JATIMTIMES - Bahasa gaul di media sosial sering bermunculan. Bahasa gaul itu kadang berbeda dengan kata dasarnya atau hanya berupa singkatan gabungan kata-kata lainnya.
Dalam media sosial, bahasa gaul tidak jarang membuat bingung pembacanya.
Baca Juga : Persiapkan Kompetisi COIN EMAS 2024, Disdik Kota Kediri Mulai Sosialisasikan pada Guru
Salah satunya ada pada kata ‘social baterry’. Social battery merupakan bahasa Inggris yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti baterai sosial.
Namun arti dari social battery bukanlah itu. Tetapi, jangan sampai kita tidak tahu arti sebenarnya dari social battery karena istilah tersebut sering dipakai anak muda di tongkrongan maupun di media sosial.
Lalu, apa sebenarnya makna dari social battery tersebut? Mengutip laman Medical News Today, social battery merupakan konsep yang membantu individu untuk menjelaskan bagaimana interaksi sosial memengaruhi tingkat energi mereka.
Besarnya social battery dan aktivitas untuk mengisi ulang energi tersebut bervariasi pada setiap individu. Contohnya, ekstrovert cenderung mendapatkan energi dari interaksi sosial.
Oleh karena itu, ketika mereka merasa energi mereka hampir habis, mereka segera memilih menghabiskan waktu dengan orang lain untuk mengisi ulang energi mereka.
Sebaliknya, introvert mengeluarkan energi selama interaksi sosial dan biasanya mereka perlu mengisi ulang energi mereka dengan menghabiskan waktu sendirian.
Hal ini juga berlaku untuk individu seperti mereka yang berada dalam spektrum autisme atau menghadapi kecemasan sosial.
Penting dicatat, social battery bukanlah konsep medis, tetapi lebih sebagai cara populer dan praktis bagi individu untuk menjelaskan kepada orang lain mengenai bagaimana aktivitas sosial memengaruhi mereka.
Social battery yang kecil atau cepat habis menandakan seseorang memiliki energi yang lebih sedikit secara keseluruhan untuk bersosialisasi. Hal ini mungkin disebabkan oleh perasaan bahwa bersosialisasi membuat mereka lelah, stres, atau terlalu stimulatif.
Sama seperti baterai pada umumnya, seseorang dengan social battery yang kecil dan cepat habis perlu mengisi ulang energi mereka lebih sering.
Sebaliknya, social battery yang besar atau tahan lama menunjukkan seseorang memiliki banyak energi untuk bersosialisasi.
Mungkin butuh waktu lama bagi mereka untuk merasa lelah, sehingga mereka tidak perlu mengisi ulang energi begitu sering. Bahkan, mereka mungkin mendapatkan energi dari bersosialisasi.
Fakto-Faktor yang Menguras Social Battery
Ada beberapa faktor yang dapat menguras social battery seseorang dan seberapa jauh energi seseorang terkuras bergantung pada kepribadiannya dan cara mereka menjalani interaksi sosial. Masih dari sumber yang sama, berikut faktor-faktor yang menguras social battery:
1. Bersosialisasi
Berinteraksi dengan individu membutuhkan lebih banyak energi daripada yang lain.
Misalnya, berinteraksi dengan rekan kerja atau berbicara dengan orang asing di lingkungan kerja yang penuh tekanan bisa lebih melelahkan dibandingkan menghabiskan waktu bersama teman dekat dan keluarga.
2. Jenis interaksi
Tergantung pada kualitas interaksi, apakah interaksi ini menarik atau membosankan. Misalnya, berinteraksi dengan teman yang kurang pengertian bisa saja membuat seseorang mengalami stres dan kelelahan, dibandingkan dengan berinteraksi dengan anggota keluarga yang penuh kasih sayang.
3. Ukuran Kelompok
Kelompok yang lebih besar memerlukan lebih banyak interaksi, dapat menimbulkan lebih banyak keributan, dan melibatkan dinamika sosial yang lebih kompleks.
Oleh karena itu, interaksi seperti ini bisa saja lebih melelahkan bagi sebagian orang dibandingkan percakapan satu lawan satu.
4. Durasi
Baca Juga : Bek Muda Arema Terbang ke PSS Sleman
Semakin lama seseorang bersosialisasi, semakin banyak energi yang dikuras dan semakin kecil kesempatannya untuk mengisi ulang energinya kembali.
5. Ketidakseimbangan Kekuasaan
Rasisme, seksisme, anti-disabilitas, dan ketidakseimbangan kekuasaan bisa saja berdampak pada interaksi sosial.
Seseorang yang termasuk dalam kelompok yang secara historis terabaikan, mungkin merasa lebih terkuras ketika berinteraksi dengan orang-orang yang tidak memahami apa yang mereka alami.
6. Stres
Dalam beberapa kejadian, terdapat pemicu stres selain dari aktivitas bersosialisasi itu sendiri. Misalnya, seseorang mungkin merasa gugup saat berpidato atau melakukan presentasi di suatu acara.
Cara Mengisi Social Battery
Tidur
Ini cara yang paling sederhana tetapi selalu berhasil mengisi kembali social battery. Setelah tidur, maka akan terbangun dengan tubuh dan pikiran yang lebih fresh dan siap kembali bertemu dengan orang lain.
Habiskan Waktu Sendirian
Kamu bisa saja duduk sendirian di sofa atau rebahan di kasur tetapi menghabiskan waktu sendirian di alam atau berjalan-jalan di luar ruangan bisa membuat social batterymu lebih cepat terisi kembali.
Bersantai
Setiap orang memiliki cara untuk bersantai. Ada yang berendam di bak air hangat, membaca buku sambil menyalakan lilin aroma terapi, atau memutar musik favorit.
Menurut Prof Dr Achmad Sofyan Hanif MPd dan Iwan Setyawan dalam buku Asas, Sejarah, dan Falsafah Olahraga, terdapat banyak manfaat psikologis yang akan didapatkan ketika seseorang bersantai.
Habiskan Waktu dengan Orang Terkasih
Bersantailah bersama kelompok yang lebih kecil, misalnya sahabat atau keluarga terdekat, yang mengenal dan memahami kamu dengan baik.
Jika merasa social battery-mu habis di tengah-tengah interaksi sosial, kamu bisa mencari tempat tenang untuk menyendiri selama 5-10 menit. Jika tidak membantu, pamit dan ucapkan selamat tinggal pada teman-temanmu. Langkah ini lebih baik daripada merasa kewalahan, jengkel sendiri, dan memengaruhi suasana menjadi negatif.