JATIMTIMES - Mendekati masa pemulangan terakhir jemaah haji debarkasi Surabaya, sebanyak 34.397 jemaah telah tiba di Tanah Air. Jumlah jemaah tersebut tergabung dalam 93 kloter yang sudah pulang ke Indonesia usai melaksanakan ibadah haji.
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya Abdul Haris menyebut, jumlah jemaah yang telah tiba di tanah air setara dengan 88 persen dari total 39.264 jemaah. Artinya, sekitar 12 persen jemaah haji debarkasi Surabaya belum kembali dari Tanah Suci.
Baca Juga : Permudah Layanan Kesehatan, Pemkot Surabaya Sediakan 1 RW 1 Nakes dan 1 Ambulans Kelurahan
Di antara puluhan ribu jemaah yang telah kembali, masih ada 14 jemaah Debarkasi Surabaya yang hingga kini dirawat di rumah sakit di Arab Saudi. Abdul Haris juga menjelaskan ada 77 jemaah Debarkasi Surabaya yang wafat di Tanah Suci.
"Jumlah ini sekitar 17 persen dari total jemaah haji secara nasional yang wafat di Tanah Suci yakni 450 orang," ungkapnya, Jumat (19/7/2024).
Kloter pamungkas dari debarkasi Surabaya, yakni kloter 106 dijadwalkan akan tiba di Tanah Air pada Senin (22/7/2024) mendatang pukul 15.30 WIB. Adapun kloter 93 menjadi kloter terakhir yang masuk Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada hari ini, Kamis (18/7/2024) kemarin.
Kloter 93 mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda pada pukul 21.12 WIB dan tiba di asrama haji pada pukul 22.30 WIB. Kloter 93 merupakan jemaah haji dari Kota Surabaya.
Pada masa pemberangkatan, ada 371 jemaah berangkat ke Tanah Suci namun pada pemulangan ini ada 369 jemaah yang ikut rombongan kloter 93. Hal ini dikarenakan 2 jemaah ikut tanazul dengan kloter yang lebih awal.
Baca Juga : Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Lantik Direksi Baru Perumda Air Minum Tugu Tirta
Pemandangan menarik, meskipun tiba di asrama haji hampir tengah malam, kloter 93 tampak semangat dan kompak menyanyikan yel yel berisikan apresiasi pada para petugas kloter mereka. "Ini adalah kloter paling ceria sejauh ini," ujar Ketua PPIH Debarkasi Surabaya Mufi Imron Rosyadi.
Mufi juga berpesan agar para jemaah haji menjaga kemabruran hajinya dengan meneruskan kebiasaan baik yang sudah dilakukan di Tanah Suci.
"Jika di Tanah Suci, Bapak/Ibu biasa tiba di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dua tiga jam sebelum azan. Maka alangkah baiknya kebiasaan itu tetap dilanjutkan di Tanah Air," pesan Mufi.