JATIMTIMES - Potensi pertanian dan perikanan di Desa Pandu, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, cukup besar. Namun, ketersediaan air terkadang menjadi kendala.
Untuk mendukung hal itu, pemerintah desa setempat melakukan revitalisasi irigasi untuk meningkatkan ketersediaan air bagi 25 hektare areal persawahan dan tambak.
Baca Juga : Kembalikan Kejayaan Tembakau Selopuro: DKPP Blitar dan BSIP Jatim Pantau Perbenihan di Desa Jambewangi
Kepala Desa (Kades) Pandu, Kecamatan Cerme Agus Winarno mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya.
"Alhamdulillah tahun ini sudah selesai kami lakukan revitalisasi irigasi sepanjang 900 meter. Kami berharap ketersediaan air untuk pertanian dan tambak tercukupi," kata Winarno, Senin (15/7/2024).
Agus Winarno menjelaskan, revitalisasi saluran irigasi dilakukan secara bertahap. Tahun lalu, telah dibangun 60 meter. Kemudian pembangunannya dilanjutkan tahun ini dengan panjang 80 meter.
"Pengawasan pengerjaan terus kami lakukan untuk memastikan pembangunan sesuai dengan spesifikasi," ujar Winarno.
Agus Winarno menambahkan, saluran irigasi yang dibangun sudah ada sejak lama. Namun kondisinya sangat dangkal. Oleh sebab itu diperlukan revitalisasi supaya ketersediaan air meningkat.
"Selama pelaksanaan pembangunan kami awasi terus untuk memastikan pembangunan sesuai perencanaan," imbuhnya.
Pihaknya membantah jika revitalisasi saluran irigasi tidak sesuai spek. Semua sudah sesuai dengan RAB, termasuk pembangunannya menggunakan batu gunung, bukan batu kali.
"Batu gunung harganya lebih murah tapi kualitasnya tidak jauh berbeda dengan batu kali. Dan kami bisa bangun volume lebih panjang tanpa mengurangi kualitas bangunan," tegasnya.
Dirinya berharap, berbagai pembangunan yang telah dilakukan pemerintah desa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Dalam proses perencanaan hingga pembangunan kami selalu melibatkan masyarakat. Agar hasilnya sesuai kebutuhan masyarakat," pungkasnya.