JATIMTIMES - Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi melalui program wakaf produktif. Pada Sabtu (10/8/2024), YDSF resmi meluncurkan program budidaya melon di Panti Asuhan Ar-Rohman, yang berlokasi di Kertorejo, Peniwen, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Acara peresmian ini menandai dimulainya upaya pemberdayaan yang dirancang untuk memperkuat kemandirian lembaga sosial seperti Panti Asuhan dan Pondok Pesantren, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.
Baca Juga : Unikama Dapat Kepercayaan Kemnaker sebagai Mitra TKMP, Jadi Kampus Satu-Satunya di Malang
Melon dipilih sebagai komoditas utama dalam program ini karena potensinya yang menjanjikan. Melon memiliki siklus pertumbuhan yang relatif singkat dan permintaan pasar yang tinggi, sehingga dapat memberikan hasil yang cepat dan stabil.
Hal tersebut menjadikan melon sebagai pilihan ideal untuk program wakaf produktif, yang bertujuan untuk memberikan manfaat jangka panjang dan berkelanjutan bagi para penerima manfaat.
Simbolis peresmian program budidaya melon di Panti Asuhan Ar-Rohman, yang berlokasi di Kertorejo, Peniwen, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. (Foto: istimewa)
Acara peresmian dihadiri oleh berbagai tokoh penting. Di antaranya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malang, Camat Kromengan, Kepala Desa Peniwen, dan Kapolsek Peniwen.
Simbolis dari peresmian ini ditandai dengan pemotongan buah melon, yang dilanjutkan dengan tur Green House dan sesi pemahaman mengenai pengembangan budidaya melon.
YDSF juga menilai program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan hasil ekonomi yang nyata tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan lembaga-lembaga sosial terhadap bantuan eksternal..
Baca Juga : 23 Kampung di Surabaya Raih Penghargaan Proklim 2024 dari Kementerian LHK
Dengan adanya Green House yang disediakan, Panti Asuhan Ar-Rohman tidak hanya mendapatkan sumber pendapatan baru, tetapi juga media pembelajaran yang bermanfaat bagi anak-anak panti asuhan.
"Melalui program ini, diharapkan anak-anak di panti asuhan dapat belajar dan terlibat langsung dalam budidaya melon, yang dapat menambah keterampilan mereka di masa depan," jelas salah satu perwakilan YDSF.
Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat memperlancar implementasi program ini, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak pihak.
Sebagaimana diketahui, YDSF Malang berkomitmen untuk terus memperluas program wakaf produktif ini ke lebih banyak lembaga sosial di seluruh wilayah. Dengan demikian, diharapkan kemandirian lembaga-lembaga sosial semakin meningkat, mendukung keberlanjutan dakwah, dan membawa dampak positif yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat.
Program budidaya melon ini merupakan salah satu langkah konkrit dari YDSF dalam memanfaatkan wakaf produktif untuk menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan, dengan harapan dapat menginspirasi lebih banyak inisiatif serupa di masa mendatang.