet baru, rata-rata dari kecil sudah jadi pemain basket. Bahkan beberapa punya jam terbang bagus karena beberapa kali mengikuti event nasional dan internasional. Tinggal bagaimana di lapangan,” ujarnya.