free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Badan Pegal-Pegal hingga Emosi saat Olahraga, Tanda Bahaya dan Begini Penjelasannya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

13 - Jul - 2024, 22:03

Placeholder
Ilustrasi sakit jantung saat olahraga. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Olahraga memang penting untuk kesehatan. Tetapi melakukannya secara berlebihan bisa berbahaya. Menurut dokter dan pebisnis Indonesia dr Tirta Mandira Hudhi MBA, aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan risiko serius, termasuk kematian mendadak.

"Sesuatu yang berlebihan, meskipun itu olahraga, tidak baik," kata dr Tirta, dilansir Instagram pribadinya @dr.tirta, Sabtu (13/7/2024). 

Baca Juga : Ramai Pusaran Angin di Bromo, Begini Penjelasannya

Lebih lanjut, Tirta menjelaskan bahwa setiap orang perlu mengenali kapasitas tubuhnya. Jika detak jantung sudah mencapai zona 4, sebaiknya hentikan olahraga. 

Diketahui, zona denyut jantung 4 adalah saat yang sulit. Sebab  seseorang akan bernapas dengan keras saat berlatih aerobik. 

"Banyak kasus kematian mendadak terjadi saat futsal atau bersepeda di malam hari karena tubuh sudah dalam kondisi stres dan tidak mampu melanjutkan aktivitas," jelas  Tirta. 

Padahal, menurut  Tirta, tubuh sebenarnya sudah memberikan sinyal ketika olahraga berlebihan. Sinyal-sinyal yang dimunculkan dalam tubuh seperti berikut ini: 

- Badan Pegal-Pegal Lama

Jika setelah olahraga tubuh terasa pegal-pegal dalam waktu lama, itu tanda tubuh sudah terlalu berlebihan. Tubuh tidak sempat melakukan recovery, dan rasa sakit yang berlangsung lebih dari dua hari menunjukkan bahwa tubuh sudah kelelahan.

- Emosi Tidak Stabil

Ketika emosi tidak stabil saat berolahraga, itu adalah tanda stres. Pada tahap ini, sebaiknya hentikan olahraga.

"Jika tubuh sudah memberikan sinyal, kita harus berhenti," tambah  Tirta.  "Namun sering ego membuat kita terus melanjutkan olahraga meskipun tubuh sudah meminta berhenti," tambahnya. 

Baca Juga : Pj Wali Kota Kediri Ajak Peserta Porsadin II Junjung Tinggi Sportivitas, Kejujuran dan Hargai Perbedaan

Tirta juga menekankan pentingnya pola makan yang seimbang. Makan makanan berlemak seperti gorengan dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) yang berbahaya bagi tubuh. Ia mengingatkan untuk menghindari jeroan, mengurangi konsumsi gorengan hingga dua kali seminggu, dan menghindari minuman dengan pemanis dalam botol.

"Saya makan mendoan dua kali seminggu, nasi goreng seminggu sekali, dan besoknya lari," ujarnya. 

Lebih lanjut, Tirta menilai pola makan yang normal dan sehat sangat penting untuk menjaga tubuh tetap bugar dan sehat. Menjaga keseimbangan antara olahraga dan istirahat serta mengatur pola makan dengan baik adalah kunci utama untuk hidup sehat. 

"Jangan memaksakan diri berolahraga jika tubuh sudah memberikan sinyal kelelahan. Dengarkan tubuh dan berikan waktu yang cukup untuk recovery agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan," pungkas  Tirta. 


Topik

Serba Serbi Olahraga kesehatan kapasitas tubuh dokter Tirta



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy