JATIMTIMES – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian masyarakat. Kali ini, melalui program pelatihan dan pendampingan kepada para pengrajin kulit di Magetan.
Bekerja sama dengan Kedaireka, UMM menggelar program pengabdian masyarakat melalui Program Dana Padanan. Kegiatan ini didanai oleh Kemenristekdikti yang berfokus pada pelatihan dan pendampingan para pengrajin kulit di Magetan.
Baca Juga : Juli 2024, Harga Gabah Petani Jatim Naik hingga 7,96 Persen
Program ini bertujuan untuk memperkenalkan teknik finishing kulit samak dengan metode batik. Terobosan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk kulit asal Magetan di pasar lokal maupun internasional.
Magetan, sebuah kabupaten di Jawa Timur, telah lama dikenal sebagai penghasil produk kulit berkualitas. Namun, seiring perkembangan zaman dan meningkatnya persaingan, para pengrajin dituntut untuk terus berinovasi agar mampu bersaing di pasar global. Disinilah peran Universitas Muhammadiyah Malang terasa sangat penting.
Kegiatan yang diadakan dalam dua sesi ini. Sesi pertama dilaksanakan tanggal 3-4 Agustus 2024 yaitu dengan Materi Teknik Finishing Samak Kulit dengan Metode Batik dan Jumput. Sesi kedua diadakan pada tanggal 24-25 Agustus 2024 dengan Materi Teknik Finishing samak dengan metode Ecoprint dan ukir.
Pelatihan ini dilaksanakan di sentra pengrajin kulit Lingkungan Industri Kecil Magetan yang terkenal sebagai salah satu pusat produksi kulit berkualitas di Jawa Timur.
Beberapa dosen dilibatkan dalam pelatihan ini , yaitu Dr. Tutik Sulistyowati, M.Si ( Fisip –Sosiologi ), Rinaldy Achmad Roberth F, S.AB, M.M ,( Manajemen – FEB ), Muhammad Khoirul Fuddin, S.E., M.E, ( Ekonomi Pembangunan – FEB ), Rini Pebri Utari S.Pd., MT ( Teknik Sipil – Fakultas Teknik ) , Ririn Harini, M.Kep ( Profesi Ners – Fikes ). dan mahasiswa yang berkolaborasi untuk memberikan pelatihan intensif kepada para pengrajin lokal.
Tujuan yang ingin dicapai secara umum dari kegiatan program Dana Pandanan (PDP) yang akan diterapkan di Industri Kecil Menengah (IKM). Para perajin di LIK Magetan diajak mengembangkan diversifikasi produk barang-barang kulit melalui rekacipta teknologi finishing. Yakni enggunakan metode batik, metode ikat, metode ukir. Selain itu juga metode ecoprint dengan bahan zat warna alami yang ramah lingkungan dan tidak meninggalkan budaya Indonesia
“Dengan penguasaan teknik finishing beraneka ragam ini , kami berharap para pengrajin dapat menghasilkan produk kulit dengan motif yang lebih unik dan bernilai seni tinggi,” ujar Prof. Dr. Wehandaka Pancapalaga, Mkes, koordinator program pengabdian masyarakat dari UMM.
Menurutnya, teknik ini tidak hanya menambah nilai estetika pada produk, tetapi juga memberikan sentuhan budaya lokal yang dapat menjadi ciri khas produk kulit dari Magetan.
Pelatihan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari pemilihan bahan kulit yang sesuai, teknik pewarnaan, hingga cara membuat motif batik yang tahan lama di atas permukaan kulit. Selain itu, para peserta juga diberikan pendampingan dalam aspek pemasaran produk, termasuk penggunaan media sosial dan platform e-commerce. Dengan demikian, produk kulit mereka tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga memiliki akses yang lebih luas ke pasar.
Setiap tahap dilakukan dengan teliti, memastikan para peserta benar-benar menguasai teknik yang diajarkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar produk mereka dapat menembus pasar yang lebih luas, baik lokal maupun nasional.
Baca Juga : Cara Kuliah di Inggris, Ini Syarat Mendaftar Beasiswa Chevening 2025
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan membuka peluang baru bagi para pengrajin. Dengan motif batik yang khas, produk kulit Magetan bisa mendapatkan tempat tersendiri di hati para konsumen, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Keunikan ini juga berpotensi mendongkrak harga jual, yang tentu saja akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan para pengrajin.
Dalam jangka panjang, UMM berharap program ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya pengembangan produk lokal dengan sentuhan inovasi.
“Kami ingin menjadi bagian dari solusi bagi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Magetan adalah salah satu contoh sukses dari apa yang bisa kita capai melalui kerjasama yang baik antara akademisi dan masyarakat. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kedaireka dan Kemenristekdikti atas dukungan dan kesempatan yang diberikan melalui program kemitraan PDP ini. Program ini telah menjadi jembatan penting dalam mendukung inovasi dan kolaborasi antara dunia akademis dan industri, serta memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” tambah Prof. Dr. Wehandaka Pancapalaga, Mkes.
Program pelatihan dan pendampingan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan keterampilan teknis pengrajin, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian lokal. Dengan produk kulit yang lebih variatif dan berkualitas tinggi, para pengrajin dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan mereka dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Serta sebuah langkah maju dalam pengembangan potensi lokal Magetan,
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan, Bapak Sucipto S.H., M.Hum menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Pihaknya berharap bahwa sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah dapat menjadi model pengembangan ekonomi berbasis masyarakat di daerah lain.
“Saya berharap peserta pelatihan sekalian bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, karena ilmu yang diberikan oleh Tim Universitas Muhammadiyah Malang. Ini akan sangat membantu untuk meningkatkan skill dalam membuat inovasi produk kulit yang dihasilkan agar bisa bersaing di pasar,” ujarnya.
Keterlibatan aktif UMM dalam pengembangan industri lokal di Magetan ini juga menunjukkan perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memajukan perekonomian daerah.