JATIMTIMES - Berkolaborasi dengan Alliance To End Plastic Waste (AEPW), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang targetkan 390 desa/kelurahan di Kabupaten Malang dapat terjangkau program Clean Up.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kabupaten Malang Ahmad Zulfikar Nurrahman menyampaikan, bahwa program Clean Up telah diinisiasi Bupati Malang HM. Sanusi sejak tahun 2022 lalu. Di mana dulunya dikerjakan oleh seluruh perangkat daerah.
DLH Kabupaten Malang pun mencari pendonor dari luar negeri untuk membantu program Clean Up yang telah dicanangkan Bupati Malang HM. Sanusi. Akhirnya, DLH Kabupaten Malang mendapatkan pendonor dari Alliance To End Plastic Waste yang berbasis di Singapura melalui program Bersih Indonesia.
"Jadi sampai saat ini sudah dilakukan 140 titik Clean Up. Dari yang awalnya tempat sampah liar, akhirnya jadi bersih total. Target menyelesaikan di 390 desa/kelurahan," ungkap pria yang akrab disapa Afi kepada JatimTIMES.com, Rabu (14/8/2024).
Pihaknya mengatakan, Alliance To End Plastic Waste merupakan konsorsium perusahaan-perusahaan global yang fokua terhadap pelestarian lingkungan. "Jadi mereka bekerja sama untuk menangani kegiatan-kegiatab lingkungan di seluruh dunia," kata Afi.
Pejabat yang meraih gelar Doktor Lingkungan dari Universitas Brawijaya (UB) ini menjelaskan, bahwa target mengubah 390 desa/kelurahan menjadi wilayah yang bersih tersebut titiknya menyesuaikan.
"Kadang ada desa yang sudah bersih. Ada juga yang ada dua titik atau tiga titik dan satu desa," ujar Afi.
Selain itu, melalui program Bersih Indonesia dari Alliance To End Plastic Waste tersebut juga akan menyasar Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Di mana nantinya akan ada dukungan untuk perluasan lahan dan infrastruktur yang lebih baik di TPA.
"Salah satu program Bersih Indonesia, kami juga akan mendapat hibah armada. Kalau proyeksinya sesuai target, bisa menyerap 1.000 tenaga kerja," ujar Afi.
Pihaknya pun merasa bersyukur akan ada bantuan hibah armada dari Program Bersih Indonesia Alliance To End Plastic Waste dan tiga unit truk arm roll dari Bank Jatim.
"Dengan tambahan dari Alliance To End Plastic Waste, selain dapat hibah Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) juga akan mendapat support terkait sosialisasi perubahan perilaku juga terkait kelembagaan," jelas Afi.
Afi mengatakan bahwa dari sisi kelembagaan sudah terbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan adanya BLUD ini nantinya DLH Kabupaten Malang sudah bisa melakukan bisnis modal di level pemerintah daerah.
"Jadi dari sampah-sampah yang kita kelola bisa kita gunakan untuk mengurangi operasional yang dikeluarkan pemerintah," kata Afi.
Lebih lanjut, untuk pengelolaan sampah di masyarakat, DLH Kabupaten Malang juga akan memaksimalkan peran bank sampah dan Tempat Pembuangan Sampah-Reduce Reuse Recycle (TPS-3R) untuk meminimalisir volume sampah di TPA.
"TPS-3R dari ke-PU-an ada 16, masyarakat melalui KSM juga berinisiasi membangun TPS. Bedanya kalau 3R itu ada pengelolaan 3R. Kalau hanya pengumpulan itu TPS itu ada sekitar 40" tutur Afi.
Pihaknya berharap, dengan adanya berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam mengelola sampah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
"PR bersama bukan pembersihannya, tetapi menjaga supaya tidak kotor lagi. Karena sampah ini urusan seluruh masyarakat," jelas Afi.
Sementara itu, Project Director Bersih Indonesia dari Alliance To End Plastic Waste Toby Manners mengucapkan terima kasih kepada Bupati Malang HM. Sanusi dan Plt. Kepala DLH Kabupaten Malang Ahmad Zulfikar Nurrahman yang telah bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan lingkungan yang bersih.
"Terima kasih Pak Bupati, Pak Afi, dan seluruh elemen masyarakat yang telah bersama-sama mewujudkan kebersihan di Kabupaten Malang," pungkas Toby.
