JATIMTIMES - Cabang olahraga tinju Olimpiade Paris 2024 mendadak heboh dengan diizinkannya 2 atlet transgender bertanding di sektor wanita. Keduanya adalah petinju asal Aljazair, Imane Khelif dan petinju China Taipei, Lin Yu Ting yang mendapat izin bertanding di Olimpiade.
"Izin yang diberikan kepada Imane Khelif sontak membuat Olimpiade Paris heboh. Pasalnya Imane menandakan mereka adalah laki-laki. Saat bertanding terlihat lawan babak belur dibuatnya dikarenakan memang masih memiliki kekuatan laki-laki," Dikutip dari akun Instagram @terang_media, Kamis (1/8/2024).
Baca Juga : Kondisi Rumah Kontrakan Terorisme Dr Azahari di Kota Batu, 19 Tahun Pasca Penggerebekan Mencekam
Dalam video yang dibagikan, terlihat Imane Khelif begitu agresif menghadapi petinju putri dari Meksiko. Ia terlihat beberapa kali memukul petinju dari Meksiko itu.
Karena kalah tenaga, petinju putri dari Meksiko itu akhirnya pasrah dan tak mampu memberikan perlawanan saat mendapat pukulan bertubi-tubi dari Imane. Akibat dari kejadian itu, Olimpiade Paris 2024 kembali menuai kecaman dari publik. Tak sedikit yang menyoroti perizinan yang diberikan terhadap kedua atlet transgender itu.
"mna imbang, walaupun transgender ya tetap aja dia laki, laki harus lawan laki, perempuan lawannya perempuan, olimpiade pling aneh sepanjang sejarah," Komen @_rizdamzal****
"Lah kocak, tenaganya tetap cowok lah itu," Kata @masnuko****.
Diketahui, ini bukan pertama kalinya mereka bertanding di sektor putri. Lin bahkan tampil di Asian Games dengan hasil perunggu di edisi Jakarta-Palembang 2018 dan emas di Hangzhou 2022.
Menurut data BoxRec.com, Lin telah menjalani 57 pertandingan (amatir dan profesional) dengan rekor 40 kemenangan dan 14 kekalahan. Sementara Khelif telah terlibat dalam 50 pertandingan amatir dan profesional dengan catatan 37 kemenangan dan 9 kekalahan.
Baca Juga : Kapolres Gresik Kukuhkan KOP, Siap Cetak Atlet Berprestasi
Sementara melansir laman Asosiasi Tinju Internasional (IBA), pada tahun 2023, Khelif didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Tinju Wanita IBA di New Delhi karena dugaan bahwa dia tidak memenuhi kriteria gender yang ditetapkan oleh organisasi tersebut. Khelif bertanding di nomor 66 kg putri, sementara Lin tampil di nomor 57 kg. Keduanya dijadwalkan tampil pekan ini.
Presiden IBA Umar Kremlev menyatakan bahwa Lin dan Khelif memiliki kromosom XY yang hanya ada pada laki-laki. Padahal, perempuan memiliki dua kromosom X. "Menurut hasil tes DNA, kami mengidentifikasi sejumlah atlet yang mencoba menipu kolega mereka dengan tampil seperti perempuan. Atlet seperti mereka telah dikeluarkan dari kompetisi," ucap Umar Kremlev mengomentari pencoretan Khelif dan Lin.