JATIMTIMES - Seluruh wilayah di Jawa Timur kini memasuki musim kemarau. Hal ini membawa ancaman kekeringan yang semakin serius.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah mengidentifikasi wilayah-wilayah yang rentan terhadap kekeringan. Berdasarkan data dari BPBD Jatim, ada 13 daerah yang rutin mengalami kekeringan setiap tahunnya. Wilayah-wilayah tersebut meliputi:
- Bangkalan
- Bojonegoro
- Lamongan
- Ponorogo
- Jombang
- Kabupaten Blitar
- Bondowoso
- Pacitan
- Kabupaten Malang
- Sampang
- Pamekasan
- Trenggalek
- Gresik
BPBD Jatim pun mengimbau masyarakat di 13 kabupaten tersebut untuk tetap waspada kemungkinan kekeringan. Masyarakat juga diharapkan segera melaporkan ke posko siaga yang telah disiapkan jika mengindikasi adanya faktor kekeringan.
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto menjelaskan bahwa wilayah kekeringan dikategorikan menjadi tiga. Di antara ketiga kategeri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kering kritis
Baca Juga : Ngopi Asyik di Soekarno Coffee Fest 2024: Kota Blitar Jadi Pusat Kopi Nusantara
Pemukiman yang berjarak lebih dari 3 km dari sumber air. Di mana di wilayah Jatim, menurut data BPBD, terdapat 232 kecamatan dan 699 kelurahan di 23 kabupaten/kota yang masuk dalam kategori kering kritis. Data ini diperbarui pada tahun 2023.
2. Kering Langka
Disebutkan kering langka jika jarak antara pemukiman dan sumber air bersih berkisar antara 0,5 km hingga 3 km.
3. Kering Langka Terbatas
Apabila jarak sumber air antara 0,1 km hingga 0,5 km dari pemukiman.
Untuk mengantisipasi adanya kekeringan di wilayah Jatim, BPBD Jatim telah bersinergi dengan BPBD kabupaten/kota untuk menyiapkan pasokan air bersih. Terutama di wilayah kategori kering kritis.
Gatot juga mengungkapkan bahwa musim kemarau tahun 2024 ini diperkirakan tidak akan separah tahun 2023. Sejauh ini, beberapa daerah di Kabupaten Blitar sudah berstatus tanggap darurat kekeringan, dengan laporan beberapa titik yang mulai mengalami kekeringan. Pihak BPBD Jatim pun mengimbau agar masyarakat aktif melaporkan adanya indikasi kekeringan di wilayahnya. Pasalnya posko di setiap kabupaten atau kota telah dibuka untuk antisipasi kekeringan.
