free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Hasil Studi: Kurang Tidur Bisa Gagalkan Program Dietmu!

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

26 - Aug - 2024, 07:18

Placeholder
Potret seorang pria tidur. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Salah satu aspek penting dalam program diet yang sehat dan bugar adalah kombinasi antara olahraga, asupan gizi yang seimbang, dan istirahat yang cukup. Namun banyak orang yang mengabaikan jam tidurnya. 

Arbiarso Wijatmoko, seorang Fitness and Performance Coach, baru-baru ini membagikan hasil studi menarik tentang hubungan antara durasi tidur dan proses fat loss (penurunan lemak tubuh). 

Baca Juga : Service Advisor Perwakilan MPM Honda Jatim Terbaik di Technical Skill Contest 2024

Dalam unggahan Instagram pribadinya @arbiarso dikutip Senin (26/8/2024), ia mengungkapkan bahwa tidur kurang dari lima jam per hari bisa berdampak buruk pada hasil fat loss dan bahkan meningkatkan muscle loss (kehilangan otot).

Dalam penjelasannya, Arbiarso menekankan bahwa tidur yang tidak cukup dapat menghambat proses penurunan lemak secara efektif. Ia mengutip hasil penelitian yang menyebutkan bahwa tidur hanya lima jam dapat mengurangi hasil fat loss hingga 55%, dibandingkan dengan mereka yang tidur selama 8,5 jam. Selain itu, ia juga menyoroti risiko kehilangan massa otot yang lebih tinggi pada individu yang tidur kurang dari lima jam.

"Tidur 5 jam ternyata mengurangi hasil fat loss sampai 55% dan meningkatkan muscle loss sampai 60% dibanding yang tidur 8,5 jam. Tidur penting tapi jangan tidur mulu ya!" jelas Arbiarso dalam postingannya.

Pernyataan tersebut memberikan gambaran tentang betapa krusialnya peran tidur dalam proses metabolisme tubuh, khususnya dalam hal pembakaran lemak dan pemeliharaan otot.

Namun, penting untuk dicatat bahwa bukan berarti kurang tidur otomatis akan menghentikan seluruh proses fat loss, terutama jika komponen lain seperti olahraga dan asupan gizi sudah dioptimalkan dengan baik.

Arbiarso menegaskan bahwa walaupun tidur sangat penting, ada faktor lain yang bisa mendukung proses fat loss. Aspek seperti olahraga yang teratur dan nutrisi yang baik masih dapat memberikan hasil yang positif, meskipun mungkin tidak optimal.

"Ini bukan berarti kalau tidurnya kurang dari 8 jam, hasil fat loss pasti berkurang. Karena bisa saja optimasi yang lainnya, seperti olahraga dan gizinya, sudah bagus," tambah Arbiarso.

Namun, ia juga memperingatkan bahwa jika komponen olahraga dan gizi juga tidak dioptimalkan, maka hasil fat loss yang buruk bisa saja lebih parah dari yang diperkirakan. Kombinasi dari tidur yang kurang, olahraga yang tidak maksimal, serta pola makan yang tidak terjaga bisa menjadi "resep kegagalan" dalam mencapai tujuan diet.

"Tapi mungkin juga bisa lebih buruk dari hasil studi ini kalau optimasi lainnya (olahraga dan gizi) sama-sama kacau," ungkap Arbiarso.

Baca Juga : Kontribusi Nyata Mahasiswa PGSD Unikama, Inisiasi Festival Literasi dan Numerasi Pendongkrak Keterampilan Siswa

Selain pengurangan fat loss, tidur yang kurang juga berpotensi meningkatkan risiko muscle loss atau kehilangan massa otot. Kehilangan otot tidak hanya berdampak pada penampilan fisik, tetapi juga bisa mempengaruhi performa seseorang dalam aktivitas fisik sehari-hari maupun olahraga. 

Otot memainkan peran penting dalam menjaga metabolisme tubuh, dan kehilangan otot dapat menurunkan laju metabolisme, yang pada akhirnya bisa memperlambat proses pembakaran kalori.

Meskipun seseorang mungkin melihat penurunan berat badan secara signifikan setelah tidur kurang, Arbiarso memperingatkan bahwa penurunan berat badan tersebut tidak selalu berarti fat loss yang efektif. Bisa jadi, sebagian besar yang hilang justru adalah massa otot, bukan lemak.

"Padahal kalau dihitung, pasti berat badan turun. Mungkin banyak, tapi ada muscle loss juga. Jadi ini bukan hanya soal berat badan yang turun, tapi kualitas hasilnya juga penting," tegas Arbiarso.

Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara fat loss dan muscle retention (pemeliharaan otot) menjadi sangat penting. Jika tubuh kehilangan terlalu banyak otot, proses penurunan berat badan akan menjadi tidak optimal dan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

Di akhir unggahannya, Arbiarso mengingatkan bahwa tidur memiliki peran krusial dalam proses pemulihan tubuh dan pemanfaatan lemak sebagai energi. Tanpa tidur yang cukup, proses pemulihan setelah latihan akan terganggu, yang pada akhirnya mempengaruhi performa dan hasil latihan itu sendiri.

"Ini menunjukkan betapa pentingnya tidur untuk recovery tubuh dan utilisasi lemak. Sepenting itu kan tidur," tutup Arbiarso.


Topik

Kesehatan Diet arbiarso-wijatmoko tips diet program diet



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya