JATIMTIMES - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun Menggelar Rapat Koordinasi Dukungan Tokoh Agama pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Madiun Tahun 2024. Sejumlah persoalan dan polemik yang sedianya bakal terjadi jelang dan pasca Pemilihan diobrolkan dengan santai namun serius, Senin (12/08/24) di Rumah Makan Pondok Jati, Desa Mojopurno Kabupaten Madiun.
"Hari ini bertepatan pasca penetapan DPS, jadi lebih dini kita kawal pemilih di lingkungan pesantren apakah sudah terdata seluruhnya atau belum, mengingat di pondok pesantren banyak pemilih dari luar daerah," kata Anggota KPU Kabupaten Madiun, Muhammad Wakhid Hasyim, usai acara.
Baca Juga : Barikan, Tradisi 16 Agustus Malam di Malang yang Sarat Makna
Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan ini mengatakan polemik data pemilih ini menjadi salah satu konsen mereka yang urgen untuk terus dikawal, agar seluruh warga yang memiliki hak pilih bisa menyalurkan suaranya. Dengan cara memberi bekal para pengasuh pondok pesantren, pengurus Robitoh Ma'had Islamiyah (RMI) dan tokoh agama untuk ikut serta mengkampanyekan www.cekpilkada di tengah masyarakat.
"Sebagaimana kita semua tau bahwa para pengasuh ini aktif di tengah masyarakat, kami meyakini cara ini efektif," kata Hasyim.
Selain persoalan data pemilih, isu SARA, HOAKS, persekusi dan sejumlah pemicu terjadinya gesekan antar pendukung jelang dan pasca Pilkada juga masuk dalam pembahasan. Diharapkan peran tokoh agama untuk turut serta membantu terciptanya kondisi aman serta damai pada pilkada Madiun. Dengan tagline Pilkada santun Madiun Rukun.
"Dengan jaringan santri, alumni, aktivis di tengah masyarakat dan keaktifan tokoh agama di sejumlah organisasi ini kami yakin mampu meredam gejolak tersebut, sehingga KPU akan terus berkolaborasi," jelas Hasyim.
Sementara itu, perwakilan Polres Madiun yang hadir dalam kegiatan ini juga menyampaikan paparan sejumlah persoalan yang bisa memicu konfilk pada masa tahapan, masa pemilihan dan pasca coblosan yang wajib diwaspadai.
"Potensi konflik pasti ada pada perhelatan pilkada, namun peran tokoh agama dan masyarakat sangat ampuh untuk menangkalnya," kata Kanit 1 bidang Politik Sat intelkam Aiptu Wasis Pamuji,SH.
Komunikasi yang bersifat kekeluargaan ini patut dilestarikan untuk sama- sama menjaga kerukunan dan keamanan di Kabupaten Madiun.
"Tokoh agama mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka menggerakkan partisipasi masyarakat dalam perhelatan pilkada. Tokoh agama juga mampu berperan sebagai penyejuk umat, semakin banyak tokoh di masyarakat berperan aktif dalam mengkampanyekan pilkada santun Madiun rukun, diyakini perhelatan pilkada bisa berjalan aman dan kondusif," tandas Wasis.
