JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang bergerak cepat merespon cepat rusaknya tanaman taman Alun-Alun Tugu. DLH mulai melakukan pemeliharaan tanaman rusak, Senin (12/8/2024).
Diduga rusaknya tanaman tersebut akibat terinjak-injak saat massa berkumpul merayakan rangkaian HUT Ke-37 Arema pada Sabtu (10 Agustus 2024) malam.
Sejumlah petugas DLH tampak di area bagian bagian luar atau border taman Alun-Alun Tugu. Mereka mulai mengenali, mencabut serta menanam kembali tanaman yang rusak.
Baca Juga : Profil Jusuf Hamka, Pebisnis yang Putuskan Mundur dari Golkar Ikuti Langkah Airlangga
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (Kabid RTH) DLH Kota Malang Laode KB Al Fitra mengatakan, tanaman pada area luar yang paling terdampak kerusakan adalah jenis bunga pukul delapan atau turnera yang juga dikenal dengan nama lidah kucing. Namun, kerusakan tanaman tidak sampai pada bagian dalam.
“Meskipun kerusakan tanaman tidak sampai di bagian dalam, sekitar 30 sampai 40 persen, pemeliharaan atau perawatan akan kami lakukan secara menyeluruh,” ungkap Laode.
Selain semakin mempercantik taman Alun-Alun Tugu Kota Malang, kawasan itu dalam waktu dekat juga akan digunakan untuk upacara HUT Ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang. Karena itu, pemeliharaan dilakukan secara menyeluruh.
Baca Juga : Dukung Program GNNT, Bank Jatim Support Pembayaran Non Tunai untuk Bus Trans Jatim
Tak hanya itu. DLH Kota Malang berencana menambah tanaman dengan jenis varian lain pada bagian border. Anggaran untuk pemeliharaan, lanjut Laode, diperkirakan menghabiskan sekitar Rp75 juta sampai Rp100 juta.
“Masih kami hitung. Tapi kemungkinan habis sekitar Rp75 sampai 100 juta. Itu menggunakan biaya pemeliharaan,” ujar Laode.