JATIMTIMES - Fakultas Peternakan dan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya (UB) bersama Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang (Unisma) telah memulai kolaborasi penting dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sabah, Malaysia.
Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan pengembangan keterampilan di sektor peternakan dan perikanan, sekaligus memperkuat hubungan budaya antara Indonesia dan Malaysia.
Baca Juga : Bupati Blitar Ingatkan Mahasiswa: Uang Beasiswa Jangan Dibuat Foya-Foya
Kerja sama ini mencakup beberapa bidang penting, seperti pengembangan kebudayaan, transfer teknologi tepat guna, dan pengembangan kapasitas (capacity building). Inisiatif ini diharapkan mampu mendorong peningkatan pengetahuan serta kualitas sumber daya manusia, terutama bagi diaspora Indonesia yang berada di Malaysia.
Pengembangan Kebudayaan
Salah satu fokus dari kerja sama ini adalah mempererat hubungan budaya antara kedua negara melalui program pertukaran budaya. Kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi seminar budaya, pameran seni, serta lokakarya yang mengangkat nilai-nilai warisan budaya lokal.
"Program ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman kita terhadap kebudayaan masing-masing dan memperkuat hubungan masyarakat di kedua negara," kata Prof. Dr. Asep Awwaluddin P, Ketua Delegasi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB.
Ia menambahkan bahwa inisiatif ini akan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi dunia akademik tetapi juga masyarakat luas.
Transfer Teknologi Tepat Guna
Fokus lain dari kolaborasi ini adalah transfer teknologi tepat guna di bidang peternakan dan perikanan. Berbagai pelatihan dan lokakarya akan diadakan untuk memperkenalkan teknologi terbaru yang dapat diaplikasikan dalam konteks lokal. Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi serta produktivitas sektor peternakan dan perikanan di Indonesia dan Malaysia.
Dr. Agus Susilo, perwakilan dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, menyampaikan dalam orasinya, kerja sama ini adalah langkah penting untuk memperluas akses informasi dan pengetahuan.
"Kami berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program-program terintegrasi yang akan kami lakukan," ungkapnya.
Melalui program ini, teknologi yang lebih maju diharapkan bisa diadopsi oleh komunitas lokal sehingga sektor perikanan dan peternakan dapat berkembang dengan lebih efisien dan berkelanjutan.
Capacity Building
Selain pengembangan teknologi, upaya capacity building juga menjadi bagian penting dalam kolaborasi ini. Program pelatihan dan pendidikan akan dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi akademisi, praktisi, serta masyarakat lokal di kedua negara.
Dr Noor Shodiq Askandar, salah satu delegasi dari Unisma, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
"Kami melihat potensi besar dalam kolaborasi ini, dan berharap dapat memperkuat sinergi antara akademisi dan komunitas lokal untuk hasil yang lebih optimal," ujar Gus Shodiq-sapaan akrab Dr Noor Shodiq Askandar.
Perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sabah, Malaysia memberikan suvenir kepada Dr Noor Shodiq Askandar, salah satu delegasi dari Unisma. (Foto: istimewa)
Inisiatif ini sejalan dengan visi KJRI Sabah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi di kalangan diaspora Indonesia di Malaysia. Ibu Drs. Machdaniar Nisfah MBA, perwakilan dari KJRI Sabah, menyatakan dukungan penuh atas program ini.
"Kemitraan ini selaras dengan upaya kami dalam memajukan pendidikan dan keterampilan di kalangan diaspora. Kami menyambut baik inisiatif ini," ujarnya.
Kolaborasi antara UB, Unisma, dan KJRI Sabah diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan literasi dan kapasitas teknologi, terutama di sektor peternakan dan perikanan. Prof. Dr. Asep Awwaluddin P menjelaskan bahwa program ini akan melibatkan para ahli dan praktisi dari universitas untuk memberikan pelatihan yang bermanfaat bagi para peserta.
Dengan kerja sama ini, diharapkan terwujud peningkatan kualitas pendidikan, teknologi, dan hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia. "Kerja sama ini bukan hanya memperkuat hubungan kedua negara, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara," ungkap Prof. Dr. Asep.
Kolaborasi yang telah dimulai ini diharapkan akan terus berlanjut dan berkembang, memberikan manfaat luas baik bagi akademisi, praktisi, maupun masyarakat umum, khususnya di bidang peternakan dan perikanan.