JATIMTIMES - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang Letkol Laut (PM) Hendratmo Budi Wibowo menyebut, kalangan pelajar hingga pekerja mendominasi data rehabilitasi. Penyebabnya lantaran faktor lingkungan keluarga hingga tuntutan pekerjaan.
"Kalau di Kabupaten Malang kebanyakan pengguna (narkotika) mulai usia pelajar hingga pekerja," tuturnya kepada JatimTIMES.
Baca Juga : Wirausaha Merdeka, Tempa Jiwa Wirausaha Mahasiswa ITS Tak Mudah Menyerah
Data BNN Kabupaten Malang menyebut, dalam kurun waktu semester pertama, yakni sepanjang Januari - Juni 2024, BNN Kabupaten Malang telah merehabilitasi 70 orang pecandu narkotika. Mereka direhabilitasi karena kecanduan narkoba mulai dari jenis ganja hingga sabu.
Dari 70 peserta rehabilitasi tersebut, sebanyak 14 di antaranya menjalani rawat jalan. Sedangkan yang rawat inap terdapat 56 orang pecandu narkoba. Berdasarkan data itulah, kalangan pelajar hingga pekerja mendominasi peserta rehabilitasi di BNN Kabupaten Malang.
"Untuk pengguna (narkotika), kalau anak-anak pelajar itu biasanya yang mengalami broken home. Kalau orang bilang, kurang perhatian dari keluarganya sendiri," ujar Hendratmo.
Sementara itu, kalangan pekerja yang turut mendominasi peserta rehabilitasi narkotika tersebut, disebabkan karena tuntutan pekerjaan. "(Peserta rehabilitasi narkotika) sebenarnya tidak mutlak dari kalangan pelajar. Rata-rata juga banyak dari kalangan pekerja yang mereka bekerja 24 jam," ujarnya.
Tuntutan pekerjaan yang tinggi itulah, dijelaskan Hendratmo, yang menyebabkan seseorang akhirnya terpapar narkotika. "Karena tidak mampu (bekerja) secara maksimal akhirnya menggunakan (narkotika), istilahnya kalau mereka bilang itu doping. Padahal itu adalah narkoba," imbuhnya.
Baca Juga : Mengenal Ransomware, Malware Ganas yang Serang Pusat Data Nasional
Dicontohkan Hendratmo, beberapa pekerjaan yang menguras waktu dan tenaga tersebut meliputi pekerjaan sebagai nelayan. Sebagaimana diketahui, saat melaut, para nelayan bisa menghabiskan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
"(Pakai narkoba) supaya dia bisa kuat 24 jam. Contohnya seperti masyarakat nelayan, dia melaut 24 jam. Tapi perlu ditekankan, bukan berarti masyarakat nelayan terpapar semua, tidak," pungkas Hendratmo.