free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Viral Istilah Open Marriages di TikTok, Apa Itu?

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

22 - Aug - 2024, 19:28

Placeholder
Ilustrasi open marriages. (Foto: Shutterstock)

JATIMTIMES - Belakangan ini, platform TikTok ramai dengan istilah open marriage. Fenomena tersebut menarik perhatian publik, membuat banyak warganet penasaran dengan arti istilah ini. Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan open marriages?

Perlu diingat bahwa konsep open marriages bukanlah sesuatu yang baru. Istilah ini sudah dikenal luas, terutama di kalangan pasangan yang tinggal di luar negeri.

Baca Juga : Sebut Video Mesum di Kantor Disdikbud Jombang, Akun Pengunggah Dipolisikan

Istilah open marriages atau open relationship mulai dikenal setelah dipopulerkan oleh penulis Nena O'Neill dan George O'Neill dalam buku mereka yang berjudul Open Marriage pada tahun 1972. Mereka menjelaskan bahwa open marriages adalah jenis hubungan di mana setiap individu dalam pasangan diberikan kebebasan untuk berkembang secara pribadi dan diizinkan menjalin hubungan dengan orang lain.

Psikolog Meity Arianty menjelaskan bahwa open relationship adalah sebuah hubungan di mana setiap pasangan diberi izin untuk terlibat dalam hubungan seksual atau intim dengan orang lain selain pasangannya.

“Hubungan ini bersifat sukarela atau disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Hubungan ini diyakini tidak melibatkan emosi. Artinya, seseorang boleh berhubungan fisik dengan orang lain tetapi tidak boleh terlibat secara emosional. Coba bayangkan bagaimana efeknya bagi pasangan yang menjalani hubungan seperti ini?" ujarnya.

Meity juga menambahkan bahwa setiap pasangan yang mempraktikkan open marriages memiliki aturan masing-masing.

“Mereka menetapkan aturan yang sesuai untuk mereka, misalnya, tidak boleh cemburu, tidak boleh mengendalikan, tidak boleh memeriksa ponsel pasangan, tidak boleh membandingkan diri dengan orang lain, hanya boleh berhubungan sekali dengan orang yang sama, dan tidak boleh berkencan atau melakukan hal-hal romantis," tambahnya. 

Sebuah survei yang dilakukan oleh National Opinion Research Center’s General Social Survey mengungkapkan bahwa sekitar 4-5 persen pria dan wanita menyetujui konsep open marriages. Alih-alih berselingkuh secara diam-diam, mereka lebih memilih untuk terbuka dalam menjalin hubungan dengan orang lain di luar pernikahan.

Baca Juga : Bupati Blitar Dorong Literasi Digital dan Kewirausahaan Melalui Program Kominfo Goes to School

Menurut Tristan Taormino, seorang pendidik seks dan penulis Opening Up: A Guide to Creating and Sustaining Open Relationships, open marriages dapat dianggap 'sehat', namun tidak dapat memperbaiki hubungan yang sudah bermasalah.

“Hubungan terbuka tidak akan bisa menyelamatkan sebuah pernikahan,” kata Taormino seperti yang dikutip dari Oprah Magazine, Kamis (22/8/2024).

“Pada kenyataannya, jika sebuah hubungan sudah memiliki konflik, perebutan kekuasaan, atau masalah lainnya, semua itu akan semakin memburuk setelah menerapkan open marriages," pungkas Taormino. 


Topik

Serba Serbi meity arianty open marriage apa open marriage hukum open marriage



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya