JATIMTIMES – Kota Blitar kembali menjadi saksi gemerlap acara tahunan Blitar Ethnic National (BEN) Carnival yang ke-3. Salah satu penampilan yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran artis Indonesia, Aurelie Moeremans, yang tampil memukau dengan kostum Cleopatra dari Mesir.
Semarak BEN Carnival 3
Baca Juga : KPU Kota Blitar: 96,7% Pemilih Sudah Tercoklit, 1.260 Pemilih Tidak Memenuhi Syarat
BEN Carnival 3 yang digelar pada Sabtu, 13 Juli 2024, benar-benar menyulap Kota Blitar menjadi pusat perayaan budaya dan seni. Acara ini dihadiri oleh ribuan pengunjung yang antusias memadati jalan-jalan kota. Peserta dari berbagai latar belakang budaya menampilkan ragam atraksi yang memukau, mulai dari tarian tradisional, parade kostum, hingga pertunjukan musik.
"Energi dan antusiasme masyarakat Blitar benar-benar luar biasa. Saya sangat senang bisa melihat langsung keberagaman budaya yang ditampilkan di sini," ujar Aurelie Moeremans saat diwawancarai awak media.
Pesona Cleopatra dari Mesir
Mengenakan kostum Cleopatra yang megah, Aurelie Moeremans tidak hanya memikat dengan penampilannya, tetapi juga membawakan tari Baladi Mesir. Baladi, yang dalam bahasa Arab berarti 'dari negara' atau 'pedesaan', adalah gaya tari rakyat Mesir yang muncul pada awal abad ke-20. Tarian ini dikenal dengan gerakannya yang ekspresif dan enerjik, mencerminkan kehidupan rakyat Mesir yang penuh warna.
Aurelie membawakan tari Baladi dengan penuh keanggunan, memadukan gerakan yang lincah dengan ritme musik tradisional Mesir. Tari Baladi sendiri merupakan simbol kebudayaan Mesir yang kaya dan beragam, sering digunakan untuk mengungkapkan kebahagiaan dan semangat hidup.
"Saya merasa terhormat bisa membawakan tari Baladi di acara ini. Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti parade karnaval seperti ini, dan saya sangat menikmati setiap momennya," ungkap Aurelie dengan senyum semringah.
Tari Baladi: Warisan Budaya Mesir
Baladi, dalam konteks musik dan tarian, berarti 'dari negara' dan merupakan gaya tari rakyat Mesir yang sangat populer. Tarian ini muncul ketika para petani berpindah ke kota dan mulai menari di tempat-tempat kecil. Orang Mesir memiliki orang Baladi, roti Baladi, irama Baladi, musik Baladi, dan tari Baladi. Tarian ini sering kali menampilkan gerakan perut yang kuat dan enerjik, mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat Mesir yang dinamis.
Di Mesir, istilah baladi tidak hanya berlaku untuk musik dan tari lokal, tetapi juga untuk hal-hal lain yang dianggap asli, pedesaan, atau tradisional, seperti 'roti baladi' atau 'Aish Baladi'. Musik dan tari Baladi sering kali memiliki struktur bait-chorus dan dapat berbentuk lagu tradisional atau musik improvisasi dalam gaya baladi.
Aurelie menampilkan tarian ini dengan penuh dedikasi, membawa penonton BEN Carnival merasakan atmosfer autentik Mesir. Tari Baladi yang ditampilkannya adalah representasi dari sukacita dan semangat, mencerminkan kehidupan rakyat Mesir yang kaya akan budaya dan tradisi.
Sambutan Hangat dari Penonton
Penampilan Aurelie dengan kostum Cleopatra dan tari Baladi mendapatkan sambutan hangat dari penonton. Banyak yang terpesona dengan keanggunan dan keterampilan Aurelie dalam membawakan tarian tersebut. Suara tepuk tangan dan sorakan riuh mengiringi setiap gerakan yang ditampilkannya.
"Sangat luar biasa melihat Aurelie membawakan tari Baladi dengan begitu indah. Saya merasa seperti dibawa langsung ke Mesir," ujar Wiwik, salah satu penonton yang hadir.
Baca Juga : Gemerlap Budaya dalam Lomba Ratu Kebaya Magetan 2024
Antusiasme penonton juga terlihat dari banyaknya orang yang meminta foto bersama Aurelie setelah penampilannya. Kehadiran artis nasional seperti Aurelie di BEN Carnival tidak hanya menambah kemeriahan acara, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Blitar.
Harapan untuk BEN Carnival
Aurelie berharap agar acara seperti BEN Carnival terus digelar setiap tahunnya. Menurutnya, acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya dari berbagai daerah.
"Saya sangat mengapresiasi acara BEN Carnival ini. Semoga acara ini bisa terus digelar dan semakin meriah setiap tahunnya. Ini adalah cara yang sangat baik untuk memperkenalkan budaya Nusantara kepada masyarakat luas," ujar Aurelie.
Edy Wisono, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Blitar, juga menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan acara ini. "Kami sangat senang acara BEN Carnival bisa dihadiri oleh artis nasional seperti Aurelie Moeremans. Kolaborasi ini tentunya menambah daya tarik acara dan meningkatkan antusiasme masyarakat," ungkap Edy.
Kilas Balik Karier Aurelie Moeremans
Aurélie Alida Marie Moeremans, lahir pada 8 Agustus 1993 di Brussel, Belgia, adalah seorang pemeran dan penyanyi Indonesia. Ia mengawali kariernya di dunia hiburan dengan mengikuti kompetisi model di Bandung. Sejak itu, Aurelie telah membintangi berbagai film dan serial TV, menunjukkan bakatnya yang luar biasa dalam dunia akting.
Beberapa film yang pernah dibintanginya antara lain "Pretty Boys", "Foxtrot Six", "Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2", dan "Story of Kale: When Someone's in Love". Aurelie juga telah membintangi berbagai serial TV seperti "Cinta Puteri", "Putri yang Ditukar", "Fortune Cookies", dan "Kitab Kencan".
Penghargaan yang telah diraih oleh Aurelie termasuk nominasi Aktris Utama Terpilih di Piala Maya 2020 untuk "Story of Kale: When Someone's in Love" dan Pemeran Utama Wanita Terpuji Serial Web di Festival Film Bandung 2022 untuk "Kupilih Cinta".
Partisipasi Aurelie Moeremans dalam BEN Carnival 3 dengan kostum Cleopatra dan tari Baladi Mesir bukan hanya menambah kemeriahan acara, tetapi juga menjadi sorotan utama yang memukau penonton. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Aurelie berhasil menghadirkan keindahan budaya Mesir ke tengah-tengah masyarakat Blitar, menciptakan momen yang tak terlupakan bagi semua yang hadir. Kehadirannya di acara ini menjadi bukti bahwa BEN Carnival terus berkembang dan mampu menghadirkan pertunjukan yang berkualitas dan berkelas.