JATIMTIMES - Ada lebih dari 80 ribu desa di Indonesia. Di Kabupaten Malang saja, memiliki 378 desa dan 12 kelurahan. Banyaknya jumlah desa yang ada di Indonesia termasuk di Kabupaten Malang ini, sekaligus menjadi gambaran bahwa membangun kegemilangan desa sama saja dengan membangun kegemilangan untuk Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan drh. Puguh Wiji Pamungkas, MM. Dijelaskan olehnya, jika mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 83.820 desa di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi dan 514 Kabupaten/kota mulai dari Sabang sampai Merauke.
Baca Juga : Cair Mulai Agustus, Begini Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar di Laman Resminya
"Namun sampai saat ini, tidak bisa di pungkiri, mayoritas masyarakat masih terpusat di perkotaan. Bahkan menurut BPS ada 56,7 persen masyarakat yang tinggal di perkotaan," ujar drh. Puguh yang kini juga menjabat sebagai Presiden Nusantara Gilang Gemilang ini.
Berdasarkan analisanya, disampaikan drh. Puguh, terdapat beragam alasan masyarakat lebih memilih tinggal di perkotaan ketimbang di pedesaan. Di antaranya mulai dari kurangnya fasilitas yang ada di desa, infrastruktur yang tidak memadai, hingga tidak tersedianya lapangan pekerjaan serta arus informasi yang kurang memadai dan bahkan cenderung tertinggal.
"Dari sekian banyaknya permasalahan yang ada, benang merahnya sebenarnya adalah di desa belum bisa menyediakan tempat tinggal, jaminan dan kepastian kemakmuran serta kesejahteraan demi keberlangsungan kehidupan," beber drh. Puguh yang merupakan Founder Rumah Sakit Umum (RSU) Wajak Husada ini.
Di sisi lain, lanjut drh. Puguh, Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Dana Desa juga telah diberlakukan. Tujuannya untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
"Namun, ini sekalipun belum mampu merubah mindset masyarakat desa untuk berdikari dan membangun kemakmuran di desanya sendiri," ujar drh. Puguh.
Dalam keterangan Presiden RI pada Januari 2022 lalu, disampaikan drh. Puguh, sejak dikucurkannya Dana Desa pada tahun 2015 hingga 2021, tercatat sudah ada Rp 400,1 trilliun dana yang di salurkan bagi seluruh desa di Indonesia. "Namun sayangnya, tidak banyak terdengar prestasi dan inovasi yang dihasilkan oleh masyarakat desa, yang mampu memberikan dampak signifikan," ujar drh. Puguh.
Di sisi lain, Kabupaten Malang sebagai salah satu daerah dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Yakni dengan luas wilayah terluas kedua di Jawa Timur setelah Banyuwangi. Kemudian Kabupaten Malang juga menjadi wilayah dengan jumlah desa terbanyak ke tiga di Jawa Timur.
"Hal ini menggambarkan sebuah kondisi di mana mayoritas daerah penyokong di Kabupaten Malang adalah pedesaan," imbuh drh. Puguh.
Merujuk pada data yang di rilis oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, dari sekian banyak desa yang ada di Kabupaten Malang mayoritas adalah desa agraris. "Jumlahnya kurang lebih 75 persen, ini cukup untuk menggambarkan bahwa potensi yang di miliki oleh Kabupaten Malang seharusnya bermuara di pedesaan," ujar drh. Puguh.
Berangkat dari potensi yang ada di Kabupaten Malang tersebut, drh. Puguh berharap desa mampu menjadi pusat pergerakan masyarakat, ekonomi dan segala potensi pendukung lainnya yang ada Kabupaten Malang.
"Bisa di katakan, beragam potensi yang ada di desa tersebut memiliki basis aktivitas pada pertanian. Sehingga diperlukan konsep Desa Gemilang," tutur drh. Puguh.
Anggota DPRD Jawa Timur periode 2024-2029 ini menjabarkan, realisasi Desa Gemilang adalah dengan menjadikan desa sebagai basis pembangunan di Kabupaten Malang. Sehingga gagasan tersebut ditujukan untuk menjadikan desa sebagai sektor penting dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM). Khususnya bagi masyarakat yang ada di desa. "Terutama para pemuda desa agar bisa mengoptimalkan potensi yang ada," imbuhnya.
Dokter Puguh menyebut, pemuda desa sebagai representasi dari gairah pembangunan, dituntut untuk harus memiliki segala kompetensi. Sehingga mereka bisa segera beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan zaman yang begitu cepat.
Baca Juga : 5 Olahraga Simpel yang Mampu Rontokkan Lemak di Perut, Bisa Sambil Rebahan
"Standar pendidikan dasar dan beragam keahlian juga harus di miliki oleh para pemuda yang ada di pedesaan. Pemerintah juga harus hadir untuk memfasilitasi dan memberikan ruang untuk tercapainya kecakapan pendidikan bagi seluruh masyarakat desa, terutama untuk para pemudanya," tuturnya.
Caranya, disampaikan drh. Puguh, melalui langkah optimalisasi sekolah-sekolah mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai atas baik negeri maupun swasta. Termasuk berlaku bagi pesantren-pesantren yang ada di wilayah pedesaan, juga harus memberikan jawaban atas permasalahan tersebut.
"Pemuda desa harus lahir sebagai satu segmen masyarakat baru yang memiliki standar kompetensi memadai, mereka memiliki kemampuan yang memadai untuk menjadi driver pembangunan di desanya, mereka juga harus memiliki segenap keahlian yang memadai agar bisa beradaptasi dalam mengimbangi perubahan zaman yang cepat berubah," bebernya.
Dokter Puguh menambahkan, lahirnya generasi muda desa yang memiliki kebanggan dan kompetensi, dapat memajukan desanya yang mayoritas berbasis desa agraris. Sehingga menjadi harapan bersama agar kekuatan terbesar ekonomi desa adalah pada sektor pertanian.
"Para pemuda desa hendaknya juga memiliki kebanggaan dan kemampuan untuk memajukan ekonomi desa di sektor pertanian," imbuhnya.
Selain mempersiapkan SDM desa yang mumpuni, yakni para pemuda desa yang menjadi tumpuan pembangunan sebuah daerah, lanjut drh. Puguh, peran serta pemerintah untuk turut secara serius dalam memberikan ruang bagi pengembangan desa, juga tidak kalah pentingnya untuk direalisasikan.
"Misalnya tentang akses jalan yang memadai, infrastruktur yang mendukung, pemerataan pembangunan hingga ketersediaan lapangan kerja yang layak, menjadi daya dukung yang akan membuat pembangunan di desa lebih cepat," ujarnya.
Gagasan yang disampaikan tersebut, lanjut drh. Puguh, tidak hanya bisa diterapkan di Kabupaten Malang saja. Melainkan juga bisa diterapkan di lingkup nasional.
"Indonesia adalah bangsa yang gemah ripah loh jinawi, maka dibutuhkan keseriusan dari pemerintah dalam memberikan jaminan dan kepastian hukum serta regulasinya," ujarnya.
Dokter Puguh menyampaikan, pembangun infrastruktur yang memadai tersebut, juga dibutuhkan adanya dukungan dari pemerintah. Yakni yang di antaranya meliputi upaya serius untuk membangun manusia desa. Sehingga tujuan untuk mewujudkan rasa bangga dalam membangun kemakmuran dan kemuliaan dari desa, bisa terlaksana.
"Masyarakat desa, termasuk para pemuda desa harus memiliki kebanggan dan keseriusan dalam memajukan desanya. Sehingga dapat menjadi basis pembangunan untuk kemajuan bangsa. Indonesia akan bercahaya disebabkan lilin-lilin di desa dan kegemilangan akan terlahir dari desa," tegasnya.