JATIMTIMES - Dokter Annisa Florence CIMI, konselor ASI-MPASI di Pekanbaru, baru saja mengungkap fakta mencengangkan tentang fenomena konten makanan tak sehat yang ramai di media sosial.
Menurut Annisa, seorang ibu di platform TikTok dibayar untuk membuat konten yang menunjukkan dampak negatif makanan tak sehat agar videonya menjadi viral dan masuk ke halaman For You Page (FYP).
Baca Juga : Netizen Pangling Lihat Penampilan Baru Mahalini, Diduga Operasi Hidung
Salah satu contoh yang ia sebutkan adalah akun TikTok @ibuk.utti, yang membagikan menu sarapan tidak sehat untuk anaknya. Alih-alih menyajikan menu empat sehat lima sempurna, ibu ini justru memberikan sepiring nasi, kentang goreng, nugget goreng, dan saus untuk sarapan anaknya.
"Sepiring nasi, sepiring kentang goreng, sama nugget buat sarapan, udah bikin kenyang anak kan bun? Takut anak kelaparan di sekolah," tulisnya akun TikTok @ibuk.utti dalam keterangan video.
Selain itu, akun tersebut terlihat membuat tiga potong roti yang ditambah susu kental manis. Bahkan akun tersebut juga menambahkan gula beberapa sendok di seduhan susu kental manis yang diberikan kepada anaknya.
Konten tersebut mengundang banyak kritik dari netizen. Mereka menganggap menu sarapan yang disajikan terlalu banyak mengandung karbohidrat dan minim serat serta protein. Tidak ada sayuran atau buah-buahan yang penting untuk asupan vitamin dan ketahanan tubuh anak. Selain itu, gula berlebihan bagi anak rawan menyebabkan obesitas.
Namun, menurut keterangan X yang dikutip Annisa, ada alasan di balik pembuatan konten viral tersebut. Ternyata, ibu ini dibayar sebesar Rp270.000 per video dengan bahan masakan yang disediakan. Setiap konten diunggah di 27 akun berbeda, sehingga total pendapatan bisa mencapai Rp7.290.000 per video.
Berikut beberapa tema makanan tidak sehat yang dilansir dari Instagram pribadi Annisa @rddenisa:
- Nasi goreng tanpa telur
- Susu kental manis 3 gelas
- Roti sobek/roti tawar dengan banyak mentega
- Kentang goreng dan nasi
- Nasi uduk 2 bungkus (nasi dan bawang goreng saja, tanpa lauk)
- Lontong sayur 2 bungkus (tanpa telur)
- Mie goreng dengan nasi
Menurut Annisa, konten-konten tersebut sengaja dibuat untuk memancing reaksi dari ahli gizi atau pakar kesehatan yang kemudian memberikan edukasi.
Annisa menyarankan setiap ibu untuk berhati-hati dalam memilih konten yang akan diikuti. "Jangan mengikuti konten yang aneh atau nyeleneh karena bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan anak," pesan Annisa.