JATIMTIMES - Pendampingan menjadi kebutuhan krusial dalam upaya percepatan penurunan stunting. Hal tersebut disadari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu dengan menggelar Lomba Kampanye Intervensi Sensitif (TPK).
Para TPK dari desa dan kelurahan terpilih menjalani penilaian final di Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera Kecamatan Batu, Senin (15/7/2024).
Baca Juga : Peringati Hari Keluarga Nasional, DP3AP2KB Kota Batu Gelar Lomba Kampanye Intervensi Sensitif TPK
Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Muhammad Hartoto menyampaikan, proses lomba sudah berlangsung sejak seleksi awal pada 30 Mei 2024 lalu. Dari tiga kecamatan dipilih tiga desa atau kelurahan untuk penilaian tinjau lapang dan wawancara.
Menurut Hartoto, lomba yang digelar salah satunya untuk memacu semangat pendampingan dari para anggota TPK. Selama menjalankan tugas, mereka dinilai dan dievaluasi untuk terus melakukan perbaikan dan berkontribusi maksimal untuk intervensi sensitif penurunan stunting.
"Lomba ini dikhususkan bagi TPK didalamnya ada nakes, Kader KB, juga ada Kader PKK. Yang mana ini adalah intervensi sensitif. Bagaimana kita bisa ketahuan proses pendampingan keluarga berisiko stunting," jelas Hartoto di sela penjurian.
Dikatakannya, pendampingan yang dilakukan oleh TPK sudah seharusnya disesuaikan dengan kondisi keluarga berisiko stunting di desa atau kelurahan setempat. Untuk melakukan pekerjaan pendampingan, TPK juga harus tertib administrasi, serta senantiasa memastikan perkembangan keluarga yang didampingi.
"Karena dalam proses kerjanya mereka harus menemui keluarga berisiko stunting dan memahamkan kondisinya," sebut dia.
Ia memaparkan bahwa proses intervensi sensitif yang dilakukan memiliki porsi hingga 70 persen dibandingkan dengan intervensi spesifik 30 persen. Menurut data DP3AP2KB, jumlah TPK di Kota Batu berjumlah 164 tim dengan anggota 492 kader TPK.
Sebanyak sembilan tim dari desa dan kelurahan terpilih hingga babak final tinjau lapang dan wawancara hari ini. "Sesinya adalah penilaian tentang administrasinya, lalu apakah benar-benar TPK melakukan pendampingan, juga video pendek dan wawancara untuk pembuktian dia melakukan tugas," rinci Hartoto.
"Diharapkan dengan lomba ini TPK semakin semangat untuk kerja-kerja pendampingan dalam rangka intervensi penurunan stunting," imbuhnya.