free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Pisowanan Ageng: Puncak Kemegahan Perayaan 700 Tahun Blitar

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Nurlayla Ratri

05 - Aug - 2024, 10:28

Placeholder
Sekda Izul Marom menyerahkan pusaka kepada Bupati Rini Syarifah dalam Pisowanan Ageng Hari Jadi ke-700 Blitar. (Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES- Blitar, yang dikenal sebagai Tanah Para Raja, merayakan Hari Jadinya yang ke-700 dengan sebuah acara megah dan penuh makna, Pisowanan Ageng. Acara puncak ini diselenggarakan di Pendapa Agung Ronggo Hadi Negoro pada Senin (5/8/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Blitar, Rini Syarifah, serta pejabat Forkopimda Kabupaten Blitar. Kehadiran para tokoh penting ini menambah keagungan acara yang juga diikuti oleh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Blitar, serta camat dan perangkat desa se-Kabupaten Blitar.

Prosesi Pisowanan Ageng

Baca Juga : Tak Hanya Menafkahi, 3 Tugas Suami Ini Juga Harus Dipenuhi

Pisowanan Ageng diawali dengan kedatangan Bupati Blitar, Rini Syarifah, dan Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito, di singgasana Pendapa Agung Ronggo Hadi Negoro. Selanjutnya, para Camat dan perangkat desa yang berkumpul di Alun-alun memasuki pendapa, diikuti oleh pasukan bregada dan pasukan bhayangkara Majapahit yang dipimpin Sekda Kabupaten Blitar, Izul Marom. 

Pasukan bregada ini membawa pusaka berupa kitab sejarah dan panji-panji, yang kemudian diserahkan kepada Bupati Rini Syarifah.

Setelah pusaka disimpan di dalam pendapa, Bupati Rini Syarifah menyampaikan terima kasihnya kepada para tamu dan masyarakat yang hadir. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peringatan Hari Jadi Blitar sebagai momentum refleksi dan resolusi untuk mewujudkan pemerintahan dan masyarakat yang lebih maju dan sejahtera.

“Hari Jadi Blitar yang ke-700 ini adalah saat yang sangat berarti bagi kita semua. Ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga kesempatan untuk merenungkan perjalanan panjang yang telah kita lalui dan merencanakan langkah-langkah masa depan kita. Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Blitar dan mewujudkan visi Kabupaten Blitar yang maju dan sejahtera. Dengan semangat kebersamaan dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, saya yakin kita dapat mencapai tujuan ini dan menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih baik,” kata Bupati Rini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso, menjelaskan bahwa Pisowanan Ageng tahun ini memiliki elemen baru yang menambah kekayaan makna acara. 

"Pisowanan Ageng tahun ini secara umum sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya untuk tahun ini kita tambahi satu prosesi, yaitu ketika kita kirab pusaka dari pendapa menuju alun-alun,” ungkap Suhendro.

Dalam upaya untuk menghidupkan kembali suasana kejayaan Majapahit, prosesi kirab pusaka tahun ini dikawal oleh pasukan bhayangkara yang mengenakan pakaian tradisional khas era tersebut. 

"Kalau tahun kemarin, ya disiapkan saja di alun-alun. Kalau kali ini, pusaka akan dikawal pasukan bhayangkara. Dibawa ke alun-alun dan ditunjukkan ke masyarakat nih," imbuhnya. 

Penambahan elemen ini tidak hanya memperkaya pengalaman visual dari acara tersebut tetapi juga memberikan nuansa sejarah yang mendalam kepada para peserta.

Pisowanan Ageng bukan hanya sebuah perayaan sejarah, tetapi juga kesempatan untuk mengeksplorasi filosofi dan makna yang terkandung dalam setiap prosesi. 

"Acara-acara yang sifatnya adat dan budaya ini lebih banyak berharap filosofi dan hakikat lebih banyak menginspirasi. Jadi bukan mengajak kembali ke masa lalu, tetapi kita ingin agar nilai-nilai luhur itu menginspirasi kita untuk terus berkarya," tegasnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa tujuan dari setiap prosesi bukan hanya untuk merayakan masa lalu, tetapi untuk menyerap inspirasi dan nilai-nilai dari sejarah guna menghadapi tantangan masa depan.

Peringatan Hari Jadi ke-700 Blitar melalui Pisowanan Ageng adalah momen penting untuk merefleksikan perjalanan sejarah daerah ini serta meneguhkan komitmen terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan penambahan elemen inovatif dan penyempurnaan tradisi, diharapkan perayaan ini tidak hanya menghormati masa lalu tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk terus berkontribusi dalam pembangunan Blitar. 

"Kami akan selalu evaluasi dari tahun ke tahun, jadi Blitar ini semakin baik dari tahun ke tahun,” kata Suhendro.

Penghargaan di Hari Jadi Blitar

Pada perayaan kali ini, Bupati Blitar Rini Syarifah memberikan lebih banyak penghargaan dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Tahun ini Ibu Bupati Blitar memberikan banyak penghargaan daripada tahun kemarin. Karena ini apresiasi pemerintah daerah kepada warga Blitar yang sudah memberikan sumbangsih yang luar biasa di bidangnya," jelas Suhendro. 

Sebanyak 22 penghargaan diberikan saat Pisowanan Ageng, sementara 64 penghargaan lainnya diberikan saat resepsi di Kankab Kanigoro, dengan total 86 penghargaan.

Tema dan Makna Hari Jadi ke-700 Blitar

Dengan tema "Kabupaten Blitar Maju dan Sejahtera," peringatan Hari Jadi ke-700 Blitar menjadi simbol dari perjalanan panjang yang penuh perjuangan, pengabdian, dan dedikasi para leluhur dalam membangun Blitar. 

"Artinya tujuh abad telah terlewati, menapaki jejak sejarah panjang yang penuh dengan perjuangan, pengabdian, dan dedikasi para leluhur dalam membangun Blitar," ungkap Bupati Rini Syarifah. 

Baca Juga : Jumlah TPS Hasil Coklit 302 Titik, KPU Kota Batu Sebut Masih Bisa Bertambah

 

Tema ini juga mencerminkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan.

Berbagai kegiatan digelar dalam rangka merayakan Hari Jadi ke-700 Blitar, mulai dari Pesta Rakyat bazar produk IKM dan UMKM, pameran pelayanan publik oleh perangkat daerah, hingga pagelaran seni budaya yang digelar dari tanggal 2 hingga 4 Agustus 2024. 

"Hal ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya para pelaku IKM dan UMKM," jelas Rini Syarifah.

Bazar Produk IKM dan UMKM menjadi ajang strategis bagi para pelaku usaha untuk mempromosikan produk unggulan daerah. Selain itu, adanya bazar pelayanan publik terpadu memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan pemerintah. 

Pemerintah Kabupaten Blitar juga mengadakan lomba melukis gerabah, Blitar Youtf Festival, Grand Final Duta Pemuda Kabupaten Blitar, Zikir Bersama, bedhol pusaka, malam tirakatan, pisowanan ageng, resepsi hari jadi, dan banyak kegiatan lainnya untuk memeriahkan perayaan bersejarah ini.

Untuk menarik wisatawan dan meningkatkan ekonomi masyarakat, berbagai destinasi wisata di Kabupaten Blitar memberikan promo berupa diskon tiket masuk.

"Hal ini dilakukan untuk mengenalkan dan menarik wisatawan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat yang bermuara pada peningkatan PAD dari sektor wisata," ujar Rini Syarifah. 

Pemerintah Kabupaten Blitar juga terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi tingkat kemiskinan, menurunkan angka stunting, serta meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan publik lainnya.

Rangkaian Hari Jadi ke-700 Blitar diawali dengan Bedhol Pusaka pada Minggu, 4 Agustus 2024, yang dilanjutkan dengan malam tirakatan di Pendapa Agung Ronggo Hadi Negoro. Pisowanan Ageng pada Senin, 5 Agustus 2024, menjadi puncak perayaan yang ditutup dengan resepsi Hari Jadi Blitar di Kantor Bupati Blitar di Kanigoro pada malam harinya. Acara resepsi ini dimeriahkan dengan hiburan wayang kulit oleh dalang kondang Ki Rudi Gareng dan lawak Cak Percil, menambah kesan mendalam dalam peringatan 700 tahun Blitar yang penuh makna ini.

Sejarah dan Makna Hari Jadi Blitar

Blitar, yang dikenal dengan kekayaan sejarahnya, memiliki akar yang mendalam yang dapat ditelusuri hingga masa kejayaan Majapahit. Dikenal sebagai "Bumi Laya Ika Tantra Adhi Raja," Blitar merupakan tempat bersejarah yang menyimpan pusara para raja besar. 

Pada bulan Waisaka Tahun Saka 1283, atau tahun 1361 Masehi, Raja Hayam Wuruk dari Majapahit melakukan kunjungan penting ke Blitar. Dalam perjalanan tersebut, Hayam Wuruk beserta rombongannya mengunjungi Candi Penataran untuk melaksanakan upacara pemujaan. 

Selain Candi Penataran, ia juga mengunjungi beberapa situs suci lainnya di Blitar seperti Sawentar, Jimbe, Lodoyo, Simping, dan Mleri.

Kunjungan kedua Raja Hayam Wuruk ke Blitar terjadi pada tahun 1357 Masehi. Dalam kunjungan ini, ia menilai daerah pantai selatan dan menginap di Lodoyo. Blitar juga memiliki catatan sejarah yang signifikan ketika Raja Jayanegara melarikan diri dari pemberontakan Ra Kuti dan Ra Semi pada tahun 1316 dan 1317. 

Sebagai bentuk apresiasi terhadap penduduk Desa Bedander yang memberikan perlindungan, Jayanegara memberikan prasasti yang menetapkan Blitar sebagai daerah swatantra di bawah naungan Kerajaan Majapahit.

Hari Jadi Blitar dimulai dengan ditemukannya prasasti Balitar I pada tahun 1324, yang mencatat status Blitar sebagai daerah perdikan. Peristiwa bersejarah ini terjadi pada hari Minggu Pahing, bulan Srawana, Tahun Saka 1246, atau tanggal 5 Agustus 1324 Masehi. Sejak saat itu, tanggal ini diperingati setiap tahun sebagai Hari Jadi Blitar.

"Sejarah Hari Jadi Blitar berawal dari prasasti Balitar I yang ditemukan pada tahun 1324. Prasasti tersebut menandai Blitar sebagai daerah perdikan di bawah naungan Majapahit. Pada masa itu, Blitar belum memiliki struktur pemerintahan seperti yang kita kenal sekarang. Konsep kabupaten, kecamatan, dan bahkan NKRI belum ada pada waktu itu,” ungkap Kepala Disbudpar Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso.

Perayaan Hari Jadi Blitar bukan hanya sekadar merayakan sejarah, tetapi juga sebagai momen untuk refleksi dan evaluasi perkembangan kota. Dengan semangat yang dihadirkan oleh peringatan ini, diharapkan masyarakat Blitar dapat terus maju, mandiri, dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Nurlayla Ratri