JATIMTIMES - Tim selam Jawa Timur (Jatim) yang akan bertanding di nomor Orientasi Bawah Air (OBA) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh - Sumatera Utara (Sumut) memilih berangkat lebih awal. Pelatih bersama peselam nomor OBA lebih dulu terbang ke Sabang, Aceh.
Mereka akan menjajal venue untuk mematangkan persiapan. Ketua Umum Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jatim Mierza Muttaqien menjelaskan, setidaknya masih ada waktu sekitar sebulan untuk pengenalan venue.
Dia bilang, untuk nomor OBA ditargetkan mampu mendulang 1 medali emas, dari 4 medali emas yang diperebutkan di nomor tersebut. "Target ini realistis dan mudah-mudah bisa melebihi target sebagai bonus medali,” ujar Mierza Muttaqien di Surabaya, Rabu (14/8/2024).
Lebih lanjut, ia berharap dengan latihan pengenalan 1 bulan penuh, para peselam Jatim di nomor OBA mampu lebih mengenal venue. Diharapkan pula alam bersahabat dengan para atlet yang akan berlaga.
Selain itu, uji coba pada venue diharap memberikan gambaran terkait lomba kedepan. Sejalan dengan itu, bagi para peselam, dengan berangkat lebih awal, nantinya ketika mendekati lomba semakin yakin dan hafal akan venue.
"Semoga mereka semua diberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran dan mohon doa restu masyarakat Jawa Timur," serunya.
Sementara itu, asisten pelatih selam OBA Jatim M Syamsul Arifin mewakili pelatih utama Tonggam Siregar mengungkapkan, terdapat sejumlah sasaran yang ingin dicapai dari pengenalan venue kali ini. "Kami akan menjalani latihan selama 1 bulan penuh untuk pengenalan lapangan, arus, dan pasang surut, selama 1 bulan penuh,” paparnya.
Baca Juga : TMC Polresta Malang Kota Diresmikan, Manajemen Lalu Lintas Lebih Canggih dan Terintegrasi
Perlu diketahui, nomor OBA ini memperebutkan 4 medali emas yaitu 2 emas five point course putra dan putri, serta 2 emas di nomor M course putra dan putri. Dari 4 medali emas yang diperebutkan, Jatim mentargetkan 1 medali emas.
Untuk melakoni nomor OBA ini, tim Selam Jatim terdiri sari sejumlah atlet di antaranya M Alfian Rosyadi, Widya Sari Pramukti, Heru Saputro, dan Dwi Marista Kartika Sari.
