JATIMTIMES - Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik berjalan lancar. Saat ini telah memasuki masa operasi. Rencananya, akan beroperasi penuh akhir tahun 2024.
Untuk memastikan hal itu, kemarin rombongan Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Smelter. Mereka ingin melihat progres proyek tersebut berjalan sesuai yang direncanakan.
Baca Juga : Komisi E DPRD Dorong Pelajaran Budi Pekerti Masuk Kurikulum Sekolah di Jatim
"Kami mengapresiasi Smelter sudah masuk tahap operasi. Ini sesuai jadwal yang telah disepakati bersama pemerintah. Kami harap terus berjalan sampai produksi penuh di bulan Desember nanti," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno saat meninjau area smelter seperti refinery, area operasi smelter, fasilitas asam sulfat, control room dan anode casting.
Eddy mengatakan, Smelter Freeport penting dalam mendukung program hilirisasi mineral di Indonesia. Ia berharap smelter dapat memberikan manfaat yang optimal bagi bangsa dan negara.
"Kami berharap output yang dihasilkan PTFI bisa diserap di dalam negeri. Setelah Smelter PTFI berdiri, ada desakan lebih besar lagi bagi pemerintah untuk menghadirkan industri turunan agar nilai tambah dari output Smelter PTFI tidak hanya diekspor tetapi dapat dikelola di dalam negeri," jelasnya.
Eddy berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian mengeluarkan kebijakan yang dapat mengakselerasi tumbuhnya industri-industri dalam negeri, termasuk pemanfaatan hasil produk dari Smelter PTFI yang bisa dimanfaatkan di dalam negeri.
Sementara Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan, terhitung sejak Agustus 2024 hingga Desember 2024, sekitar 400 ribu ton konsentrat akan dimurnikan di Smelter PTFI.
"Rencananya mulai produksi di bulan Agustus dan akan ramp up 100% di bulan Desember 2024. Setelah beroperasi penuh, kapasitas input Smelter PTFI dan PT Smelting akan mampu memurnikan seluruh konsentrat tembaga PTFI di dalam negeri yang mencapai sekitar 3 juta ton per tahun," kata Tony.
Baca Juga : Pendakian Semeru Segera Dibuka Kembali setelah 3 Tahun Ditutup
Saat berproduksi, lanjut Tony, konsentrat tembaga hasil penambangan operasi PTFI di Papua akan dimurnikan seluruhnya di dalam negeri.
"Tugas kita bersama adalah bahwa katoda tembaga yang diproduksi oleh Smelter PTFI dapat dikonsumsi di dalam negeri. Ada industri-industri yang lebih hilir lagi yang muncul untuk memanfaatkan katoda tembaga yang dihasilkan oleh smelter PTFI,” kata Tony.
Produk akhir utama smelter PTFI berupa katoda tembaga, emas dan perak batangan. Sementara produk sampingnya berupa asam sulfat, slag, PGM, dan selenium.