JATIMTIMES – Sebanyak puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Kediri untuk mengikuti Intermediate Training atau Latihan Kader 2 (LK2) dan Senior Course (SC) yang akan berlangsung selama 6 hari ke depan.
Pada kegiatan ini, Ketua Badan Koordinasi (Badko) HMI Provinsi Jawa Timur (Jatim), Yusfan Firdaus, secara resmi membuka acara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kepemimpinan para kader HMI. Selain itu, kegiatan Latihan Kader 2 (LK2) dan Senior Course (SC) ini juga menjadi ajang silaturahmi dan pertukaran gagasan bagi para peserta, serta memperkuat jaringan HMI di tingkat nasional. Agenda ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin muda yang berkualitas dan berintegritas, siap untuk berkontribusi bagi masa depan Indonesia.
"Untuk LK2 diikuti sebanyak 45 orang, sedangkan SC ada 15 peserta. Maka totalnya sebanyak 60 peserta se-Indonesia berkumpul di Kediri," Kata Ketua HMI Cabang Kediri Wahyu Agus Hariyadi, Senin 26 Agustus 2024.
Baca Juga : 6 Alasan Harus Ikut Malang Night Run 2024, Nomor 1 dan 5 Dijamin Paling Berkesan
Menurutnya, LK 2 merupakan jenjang formal perkaderan HMI setelah dinyatakan lulus dalam LK1 sebelumnya. Sedangkan SC merupakan salah satu pelatihan non-formal HMI bertujuan sebagai wadah untuk membentuk calon instruktur pada pelatihan di jenjang formal HMI.
Oleh sebab itu anggota HMI yang telah lulus Latihan Kader II dan berniat mendedikasikan diri untuk perkaderan akan ditempa hingga memiliki kapasitas pengelola latihan HMI dalam hal ini Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI.
Tidak hanya diikuti oleh HMI cabang Kediri, kata aktivis yang akrab disapa Wahyu kedua kegiatan ini mendapatkan sambutan antusias oleh puluhan mahasiswa bahkan dari wilayah bagian timur Indonesia untuk datang langsung ke Kediri.
"Ada dari Makassar, Ambon, Lampung dan dari wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB)," terangnya.
Masih sambung Wahyu, kegiatan kali ini mengangkat tema tentang Transformasi kader HMI dalam aktualisasi insan cita untuk memformulasikan gagasan Sustainable Development Goals (SDGs) di era Society 5.0 adalah proses pengembangan diri kader HMI agar mampu berperan aktif dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Untuk itu Wahyu berharap agar selama kegiatan formal dan informal HMI ini berlangsung agar seluruh peserta dapat menyerap dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat dan diterapkan di daerah atau cabang HMI masing-masing kedepannya.
Tidak hanya peserta yang hadir dari seluruh wilayah Indonesia. Sejumlah pemateri nasional dan lokal kenamaan didatangkan oleh HMI cabang Kediri baik dari kalangan tokoh alumni HMI (KAHMI), akademisi, birokrat maupun politisi.
"Kita akan menghadirkan para tokoh KAHMI diantaranya Anas Urbaningrum, Awaludin Iqbal Kepala Bulog Kanwil Jatim, akademisi dari IAIN Kediri Iskandar Tsani. Kemudian, dari Pengurus PB HMI yang akan mengisi sebagai narasumber kegiatan kita," urai Wahyu.
Terpisah, Muhammad Zunun Al Muluk Rahany salah satu peserta dari Ambon Provinsi Maluku mengatakan, keikutsertaanya mengikuti pelatihan LK 2 HMI cabang Kediri adalah untuk meneruskan jenjang formal perkaderan mengingat bahwa dirinya saat ini berstatus sebagai kader di jenjang pertama yakni LK 1.
Baca Juga : Kontribusi Nyata KKN Unikama di Desa Sumbersuko, Dari Sosialisasi Ekologi hingga Gotong Royong
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura Ambon ini juga berniat memperluas relasi pertemanannya di HMI. Pilihannya untuk mengikuti LK2 HMI Cabang Kediri adalah sebuah kebetulan. Sebelumnya, ia telah mendaftar selain di kegiatan LK2 HMI lainnya, selain di Kediri. Namun karena terbatasnya kuota, akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti jenjang perkaderan formal di Kediri. Keputusannya ini diambil agar tetap bisa melanjutkan pengembangan diri dan memperdalam pengalaman organisasinya.
"Saya sebenarnya mendaftarkan diri di dua Cabang HMI yakni di Tanggerang dan Kediri. Takdirnya pun ternyata di Kediri," tutur aktivis HMI yang akrab disapa Zun.
Mahasiswa 22 tahun ini menganggap perjalanannya dari Ambon ke Kediri untuk mengikuti Latihan Kader 2 (LK2) sebagai bagian dari tempaan mental dan pengasahan kemampuan berkader di HMI. Proses yang dilaluinya di Kediri dinilai keras namun berharga, mencetak pribadi yang lebih unggul dan tangguh. Bahkan di cabangnya sendiri, proses perkaderan yang dijalani juga tidak mudah, mengharuskan setiap kader untuk terus berkembang dan beradaptasi demi mencapai kualitas kader yang lebih baik.
"Saya datang kesini untuk menempa mental, mengasah pengetahuan. Jadi saya akan menerima apapun hasilnya nanti dalam kegiatan LK 2. Karena saya di HMI telah ajarkan sebagai petarung sejati," ungkap Zun.
Sementara itu, Presidium MW KAHMI Jawa Timur Ali Mufti, memberikan apresiasi kepada HMI cabang Kediri dapat menyelenggarakan perkaderan formal dan informal sekaligus baik LK 2 dan SC. Tokoh KAHMI yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI juga memberikan dorongan kepada para peserta untuk mengikuti seluruh proses perkaderan dengan sebaik-baiknya.
Ia berharap para kader dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan diri, memperoleh wawasan, dan memperkuat komitmen terhadap cita-cita HMI.
Proses ini diharapkan dapat melahirkan kader-kader yang berkualitas dan siap berkontribusi lebih dalam masyarakat.
" LK 2 itu ada dimana-mana, mudah mudahan mereka mendapatkan manfaatnya," tutupnya.