JATIMTIMES - Mas Ibin atau Syauqul Muhibbin Wasekjen Pusat GP Ansor telah menunjukkan kesiapan dan tekadnya untuk bertarung dalam Pilkada Kota Blitar. Dalam wawancara dengan awak media, Mas Ibin menekankan pentingnya pemilu yang damai dan fair serta menegaskan kesiapannya untuk menghadapi berbagai kemungkinan dalam kompetisi politik yang mendatang.
"Kalau saya di tahap awal, semua partai saya ndaftar. Intinya saya menginginkan pemilu damai. Tapi kami sudah sangat siap dengan segala kemungkinan," ujar Mas Ibin, Kamis (1/8/2024).
Baca Juga : Bakesbangpol Kota Blitar Dorong Peran Perempuan dalam Pilkada 2024
Ia menegaskan bahwa kompetisi merupakan inti dari demokrasi, dan bahwa dirinya siap menghadapi siapapun, termasuk jika harus bersaing dengan PDIP yang dikenal sebagai kekuatan besar di Kota Blitar.
"Kompetisi dengan siapapun bagi kami tidak ada masalah. Jadi walaupun calon tunggalpun juga harus memastikan masyarakat harus memilih dia, karena masih ada kotak kosong," tambahnya.
Mas Ibin telah menerima rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai calon Wali Kota Blitar. Ketua DPC PKB Kota Blitar, Yasin Hermanto, menyatakan bahwa keputusan ini adalah bentuk komitmen PKB untuk menghadirkan pemimpin yang mewakili aspirasi masyarakat.
"Mas Ibin sudah kami rekomendasikan karena beliau adalah sosok yang mampu membawa aspirasi religius dan nasionalis," kata Yasin.
Yasin juga mengungkapkan bahwa PKB tetap membuka komunikasi dengan berbagai partai politik untuk menjajaki kemungkinan koalisi. Namun, ia menegaskan bahwa PKB siap berdiri sendiri jika koalisi tersebut tidak terwujud.
"Kita dengan partai manapun, sampai hari ini tetap komunikasi. Entah nanti titik akhirnya bagaimana, karena di Kota Blitar hanya ada dua partai yang bisa memberangkatkan sendiri, PDIP dan PKB," ujarnya.
Sementara itu, Abdul Madjid, Sekretaris DPC PKB Kota Blitar, menambahkan bahwa PKB sedang mencari sosok wakil yang dapat melengkapi Mas Ibin. Menurutnya, kombinasi antara religius dan nasionalis adalah hal yang ideal untuk Kota Blitar.
"Mas Ibin sudah mewakili religius. Kita akan carikan wakil yang mewakili nasionalis," ujarnya, menekankan bahwa PKB berupaya menghadirkan pemimpin yang inklusif.
Mas Ibin juga telah mendaftarkan diri di berbagai partai politik, termasuk PDIP dan PPP. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap semua partai serta untuk menjajaki peluang koalisi yang lebih luas. "Setahu saya, saya sudah berkomunikasi dan diperbolehkan mengantar berkas pendaftaran di DPW PPP," ungkap Mas Ibin.
Di sisi lain, PDIP telah resmi mengumumkan pasangan Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam Pilkada Kota Blitar 2024. Bambang Rianto, yang akrab disapa Bambang Kawit, adalah seorang politikus senior dengan pengalaman luas sebagai anggota DPRD Kota Blitar dan DPRD Provinsi Jawa Timur. Sementara Bayu Setyo Kuncoro adalah kader PDIP yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kota Blitar dan sekretaris DPC PDIP Kota Blitar.
Baca Juga : Bantu Pemkot Blitar, Arema FC Perbaiki Stadion Soepriadi Blitar
Ketua DPC PDIP Kota Blitar, Syahrul Alim, mengkonfirmasi bahwa rekomendasi tersebut telah diserahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. "Benar, rekomendasi dari DPP PDIP untuk Pilkada Kota Blitar 2024 sudah resmi diberikan kepada pasangan Bambang-Bayu," ujar Syahrul.
Pengamat sosial politik dan sosiolog dari Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, Novi Catur Muspita, memberikan analisis terkait persaingan dalam Pilkada Kota Blitar ini. Menurut Novi, keputusan PDIP untuk mengusung Bambang Kawit dan Bayu Setyo Kuncoro sebagai pasangan calon merupakan langkah strategis.
"Bambang memiliki pengalaman politik yang luas, sementara Bayu dikenal sebagai kader muda yang energik. Kombinasi ini diharapkan mampu menarik pemilih dari berbagai kalangan," ujarnya.
Novi juga mengamati bahwa persaingan antara Mas Ibin dan pasangan Bambang-Bayu akan sangat ketat. "PDIP dengan sejarah panjangnya dan dukungan yang solid akan menjadi tantangan besar bagi Mas Ibin. Namun, PKB dengan platform religius-nasionalis yang diusungnya, dapat menarik segmen pemilih yang berbeda," kata Novi.
Dia menambahkan bahwa Mas Ibin perlu memilih calon wakil yang dapat menyeimbangkan kepemimpinan religius dengan elemen-elemen praktis dan pemerintahan. "Calon wakil yang ideal adalah seseorang dengan latar belakang kuat dalam manajemen publik dan kemampuan untuk menjalin hubungan dengan berbagai lapisan masyarakat. Ini akan sangat membantu Mas Ibin dalam memperluas basis dukungannya," jelas Novi.
Dengan keputusan PDIP yang resmi mengusung pasangan Bambang-Bayu dan strategi PKB yang berfokus pada kombinasi religius dan nasionalis, Pilkada Kota Blitar 2024 dipastikan akan berlangsung dengan persaingan yang ketat dan dinamis. Mas Ibin dan timnya saat ini fokus pada strategi untuk menghadapi Pilkada mendatang, menjalin komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat dan partai politik, serta memastikan dukungan luas dari pemilih.
Sementara itu, dengan dukungan resmi dari PDIP kepada pasangan Bambang-Bayu, persaingan di Pilkada Kota Blitar semakin memanas. Pasangan Bambang-Bayu kini memiliki tugas berat untuk menggalang dukungan dan meraih kemenangan, sementara Mas Ibin bersama PKB juga berupaya keras untuk menghadapi kompetisi dan memenangkan hati masyarakat Blitar.
