JATIMTIMES - Masih segar dalam ingatan masyarakat Blitar ketika layanan Posyandu terbagi dalam beberapa segmen. Ibu hamil, balita, remaja, dan lansia harus mengunjungi tempat berbeda pada waktu yang berlainan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Kini, sebuah perubahan besar telah terjadi.
Pada Sabtu, 6 Juli, Puskesmas Sananwetan dan Kelurahan Bendogerit memperkenalkan sebuah inovasi revolusioner—Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP).
Baca Juga : Bawaslu Kabupaten Blitar Temukan Pelanggaran Coklit oleh Pantarlih
Posyandu Ismoyo di Kelurahan Bendogerit menjadi lokasi pertama yang menerapkan ILP. Program ini menyatukan berbagai layanan kesehatan untuk semua kelompok usia dalam satu tempat dan waktu, memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan dengan lebih efisien.
Drg. Siti Julaikah, Kepala Puskesmas Sananwetan, menjelaskan manfaat ILP saat ditemui pada hari peluncuran tersebut. “Dengan ILP, layanan posyandu untuk balita, remaja, dan lansia dilakukan secara serentak. Kami berharap ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus berpindah-pindah tempat,” katanya.
Program ILP direncanakan berlangsung setiap awal bulan pada hari Sabtu. Layanan yang diberikan mencakup konseling kesehatan, penyuluhan kesehatan, dan skrining penyakit tidak menular seperti pemeriksaan tekanan darah, lingkar perut, cek gula darah, dan lainnya.
“Kami ingin memastikan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan di satu lokasi yang sudah ditentukan secara gratis," imbuh Dokter Siti.
Dalam wawancara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, dr. Dharma Setyawan, memberikan wawasan lebih lanjut mengenai konsep ILP. "Program ini adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat untuk layanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan mudah diakses. Posyandu ILP memungkinkan kita untuk memberikan layanan kesehatan kepada seluruh segmen usia dalam satu kunjungan ke Posyandu," jelas dr. Dharma Setyawan.
Dr. Dharma menambahkan bahwa sebelum adanya ILP, layanan Posyandu dibagi menjadi beberapa segmen terpisah seperti Posyandu balita, lansia, dan remaja. "Dengan ILP, kita menyatukan semua segmen ini dalam satu hari pelayanan. Seorang ibu hamil bisa mendapatkan layanan kesehatan sambil membawa anak balitanya untuk imunisasi, dan seorang lansia bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan pada hari yang sama," katanya.
Baca Juga : Melalui Diskusi Publik, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Kuatkan Keluarga Penyandang Disabilitas
Menurut dr. Dharma, penggabungan ini tidak hanya memudahkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat tetapi juga meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan. "Integrasi ini memungkinkan kita untuk menggunakan sumber daya yang ada dengan lebih optimal dan memberikan layanan yang lebih fokus serta berkelanjutan," tambahnya.
Peluncuran ILP di Posyandu Ismoyo hanyalah langkah awal. Dr. Dharma juga mengungkapkan rencana untuk memperluas konsep ILP ke seluruh puskesmas di Kota Blitar. "Setelah sukses di Posyandu, kami akan mengembangkan ILP ke puskesmas pembantu dan puskesmas induk. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di Kota Blitar," ujarnya.
Melalui ILP, Kota Blitar memperlihatkan komitmennya dalam menciptakan layanan kesehatan yang lebih efisien dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat. Program ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di wilayah lain dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.